4. Pengajar
Berbeda dengan sekolah nasional, pengajar di sekolah internasional sering kali berasal dari negara lain. Pengajar ini umumnya telah memiliki sertifikat pendidik dari negara asal LPA.
Adanya pendidik asing di sekolah berbasis global ini memungkinkan murid berinteraksi dengan penutur asli dari negara luar untuk mengasah kemampuan dan perkembangan bahasanya.
5. Jumlah siswa di kelas
Satuan pendidikan internasional tidak menampung banyak anak dalam satu kelas. Ini tidak seperti sekolah nasional yang jumlah muridnya bisa mencapai 40 orang dalam satu kelas.
Pasalnya, melansir laman Global Indian International School, sekolah bertaraf global dikenal dengan pendidikan berkualitas dan perhatian individu. Artinya, setiap anak mendapat perhatian penuh dari gurunya.
6. Ujian
Bila sekolah nasional punya ujian nasional (UN), satuan pendidikan internasional justru punya beragam jenis ujian akhir.
Selain UN yang juga bisa diikuti, siswa di satuan pendidikan internasional dapat mengikuti ujian lainnya tergantung dari program yang diambil. Misalnya, anak mengikuti ujian International Baccalaureate bila menjalani program IB.
7. Penerimaan di universitas
Anak-anak yang bersekolah dengan taraf internasional bisa dibilang lebih mudah diterima di universitas asing di seluruh dunia.
Pasalnya, sebagian besar universitas asing menerima kurikulum global yang telah ditetapkan di satuan pendidikan internasional.
Kurikulum yang digunakan di sekolah internasional

Seperti penjelasan sebelumnya, kurikulum yang digunakan di SPK berbeda dengan sekolah nasional.
Ada beberapa pilihan kurikulum yang umum digunakan di Indonesia. Berikut adalah beberapa di antaranya.
1. Kurikulum International Baccalaureate (IB)
Kurikulum IB yang berasal dari Jenewa, Swiss, mendorong anak untuk berpikir kritis serta memupuk keragaman, rasa ingin tahu, serta keinginan untuk belajar.
Ada empat program atau level pada kurikulum ini, mulai dari usia 3—19 tahun. Berikut keempat programnya.
- Primary Years Programme: usia 3—12 tahun.
- Middle Years Programme: usia 11—16 tahun.
- Diploma Programme: usia 16—19 tahun.
- Career-related Programme: usia 16—19 tahun.
2. Kurikulum Montessori
Dikembangkan oleh Dr. Maria Montessori, kurikulum sekolah internasional yang satu ini mungkin sudah sering Anda dengar.
Kurikulum pendidikan Montessori menekankan pada kemandirian dan keaktifan anak dengan konsep pembelajaran langsung melalui praktik dan permainan kolaboratif.
3. Cambridge International
Berasal dari Inggris, kurikulum Cambridge International bertujuan menyiapkan anak untuk mampu bersaing secara global, termasuk saat bekerja nantinya.
Kurikulum ini mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir, termasuk pemikiran kritis, pemecahan masalah, hingga argumen presentasi.
Metode pendidikan ini juga membuat belajar terasa menyenangkan.
4. International Primary Curriculum (IPC)
Ini merupakan kurikulum yang populer, terutama untuk anak usia 5—11 tahun. IPC disebut menjadi sistem yang lengkap untuk anak usia tersebut, yang terdiri dari komponen tematik dan kreatif.
Kurikulum IPC memfokuskan pembelajaran anak pada kombinasi pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman.
Nah, yang perlu Anda pahami, setiap sekolah internasional menerapkan kurikulum yang berbeda. Bicarakan langsung dengan pihak sekolah tentang kurikulum dan metode pembelajaran yang digunakan.
Cari yang sesuai dengan kebutuhan dan minat Anda dan anak Anda untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar