Sebagai orangtua, penting bagi Anda untuk bisa membantu dan mendukung anak dalam mencapai setiap cita citanya, termasuk saat anak Anda memiliki cita-cita untuk jadi dokter. Lalu, bagaimana cara mendukung cita-cita anak menjadi seorang dokter?
Cara mendukung cita-cita anak jadi dokter
Agar anak bisa menjadi dokter sesuai dengan cita-cita yang dimilikinya, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan.
Anda, sebagai orangtua, bisa membantu anak mempersiapkan diri dan memenuhi semua yang diperlukan. Berikut di antaranya.
1. Tetap tenang dan berpikiran terbuka
Terkadang, apa yang diinginkan oleh anak tidak sesuai dengan apa yang diinginkan orangtua.
Meski sebagai orangtua Anda pasti mau yang terbaik untuk anak, tidak jarang perdebatan dengan anak mungkin terjadi saat Anda memberikan nasihat.
Dalam hal ini, tidak terkecuali saat sedang membicarakan perihal cita-cita anak jadi dokter.
Ingat, ini adalah hidup anak sehingga pilihan anak lebih penting dari keinginan orangtua.
Jika Anda juga menginginkan anak untuk menjadi dokter atau membebaskan anak memilih yang ia inginkan, tentu akan lebih mudah bagi Anda untuk setuju dan mendukung cita-cita anak.
Namun, jika Anda menginginkan anak Anda untuk bekerja di bidang lain, alih-alih melarang atau terlalu memerintah anak, lebih baik jika Anda dan anak berdiskusi bersama dengan pikiran tenang dan terbuka.
2. Jadi pengaruh yang positif
Jika anak sudah sangat yakin ingin menjadi dokter, yang bisa Anda lakukan yaitu memberikan pengaruh positif dan dukungan pada cita-cita anak.
Anda bisa menceritakan apa saja dan bagaimana usaha yang Anda lakukan untuk bisa mencapai cita-cita Anda sendiri.
Supaya mudah dipahami anak, Anda juga bisa membuat daftar atau gambar tetang langkah penting apa saja yang harus Anda lakukan agar bisa mencapai cita-cita Anda.
Dengan begitu, anak juga bisa membuat gambaran sendiri tentang apa saja yang perlu ia lakukan sehingga ia bisa lebih bersemangat dan berambisi untuk bisa mencapai cita-cita menjadi dokter.
3. Membantu anak bicara dengan orang dewasa lainnya tentang cita citanya
Selain menceritakan pengalaman Anda dalam mencapai cita cita, Anda juga bisa membantu anak bicara dengan orang dewasa lainnya tentang pengalaman meraih cita-cita lainnya.
Terlebih, jika Anda bisa membantu anak bicara dengan seseorang yang sudah sukses menjadi dokter.
Dengan mendengarkan langsung bagaimana dan apa saja yang harus ia lakukan untuk menjadi dokter, anak akan lebih mudah dalam mempersiapkan diri agar ia juga bisa mewujudkan cita-cita menjadi seorang dokter.
4. Menonton TV atau film tentang menjadi dokter
Banyak tokoh di film dan acara TV yang digambarkan bekerja sebagai dokter. Ini tentu berkaitan dengan cita-cita menjadi dokter yang diimpikan si Kecil.
Agar anak Anda bisa belajar memahami menjadi dokter dengan lebih mudah dan menyenangkan, Anda juga bisa mengajak anak menonton bersama film dan acara TV dengan tokoh yang bekerja sebagai dokter.
Tidak jarang juga ada film yang memang mengangkat cerita tentang seorang dokter dan menceritakannya dengan cukup detail.
Dari menonton film tersebut, anak seakan-akan bisa melihat secara langsung bagaimana seorang dokter bekerja saat harus menangani pasien dengan kondisi tertentu.
Anak juga bisa menyesuaikan dengan jenis film yang ia sukai. Misalnya, jika anak lebih suka film Hollywood atau Korea, ia bisa mencari film dalam jenis tersebut yang memiliki tokoh atau bercerita tentang seorang dokter.
Namun ingat, tetap sesuaikan film atau cara TV dengan usia anak.
5. Membantu anak mencari pengalaman menjadi dokter
Bukan hanya menonton atau mendengar cerita orang lain saat menjadi dokter, Anda juga bisa membantu anak mencari pengalaman menjadi dokter.
Anda bisa membantu anak mencari informasi tentang program pembelajaran atau pelatihan menjadi dokter sedini mungkin.
Jika anak Anda sudah memilih cita- cita jadi dokter sejak ia kecil, Anda bisa mengajak anak bermain di luar ke taman bermain yang menyediakan fasilitas agar anak bisa berpura-pura menjadi profesi tertentu, termasuk dokter.
Tempat tersebut umumnya sudah menyediakan pakaian dan alat yang dibutuhkan untuk menjadi seorang dokter, misalnya jubah dokter dan stetoskop. Dengan begitu, anak bisa mendapat gambar cita cita dirinya menjadi dokter secara lebih nyata.
Bila anak Anda sudah berusia remaja, Anda mungkin bisa mencari informasi tentang seminar atau pelatihan tentang menjadi dokter.
Misalnya, pelatihan tersebut bisa disediakan oleh sekolah atau instansi tertentu.
Dengan memiliki pengalaman tersebut, anak akan lebih bisa mendapat gambaran bagaimana saat dirinya akhirnya bisa menjadi seorang dokter.
Sementara jika usia anak sudah cukup besar, Anda juga bisa menyarankan anak untuk mencari pekerjaan sampingan yang berkaitan dengan bekerja di rumah sakit atau klinik sejak ia sekolah.
Namun memang, kesempatan untuk bisa bekerja sampingan di rumah sakit atau klinik mungkin cukup sulit dan tidak tersedia di semua daerah.
Kesempatan tersebut mungkin akan lebih mudah didapat jika anak bisa masuk dan berkuliah di fakultas kedokteran.
Pentingnya kenali minat dan bakat anak
Penting bagi setiap anak untuk memiliki cita-cita sehingga anak bisa tahu dan memiliki tujuan apa yang ingin ia lakukan saat dewasa kelak, baik menjadi dokter atau lainnya.
Namun, tidak kalah penting bagi orangtua untuk bisa mengenali dan mengembangkan minat dan bakat anak agar bisa membantunya mengambil keputusan yang tepat dalam menentukan cita cita yang ingin ia capai.
Termasuk, jika anak akhirnya menentukan cita-cita untuk jadi seorang dokter.
Dilansir dari Study Finds, cita-cita dokter menjadi pilihan pekerjaan yang paling diminati, yaitu sekitar 12% dari semua semua pekerjaan yang diminati anak-anak perempuan usia 13—15 tahun.
Akan tetapi, minat tersebut diketahui berubah menjadi pekerjaan lain, seperti guru dan perawat, di antara anak perempuan berusia 16—18 tahun.
Oleh karena itu, dengan membantu anak mengenali minat dan bakatnya sedini mungkin, Anda bisa membantunya menentukan dengan tepat apa yang ingin anak lakukan untuk meraih cita-cita menjadi dokter.
[embed-health-tool-vaccination-tool]