backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Berada di Antara Kakak dan Adiknya, Yuk Pahami Kepribadian Anak Kedua

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Berada di Antara Kakak dan Adiknya, Yuk Pahami Kepribadian Anak Kedua

    Tahukah ibu? Anak kedua ternyata memiliki karakteristik yang berbeda dibanding saudara-saudaranya. Sebelum menerapkan pola asuh kepada anak kedua, yuk pelajari dulu beberapa fakta tentang anak kedua berikut ini ya, Bu.

    Fakta kepribadian anak kedua dalam keluarga

    perencanaan perlindungan keluarga

    Alfred Adler (1870-1937), dokter sekaligus ahli psikologi berkebangsaan Austria, adalah sosok yang pertama kali menggagas teori bahwa urutan kelahiran dalam keluarga dapat memengaruhi kepribadian seseorang.

    Menurutnya, anak yang dibesarkan di lingkungan yang sama, di rumah yang sama, dan oleh orang tua yang sama bisa jadi menerima perlakuan berbeda karena urutan kelahiran mereka.

    Adler mengungkapkan bahwa anak kedua atau anak tengah umumnya merasakan hal-hal berikut ini dalam keluarga.

    Sering merasa diabaikan dan diperlakukan tidak adil

    Ini adalah fakta anak kedua yang harus ibu waspadai. Hal ini biasanya terjadi jika orang tua lebih peduli pada anak pertama dan anak terakhir. Sehingga anak kedua merasa kurang diperhatikan.

    Cenderung memberontak

    Akibat merasa diperlakukan tidak adil, anak kedua cenderung melakukan perlawanan agar keinginannya terpenuhi. 

    Hal inilah yang menyebabkan anak kedua seringkali menjadi anak yang nakal, pemberontak dan susah diatur.

    Merasa rendah diri

    Anak pertama biasanya menjadi kebanggaan keluarga, sedangkan anak terakhir biasanya dimanja. Akibatnya anak kedua kerap merasa rendah diri

    Maka dari itu, sebaiknya berhati-hati. Jangan sampai fakta anak tengah yang satu ini terjadi pada si kecil ya, Bu.

    Kompetitif

    Lantaran ingin melawan dominasi kakak atau adiknya, anak kedua mungkin saja melakukan persaingan dengan saudaranya. 

    Anak kedua merasa harus berkompetisi agar bisa mendapatkan pengakuan dalam keluarga. Oleh karena itu, anak tengah cenderung kompetitif dibanding adik dan kakaknya.

    Tidak egois

    Seringkali, anak kedua gagal dalam berkompetisi dengan saudara-saudaranya. Hal inilah yang membuatnya cenderung menjadi sosok yang pengalah, penyabar, dan tidak egois.

    Bebas dan mandiri

    Fakta anak ke-2 lainnya adalah mandiri. Hal ini karena posisinya yang pertengahan dalam keluarga.

    Hal ini membuat kepribadian anak kedua cenderung lebih bebas dan tidak bergantung pada orang lain.

    Fakta anak kedua di lingkungan sosial

    anak bermain pasir

    Meskipun memiliki berbagai tantangan dalam lingkungan keluarga, anak kedua ternyata tumbuh dengan sejumlah keistimewaan saat ia berada di lingkungan sosial. Berikut ini beberapa ciri-ciri anak kedua di lingkungan sosial.

    Berdasarkan penelitian terhadap sejumlah keluarga yang dirangkum dalam buku The Secret Power of Middle Children, anak kedua biasanya memiliki berbagai keistimewaan berikut.

    Mudah bersosialisasi dan menjalin pertemanan

    Fakta anak kedua yang unik adalah ia pandai beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Hal inilah yang membuatnya mudah bersosialisasi dan menjalin pertemanan dengan orang lain.

    Pandai memahami orang lain

    Anak kedua terlatih dalam menempatkan diri di antara saudara yang lebih tua atau yang lebih muda. Hal ini ternyata bermanfaat ketika ia berada di lingkungan sosial karena membuatnya menjadi sosok yang pandai memahami orang lain.

    Terampil dalam negosiasi

    Fakta anak ke-2 perempuan yang istimewa adalah ia terampil dalam bernegosiasi dan mendamaikan teman atau saudara yang berseteru. Hal ini karena ia pandai memahami orang lain.

    Sosok yang menyenangkan

    Fakta anak kedua adalah dia menjadi sosok yang menyenangkan saat berada di lingkungan sekitarnya. Hal ini karena karakternya yang friendly dan easy going.

    Fakta anak kedua dalam menghadapi konflik

    faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak

    Catherine Salmon, Ph. D, adalah profesor psikologi dari University of Redlands yang berfokus pada psikologi keluarga dan urutan kelahiran. 

    Ia menyatakan bahwa dalam menghadapi konflik, anak kedua umumnya memiliki karakter berikut.

    Tipe pendamai dan tidak suka berkonflik

    Fakta anak kedua lainnya adalah dia tidak suka berkonflik dan cenderung menjadi sosok yang mengalah dan mendamaikan teman atau saudaranya yang berseteru.

    Cenderung mendiamkan masalah

    Lantaran tidak suka berkonflik, anak kedua akan cenderung mendiamkan masalah. Hal ini bisa jadi berefek buruk, terutama jika dia menerapkan sikap tersebut terhadap pasangannya.

    Penurut dan sulit mengatakan tidak

    Keinginannya untuk tidak berkonflik membuat anak kedua cenderung menjadi sosok yang penurut dan sulit menolak sesuatu meskipun bertolak belakang dengan pendapatnya.

    Meletakkan kepercayaan pada orang lain

    Sisi baik dari fakta anak kedua dalam hal ini adalah ia mudah bekerja sama. Hal ini karena ia cenderung mudah meletakkan kepercayaannya pada orang lain.

    Fakta anak kedua dalam memimpin

    Katrin Schumann penulis buku The Secret Power of Middle Children menyatakan bahwa dalam memimpin, anak kedua cenderung memiliki karakter berikut ini:

    • memiliki jiwa leadership yang tidak kalah dibanding anak pertama,
    • fokus pada prinsip dan tujuan hidupnya,
    • peduli pada rekannya dan mampu membentuk tim, serta
    • inisiatif dan pandai berinovasi.

    Fakta anak kedua, ia juga istimewa

    Katrin Schumann mengatakan bahwa banyak anak kedua yang bersusah payah keluar dari prasangka (stereotip) yang menganggap bahwa ia tidak lebih baik daripada anak pertama.

    Oleh karena itu, sebaiknya orang tua menghindari anggapan tersebut. Berikan apresiasi kepada anak kedua dan perhatian yang lebih. Agar ia tidak merasa tersisih di antara kakak ataupun adiknya.

    Ingatlah selalu bahwa setiap anak itu unik dan memiliki keistimewaannya masing-masing.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan