Dahak yang menumpuk di tenggorokan pasti sangat tidak nyaman, apalagi jika terjadi pada anak. Kondisi ini tidak jarang membuat anak menjadi rewel. Untungnya, ada beberapa cara alami mengeluarkan atau menghilangkan dahak pada anak.
Secara umum, cara ini sangat sederhana dan hanya menggunakan bahan-bahan yang ada di rumah. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak ulasan berikut ini.
Berbagai cara mengeluarkan dahak pada anak
Menurut Seattle Children’s dan beberapa sumber lainnya, berikut adalah berbagai cara menghilangkan atau mengencerkan dahak pada anak yang dapat Anda lakukan.
1. Berikan madu
Manfaat madu untuk kesehatan tidak perlu diragukan lagi. Pasalnya, obat herbal yang satu ini dipercaya dapat membantu mengencerkan dahak pada anak.
Hal ini karena madu memiliki sifat antibakteri dan antiradang yang dapat meredakan gejala batuk dan membersihkan dahak.
Para ahli pun menyatakan bahwa madu memiliki efek yang lebih ampuh dalam menghilangkan dahak daripada obat penghilang dahak, seperti dekongestan.
Tips memilih madu untuk anak
2. Konsumsi air putih yang cukup
Air putih merupakan salah satu alternatif terbaik untuk meredakan dahak yang menumpuk. Air putih termasuk dalam kelompok dekongestan alami yang dapat Anda andalkan.
Selain bisa menghilangkan dahak pada anak, mengonsumsi air putih dapat membantu tubuh melawan infeksi yang sedang terjadi.
Jadi, sebaiknya berikan anak Anda air putih hangat untuk mempercepat meredakan dahaknya yang menumpuk tersebut.
Tidak hanya itu, air putih juga dapat mencegah anak mengalami dehidrasi, yang tentunya dapat memperburuk kondisinya.
3. Gunakan humidifier
Cara alami lainnya yang dapat membantu mengatasi dahak pada anak adalah dengan menggunakan humidifier.
Berkat humidifier, udara di ruangan rumah Anda menjadi lembap yang dapat membantu mengencerkan dahak, sehingga efektif sebagai cara mengeluarkan lendir bayi dan anak.
Saluran pernapasan yang tersumbat akibat dahak yang menumpuk pun menjadi lebih lega. Untuk menciptakan sensasi relaksasi, Anda bisa menambahkan essential oil, seperti lavender atau eukaliptus.
Bila tidak mungkin menggunakan humidifier, Anda dapat membiarkan air panas di kamar mandi selama beberapa menit mengalir dan menimbulkan uap. Kemudian, biarkan anak menghirup uapnya pada jarak yang aman.
4. Mandi dengan air hangat
Cara alami untuk menghilangkan dahak pada anak, yaitu dengan memandikannya menggunakan air hangat.
Hal ini dapat membantu melegakan saluran pernapasan anak yang tersumbat akibat dahak yang menumpuk.
Mandi air hangat selama kurang lebih 10 menit juga memberikan dampak baik untuk kesehatan tubuh.
Ini di antaranya melancarkan aliran darah, membersihkan kuman penyakit, dan meringankan gejala pilek.
5. Tepuk-tepuk punggung anak
Cara lainnya yang dapat dilakukan untuk membantu mengeluarkan dahak anak yaitu dengan menepuk-nepuk punggungnya secara perlahan.
Untuk melakukan cara ini, Anda bisa memosisikan anak dengan tegak, lalu tepuk punggungnya dengan perlahan.
Dengan cara ini, dahak yang terjebak dalam saluran napas pun akan semakin mudah untuk dikeluarkan.
6. Gunakan larutan saline
Untuk mengencerkan dahak pada anak agar lebih mudah dikeluarkan, Anda juga dapat menyemprotkan larutan saline ke setiap lubang hidungnya.
Cara ini dikenal dengan istilah cuci hidung. Larutan saline untuk cuci hidung dapat Anda beli di apotek terdekat atau membuatnya sendiri di rumah.
Caranya mudah, cukup campurkan ¼ sendok teh garam ke dalam 1 cangkir air matang hangat, aduk hingga garam dan air menyatu dengan sempurna.
Dengan larutan ini, tekstur dahak dapat menjadi lebih encer dan mudah dikeluarkan. Tidak hanya itu, cairan ini dapat menjaga saluran hidung tetap lembap.
7. Sedot menggunakan nasal aspirator
Guna membersihkan hidung si Kecil dari lendir, Anda dapat menggunakan nasal aspirator untuk membantu mengeluarkannya.
Hal ini dapat membantu anak yang belum terbiasa membuang ingusnya sendiri.
Caranya pun cukup mudah dilakukan. Anda cukup memasukkan ujung aspirator ke lubang hidung si Kecil dan menyedotnya melalui ujung selang satunya.
Sebaiknya, hindari untuk mengisapnya terlalu keras. Hal ini karena dapat meningkatkan risiko iritasi pada hidung anak.