Menangis adalah salah satu cara bayi untuk berkomunikasi. Entah itu untuk memberi tahu bahwa mereka lapar, mengompol, takut, atau merasa tidak nyaman, menangis jadi cara bayi untuk menyampaikan kebutuhannya. Namun, tahukah Anda apa yang terjadi pada otak ibu saat bayi menangis?
Ternyata, reaksi otak ibu saat mendengar tangisan bayi dipengaruhi oleh mekanisme khusus. Ketahui penjelasannya di bawah ini untuk tahu fakta menarik seputar hal tersebut.
Bagaimana reaksi otak ibu saat bayi menangis?
Sebagai orangtua, ibu umumnya langsung merespons saat mendengar tangisan bayi. Banyak orang beranggapan bahwa reaksi cepat ibu saat bayi menangis ini adalah naluri keibuan.
Namun, sebuah studi yang diterbitkan di National Institutes of Health mengungkapkan bahwa otak ibu sebenarnya berfungsi lebih aktif dan sensitif saat bayi menangis.
Dalam jurnal tersebut dijelaskan bahwa otak wanita tampaknya “terhubung” secara khusus untuk merespons tangisan bayi.
Beberapa bagian otak yang terlibat antara lain supplementary motor, frontal inferior, temporal superior, otak tengah, dan striatum, yang berperan dalam pemrosesan suara, gerakan motorik, dan perawatan.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences juga menunjukkan bahwa otak ibu siap untuk segera bertindak, seperti menggendong atau menenangkan bayi, hanya dalam waktu lima detik setelah mendengar tangisan.
Selain aktivitas otak, hormon oksitosin berperan penting dalam respons ibu, yang memperkuat ikatan emosional antara ibu dan bayi.
Dr. Marc Bornstein menjelaskan bahwa otak ibu mengaktifkan wilayah terkait niat bergerak, memungkinkan ibu untuk segera mengangkat atau memeluk bayi.
Penelitian ini menunjukkan bahwa mekanisme saraf ini bersifat otomatis dan universal, membantu ibu merespons dengan cepat dan efektif, sekaligus berfungsi sebagai cara komunikasi dengan bayi.
Selain aktivitas otak, hormon memainkan peran besar dalam respons ibu terhadap bayi yang menangis.
Hormon oksitosin, yang dikenal sebagai hormon ikatan, sangat memengaruhi bagaimana ibu merespons kebutuhan bayinya.
Hormon ini membantu memperkuat ikatan batin antara ibu dan bayi, yang sangat penting untuk perkembangan emosional keduanya.
Tips agar ibu tenang saat bayi menangis
Mendengar bayi menangis dapat membuat otak ibu menghasilkan reaksi cemas dan bingung.
Untuk membuat ibu tetap tenang saat si Kecil menangis, berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan.
1. Tarik napas
Ketika bayi menangis terus-menerus, ambil waktu sejenak untuk menarik napas dalam-dalam. Ini akan membantu menenangkan pikiran dan mengurangi stres.
2. Periksa kesehatan bayi
Pastikan bayi Anda tidak demam. Suhu 38°C atau lebih pada bayi adalah tanda demam. Sebaiknya Anda perlu segera menghubungi dokter jika ini terjadi.
3. Kenali penyebab tangisan bayi
Mengenali penyebab bayi menangis juga dapat membantu ibu tetap tenang.
Coba periksa apakah bayi lapar atau perlu mengganti popok. Kebutuhan dasar yang terpenuhi sering kali menjadi solusi tangisan bayi, sehingga Anda tidak perlu merasa terlalu khawatir.
4. Tenangkan bayi dengan gerakan
Untuk membantu menenangkan otak ibu saat bayi menangis, gendong bayi sambil berjalan atau mengayunkannya dengan lembut.
Gerakan ini bisa membuat bayi merasa nyaman dan membantu menenangkan diri Anda.
5. Gunakan suara lembut
Coba bernyanyi atau berbicara lembut kepada bayi. Suara Anda bisa memberikan rasa aman dan menenangkan baik untuk bayi maupun diri Anda sendiri.
6. Mandikan bayi
Memandikan bayi dengan air hangat juga dapat membantu menenangkan bayi yang gelisah, sehingga dapat menenangkan otak ibu yang gelisah saat mendengar bayi menangis.
7. Beristirahat sejenak
Jangan ragu untuk meminta bantuan pasangan atau keluarga untuk menggantikan Anda sementara. Dukungan emosional sangat penting untuk menjaga ketenangan.
Anda juga bisa membiarkan bayi menangis di tempat yang aman seperti boks bayi. Setelah itu, Anda dapat menenangkan diri Anda dan meminta bantuan dari orang terdekat untuk memantau si Kecil.
Menangani tangisan bayi memang dapat menjadi tantangan, tetapi memahami bahwa tangisan adalah bentuk komunikasi utama mereka dapat membantu ibu merespons dengan lebih tenang dan penuh kasih.
Dengan menerapkan beberapa tips di atas dapat membantu menenangkan otak ibu saat bayi menangis.
Ingatlah bahwa menjadi seorang ibu adalah perjalanan yang penuh pembelajaran, dan tidak apa-apa untuk meminta bantuan atau mengambil jeda sejenak ketika diperlukan.
Yang terpenting, ikatan kuat antara ibu dan bayi akan terus tumbuh melalui setiap momen, termasuk saat menghadapi tangisan mereka.
Kesimpulan
- Tangisan bayi adalah bentuk komunikasi utama mereka untuk menyampaikan kebutuhan dan perasaan.
- Penelitian menunjukkan bahwa otak ibu dirancang secara alami untuk merespons tangisan bayi secara cepat, dibantu oleh aktivitas saraf dan hormon oksitosin yang memperkuat ikatan emosional antara ibu dan bayi.
- Meski begitu, tangisan bayi juga dapat memicu stres pada ibu. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk menjaga ketenangan dengan mengenali penyebab tangisan, menggunakan metode menenangkan seperti menggendong, bernyanyi lembut, atau mandi air hangat, serta tidak ragu meminta bantuan ketika diperlukan.
[embed-health-tool-vaccination-tool]