Bagi sebagian anak, ujian sekolah adalah tantangan tersendiri bahkan bisa jadi takut menghadapinya. Dalam hal ini, peran orangtua sangat penting untuk membantu dan memberikan cara agar anak bisa menghadapi ujian sekolah. Oleh karena itu, orangtua perlu tahu langkah-langkah mencegah stres pada anak menjelang ujian sekolah.
Cara membantu anak menghadapi ujian sekolah
Ujian atau ulangan sekolah adalah sesuatu yang cukup menguras tenaga dan otak, apalagi bila anak mendapat tuntutan harus memiliki nilai memuaskan.
Hati-hati bila orangtua memaksakan anak untuk mendapat nilai sempurna karena bisa menjadi toxic parents dan memicu stres pada anak.
Mengutip dari NHS, berikut ini tanda anak sekolah stres:
- mudah khawatir,
- sakit kepala dan perut,
- tidur tidak teratur,
- hilang nafsu makan,
- tidak menikmati aktivitas yang biasanya ia sukai,
- memiliki pikiran negatif, dan
- merasa tidak punya masa depan.
Anak akan merasa nyaman bila ada teman bicara dan bisa membantunya dalam menghadapi tantangan ujian.
Agar terhindar dari situasi yang membuat anak stres, berikut beberapa cara yang bisa orangtua lakukan agar anak siap menghadapi ujian sekolah.
1. Pastikan anak makan teratur
Pola makan sehat dan waktu yang teratur akan membantu anak merasa lebih tenang selama masa ujian.
Hindari makanan dan minuman tinggi lemak, gula, dan kafein, seperti:
- minuman berenergi,
- kola,
- permen,
- cokelat,
- keripik.
Pasalnya, jenis makanan tersebut membuat anak hiperaktif, mudah marah, dan suasana hati tidak stabil (mood swing).
Lebih baik bila ibu dan ayah menyiapkan makanan kaya protein dan kalori, seperti tahu, tempe, daging ayam, dan sayuran hijau.
Jenis makanan tersebut bermanfaat untuk meningkatkan konsentrasi anak saat sedang belajar.
Ayah dan ibu juga bisa melibatkan anak dalam memilih menu makanan sehat yang mudah dan murah sesuai keinginan si Kecil.
2. Bantu anak agar tidur cukup
Untuk menghindari anak dari menghadapi ujian sekolah, orangtua bisa mencoba cara yang satu ini.
Pasalnya, memiliki kualitas dan waktu tidur yang cukup bisa meningkatkan konsentrasi.
Mengutip dari Sleep, tidur membantu meningkatkan kesehatan mental, suasana hati, dan fungsi otak anak.
Saat anak memiliki kualitas dan kuantitas tidur yang tepat, ia akan bangun dengan segar dan berenergi.
Selama tidur, otak menciptakan dan mempertahankan jaringan penting untuk pembentukkan memori sehingga meningkatkan kualitas belajar anak.
Pastikan anak untuk tidur sebelum jam 9 dan penuhi waku tidur anak selama 8—10 jam.
Jauhkan ia dari benda elektronik sebelum tidur, seperti TV, ponsel, atau komputer.
3. Tidak terlalu memaksa anak belajar
Cara menghadapi ujian sekolah agar mendapatkan nilai yang baik adalah belajar dengan giat. Namun, bukan berarti anak harus terus belajar tanpa henti.
Ada masanya anak bosan dan merasa lelah belajar seharian, kemudian memutuskan untuk bermain ponsel.
Tidak masalah anak melakukan itu, asalkan tidak terlalu lama sampai mengganggu waktu belajar.
Ayah dan ibu bisa membuat jadwal rutin, misalnya kapan anak belajar dan boleh istirahat.
Atur waktu istirahat, misalnya 30—60 menit, untuk anak melepaskan diri sejenak dari pelajaran.
4. Membantu anak saat belajar
Belajar memerlukan konsentrasi tinggi sehingga orangtua perlu mendampingi agar bisa membantu anak.
Beri tahu anak kalau merasa ada kesulitan, ia bisa langsung bertanya kepada ayah dan ibu.
Ada baiknya orangtua tidak berjarak dengan anak agar ia tidak sungkan saat ingin bertanya.
Bila anak sulit mengerti pelajaran yang menurut ayah dan ibu mudah, hindari menyerangnya dan menyepelekan soal yang ia hadapi.
Selain membantu menjawab pertanyaan, ayah dan ibu juga bisa menyiapkan ruang yang nyaman untuk anak belajar tanpa gangguan.
5. Biasakan untuk berolahraga
Olahraga bisa meredakan stres yang anak rasakan menjelang ujian sekolah. Maka dari itu, olahraga menjadi salah satu cara untuk anak siap menghadapi ujian sekolah.
Melakukan aktivitas fisik secara rutin bisa meningkatkan energi, menjernihkan pikiran, dan meredakan stres.
Tidak perlu olahraga yang berat, ayah dan ibu bisa mengajak anak jalan kaki santai di pagi hari, joging, bersepeda, atau berenang.
6. Hindari terlalu menekan anak
Saat mendampingi anak belajar, terutama saat sekolah online di masa pandemi COVID-19, tidak sedikit orangtua yang merasa stres.
Rasa stres ini kemudian tertumpahkan kepada anak secara tidak langsung dengan tindakan menekan anak saat belajar.
Ayah dan ibu bisa berdiskusi dengan anak tentang pelajaran yang sulit. Mengajarkan anak untuk fokus pada pertanyaan yang mudah daripada yang sulit.
Orangtua juga bisa fokus dalam proses belajar anak daripada hasil akhir setelah ujian sekolah agar si Kecil merasa dihargai.
7. Berikan ‘hadiah’ setelah anak selesai ujian
Saat anak merasa gugup dan stres menghadapi ujian sekolah, memberi hadiah bisa menjadi cara agar ia lebih bersemangat.
Ayah dan ibu bisa memberikan hadiah sederhana, misalnya makan makanan kesukaan anak atau membolehkannya menonton TV lebih lama.
Tidak perlu menunggu hasil ujian selesai, beri tahu si kecil kalau itu adalah hadiah dari hasil kerja kerasnya saat belajar.
Anak akan merasa orangtua menghargainya atas apa yang sudah ia lakukan selama ini.
Gugup dan stres saat menghadapi ujian sekolah adalah hal wajar sehingga peran orangtua sangat penting agar membuat anak lebih tenang.
Bila melihat gejala stres pada anak sampai kehilangan nafsu makan, segera hubungi psikolog atau dokter anak.
[embed-health-tool-vaccination-tool]