Saat anak sakit, orangtua pasti khawatir dan mencari pengobatan yang sesuai untuk memulihkan kesehatan sang anak. Walaupun diobati, ternyata ada beberapa kesalahan minum obat yang kerap orangtua lakukan pada anak.
Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Saat anak sakit, orangtua pasti khawatir dan mencari pengobatan yang sesuai untuk memulihkan kesehatan sang anak. Walaupun diobati, ternyata ada beberapa kesalahan minum obat yang kerap orangtua lakukan pada anak.
Bukannya menyembuhkan, bisa jadi kondisi kesehatan anak malah semakin memburuk. Apa saja kesalahan minum obat yang sering dilakukan orangtua pada anak? Cari tahu jawabannya pada ulasan berikut.
Para ahli mengatakan bahwa banyak orangtua yang tidak sengaja melakukan kesalahan pada anaknya saat minum obat.
Kesalahan minum obat yang dilakukan orangtua tersebut sayangnya dapat menyebabkan penyakit berkepanjangan serta efek samping obat yang berpotensi serius, terutama pada bayi dan balita.
Ini karena metabolisme anak-anak masih belum matang dan sempurna, sehingga lebih rentan berisiko terhadap kesalahan pengobatan.
Berikut kesalahan minum obat yang kerap dilakukan orangtua pada anak dan cara menghindarinya.
Saat anak mengalami pilek, Anda pasti merasa tidak tega melihatnya terus-menerus tersiksa akibat hidungnya tersumbat.
Apalagi jika si Kecil juga mengalami demam. Mungkin Anda akan membeli obat pilek dan obat penurun demam di toko untuk menyembuhkannya.
Namun, perlu Anda ketahui bahwa banyak obat pilek di pasaran yang sebenarnya mengandung bahan yang sama dengan obat penurun demam, yaitu acetaminophen (paracetamol).
Jika anak mengonsumsi obat pilek tersebut sekaligus dengan obat penurun panas anak, maka ia telah minum dua dosis acetaminophen.
Jadi saat demam sudah mereda, sebaiknya hentikan penggunaan obat. Ini memberi kesempatan pada tubuh untuk memperkuat sistem kekebalan tubuhnya dalam melawan infeksi.
Sebaiknya, gunakan kompres penurun demam dengan menggunakan air hangat suam-suam kuku di daerah ketiaknya.
Selain jumlah atau dosis obat, Anda juga harus memperhatikan jarak dan jangka waktu pemberian obat.
Penting bagi orangtua untuk mengikuti anjuran jarak waktu minum obat sesuai arahan dari dokter atau apoteker agar terhindar dari kesalahan.
Misalnya, jika obat harus diberikan setiap 4 jam sekali, maka ikuti aturan tersebut secara rutin. Jangan lupa apalagi sampai terlewat jauh dari yang dianjurkan.
Tidak dianjurkan juga untuk memberikan obat lebih awal dari jeda waktu yang disarankan. Tidak diperkenankan untuk memberikan obat lebih dari dosis jika gejalanya tidak membaik.
Selain itu, perhatikan juga jangka waktu pemberian obat. Beberapa jenis obat harus terus digunakan meskipun gejala sudah mereda atau hilang, misalnya antibiotik.
Obat antibiotik berfungsi membunuh bakteri di dalam tubuh. Oleh karena itu, obat ini harus digunakan sesuai dosis yang diperlukan untuk membunuh bakteri tersebut.
Jika tidak, infeksi bisa mengalami kekambuhan atau bahkan menyebabkan bakteri kebal (resisten) terhadap antibiotik yang dikonsumsi.
Agar si Kecil cepat sembuh, orangtua kerap kali memberikan beberapa obat alami untuk anak, meski sudah mendapat pengobatan medis dari dokter.
Padahal, ini juga merupakan kesalahan minum obat yang kerap dilakukan orangtua. Pasalnya, obat alami dan obat resep dokter memiliki proses yang berbeda dalam tubuh.
Kemungkinan fungsi keduanya saling bertolak belakang pada kondisi tertentu sehingga menyebabkan reaksi yang membahayakan pada tubuh.
Jadi, sebaiknya Anda tidak memberikan obat alami bersamaan dengan obat resep dokter kepa anak, apalagi tanpa sepengetahuan dokter.
Mungkin terpikir oleh Anda bahwa antibiotik bisa membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh anak dan membunuh bakteri yang menyebabkan infeksi pada anak.
Namun, tidak semua penyakit disebabkan oleh bakteri. Pada penyakit yang tidak disebabkan oleh bakteri, penggunaan obat antibiotik justru tidak tepat.
Selain itu, memberikan antibiotik tanpa saran dokter dan digunakan dalam jangka panjang bisa membuat bakteri menjadi resisten terhadap pengobatan.
Sebaiknya, tanyakan kembali kepada dokter apakah anak memerlukan antibiotik atau tidak. Sebagian besar antibiotik tidak digunakan ketika keadaan anak sudah semakin membaik.
Sering kali orangtua tidak memperhatikan atau mengabaikan sendok yang disediakan di dalam kemasan obat sirup. Ini bisa menyebabkan obat sirup yang diminum tidak sesuai dengan dosis.
Pada kemasan obat, akan disediakan sendok takar atau cangkir bening dengan takaran milimeter yang ukurannya telah disesuaikan dengan dosis, maka gunakanlah sendok tersebut.
Jangan tuangkan sirup dengan sendok makan atau sendok teh yang ukurannya jelas berbeda dan tidak akurat. Ini menghindari kelebihan atau kekurangan dosis obat yang disarankan.
Kesalahan minum obat orangtua pada anak berikutnya, yaitu menentukan dosis berdasarkan usia. Padahal, setiap anak memiliki berat badan yang berbeda walaupun usianya sama.
Anak yang memiliki kelebihan berat badan rata-rata membutuhkan obat lebih dari dosis yang disarankan pada label kemasan ketika memetabolisme kafein dan dekstrometorfan pada obat batuk.
Ini memang berpengaruh pada efektivitas obat. Begitu juga kalau anak kekurangan berat badan.
Namun, perlu Anda perhatikan bahwa bila Anda ingin melebihkan dosis, sebaiknya konsultasikan dulu kepada dokter.
Terkadang Anda mungkin memiliki obat sisa yang Anda gunakan untuk mengobati penyakit Anda atau orang lain.
Saat anak Anda mengalami kondisi yang sama, masih banyak orangtua yang mengira bahwa anak bisa menggunakan obat yang sama.
Padahal, tidak semua obat untuk orang dewasa bisa diberikan kepada anak-anak.
Oleh karena itu, tidak disarankan untuk sembarangan memberikan obat orang lain kepada anak, meskipun mengalami kondisi yang sama.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Carla Pramudita Susanto
General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar