Apa ciri-ciri orangtua toxic (toxic parents)?
Keluarga, terutama orangtua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap bagaimana cara anak melihat diri sendiri, caranya melihat orang lain, dan cara ia menafsirkan dunia.
Mengutip European Journal of Sociology and Anthropology, karakter atau sifat anak ditentukan dari bagaimana ia dilahirkan dan dibesarkan oleh orangtua.
Idealnya, anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang mendukung atau positive parenting dapat menumbuhkan perasaan berguna dan dihargai.
Bahkan, anak lebih mungkin membentuk hubungan yang sehat dan terbuka di masa dewasa nantinya.
Si Kecil akan belajar bahwa perasaan dan kebutuhan mereka penting dan dapat diungkapkan, bukan dipendam begitu saja.
Seringkali, toxic parents tidak menyadari bahwa mereka adalah orangtua yang membawa pengaruh buruk bagi anak-anaknya.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri toxic parents berikut ini.
1. Berlebihan dalam membatasi dan mengontrol anak
Orangtua terkadang lupa bahwa anak berhak memiliki pilihannya sendiri dengan selalu menganggap kalau diri anak masih kecil.
Alhasil, dalam benak orangtua yang toxic, selalu ada keinginan untuk membatasi dan mengontrol apa yang dilakukan anak-anaknya.
Bahkan, ketika anak sudah beranjak dewasa, sering kali toxic parents masih ingin ikut campur dalam urusan anaknya dengan merampas kebebasan anak untuk berpendapat dan melakukan apa pun yang mereka suka.
Meskipun wajar saja bila orangtua merasa khawatir dengan kondisi anaknya, tapi rasa khawatir yang berlebihan malah justru membuat anak tidak leluasa dan memicu stres.
Perilaku toxic inilah yang sebaiknya dihindari oleh para orangtua.
2. Sering menyalahkan anak
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar