Di usia 21 bulan, tanpa disadari bayi sudah mengalami banyak perkembangan, ya? Ini karena tumbuh kembang bayi akan terus terjadi seiring dengan perkembangan usianya. Lalu, apa saja perkembangan bayi di usia 21 bulan? Simak penjelasannya di bawah ini.
Bagaimana perkembangan bayi 21 bulan?
Menurut tes skrining perkembangan anak Denver II, perkembangan anak atau bayi usia 21 bulan biasanya meliputi berikut ini.
- Menunjuk bagian tubuh tertentu.
- Menggabungkan dua kata.
- Menggunakan sendok.
- Memakai baju.
- Melompat di tempat.
- Mengendarai sepeda roda tiga.
- Menahan keinginan buang air kecil.
- Menahan keinginan buang air besar.
Apa saja perkembangan kemampuan bayi di usia 21 bulan?
Berikut perkembangan kemampuan yang sudah dimiliki bayi di usia 21 bulan.
1. Kemampuan motorik kasar
Pada usia 21 bulan, perkembangan motorik kasar bayi sudah lebih berkembang, sehingga ia mampu berjalan dan berlari jarak dekat dengan lebih baik.
Ia juga akan mulai mencoba melompat di tempat karena ingin meningkatkan kemampuan fisiknya dan mencoba hal lain selain si Kecil berlari.
Meski demikian, si Kecil mungkin hanya mampu menekuk lututnya seperti gerakan setelah melompat, tetapi belum bisa loncat hingga mengangkat kakinya dari tanah.
Bayi juga bisa jongkok dan bertahan pada posisi tersebut tanpa kesulitan. Selain itu, bayi biasanya mulai bisa menendang bola sambil berdiri dengan arah tertentu.
2. Kemampuan komunikasi dan bahasa
Bayi usia 21 bulan biasanya mulai paham tentang konsep anggota tubuh dan bisa menunjukkan bagian-bagian seperti mata, hidung, gigi, kaki, dan tangan.
Dalam hal kemampuan berbicara, bayi sudah bisa mengatakan 8—10 kata selain mama dan papa serta paham lebih banyak kata yang ia dengar.
Ia juga bisa menggabungkan 2—3 kata untuk memberi tahu apa yang sedang ia rasa atau inginkan. Dilansir dari Zero to Three, bayi pun mulai bisa menggunakan kata-kata untuk menunjukkan rasa takutnya.
Bukan hanya menyampaikan kata-kata, bayi juga sudah bisa memahami kata-kata perintah, seperti “turun”, “jangan keluar”, dan “ambil bolanya”.
Maka dari itu, bayi pada usia ini akan mulai menggunakan lebih banyak kosakata dan kemampuan berbicaranya dibandingkan hanya menggerakkan tubuh seperti sebelumnya.
3. Kemampuan motorik halus
Pada usia ini, banyak bayi yang suka memencet tombol lampu berulang kali.
Bayi juga sudah bisa memegang dan menggunakan sendok, pulpen, dan spidol dengan lebih baik.
Bahkan, bayi bisa bermain mainan yang lebih besar, seperti mobil-mobilan, gerobak, atau stroller miliknya, serta mendorong dan menarik barang-barang furnitur di sekitarnya.
Bayi juga biasanya mulai bisa membuka gagang pintu, memutar kunci, dan memutar tutup botol.
4. Kemampuan sosial dan emosional
Dalam perkembangan kemampuan emosional dan sosial usia 21 bulan, anak biasanya akan lebih peka dan perhatian terhadap orang-orang di sekelilingnya.
Maka dari itu, bayi mungkin juga akan lebih sering menirukan apa yang orang lain lakukan, seperti menepuk pipi, menutup telinga, menutup mata, dan membuka mulut.
Bahkan, ada juga bayi yang sudah mulai mencoba untuk mandiri dalam melakukan kegiatan sehari-hari, seperti makan, menggosok gigi, memakai baju, dan memasukkan pakaian kotor ke mesin cuci.
Jika bayi sering kali melihat orang lain membersihkan rumah, ia mungkin juga suka mencoba melakukan hal yang sama, seperti menyapu dan mengepel lantai, dengan tujuan untuk membantu Anda.
Selain itu, bayi juga sudah tidak takut berpisah dengan kedua orangtuanya dan bisa ditinggal sendirian bersama orang lain, seperti pengasuh di rumah atau daycare.
Apa yang harus dilakukan untuk membantu perkembangan bayi usia 21 bulan?
Anda bisa melakukan beberapa hal di bawah ini untuk membantu perkembangan anak usia 21 bulan.
1. Mencoba memahami perkataan si Kecil
Untuk mendorong perkembangan kemampuan bayi dalam berbicara di usia 21 bulan, penting bagi Anda untuk mencoba memahami apa yang ia katakan, meskipun Anda tidak memenuhi apa yang diminta oleh bayi.
Sebagai contoh, jika bayi meminta keluar rumah di waktu tidurnya, Anda bisa mengatakan “Ibu tahu kamu mau keluar rumah, tapi sekarang waktunya tidur. Kita keluarnya nanti, ya.”
Cara ini bisa membuat bayi paham Anda mengerti apa yang ia minta dan bisa mendapat jawaban dari Anda.
2. Sesekali titipkan si Kecil
Agar bayi terbiasa lepas dari orangtua, Anda bisa mencoba menitipkan bayi kepada orang lain, mulai dari orang-orang terdekat di dalam keluarga Anda.
Awalnya, Anda bisa menitipkan bayi selama 30—45 menit dan kemudian tambahkan menjadi lebih lama secara bertahap.
3. Latih kemampuan si Kecil
Untuk melatih pengetahuan bayi, Anda juga bisa menguji bayi dengan memberikan barang-barang dalam posisi terbalik dan lihat apakah bayi sadar dan mengubahnya ke posisi yang benar.
Untuk melatih kemampuan tangan bayi, Anda bisa memberikan minum di dalam botol dengan tutup yang bisa dibuka oleh bayi agar ia bisa mencoba untuk membuka dan menutup sendiri sebelum minum.
Hal ini bisa memberikan bayi kepuasaan diri terhadap kemampuannya, sehingga ia pun bisa lebih bersemangat dalam berlatih.
4. Pastikan lingkungan rumah aman untuk bayi
Bayi berusia 21 bulan biasanya mulai tertarik dengan barang-barang furnitur yang ada di rumah.
Si Kecil juga mungkin suka meniru Anda melakukan pekerjaan rumah. Maka itu, penting bagi Anda untuk memastikan bayi aman saat melakukan kegiatan sehari-hari di rumah.
Anda bisa meletakkan barang dan furnitur di tempat tertentu yang bisa membuat bayi lebih banyak bergerak keliling ruangan.
Jika si Kecil sedang senang belajar melompat, bantu juga ia berlatih dengan memegang tubuhnya agar tidak terjatuh atau menempatkan bantalan di bawah bayi agar tidak sakit saat terjatuh.
5. Ajarkan bayi secara perlahan
Penting untuk mengajarkan si Kecil agar mengerti sejak dini apa saja hal yang baik dan buruk.
Namun, Anda juga perlu ingat bahwa di usia ini, daya ingat bayi belum berkembang sempurna, sehingga kemampuan bayi untuk mengingat masih terbatas.
Bayi mungkin masih sering mengulangi hal atau kebiasaan buruk yang sebelumnya sudah Anda larang.
Meski demikian, jangan langsung memarahi bayi. Lebih baik, ingatkan si Kecil secara lembut sambil mengatakan bahwa Anda sayang padanya.
Misalnya, Anda bisa bilang, “tolong jangan lakukan itu lagi ya. Ibu sayang kamu.”
Apa pemeriksaan yang perlu dilakukan?
Saat memasuki usia 21 bulan, dokter anak Anda mungkin akan mulai menyarankan untuk melakukan serangkaian pemeriksaan untuk memantau perkembangan bayi.
Pemeriksaan ini dapat meliputi tes mendengar dan berbicara, tes ketangkasan (seperti, menyusun balok), dan tes melakukan interaksi sosial.
Jika Anda memiliki kekhawatiran terkait perkembangan ataupun perilaku si Kecil, Anda juga bisa langsung menanyakan kondisi bayi kepada dokter. Anda tidak perlu menunggu hingga jadwal pemeriksaan berikutnya.
Apa yang harus diketahui saat menghadapi perkembangan bayi di umur 21 bulan?
Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui pada perkembangan anak di usia 21 bulan ini.
1. Bayi tantrum
Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa tantrum merupakan hal yang normal terjadi pada bayi usia 21 bulan.
Oleh sebab itu, meski penting mengajarkan anak disiplin, Anda tidak perlu terlalu cemas saat melihat si Kecil sedang tantrum.
Untuk membantu Anda merasa lebih tenang saat menghadapi anak tantrum, ajarkan si Kecil untuk memahami kenapa ada hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Bukan hanya memarahi dan memaksa anak untuk melakukan atau menghindari sesuatu.
Anda bisa mengajarkan bayi dengan kalimat penjelas dan menghindari kalimat perintah. Hal ini akan membuat bayi bisa memberikan respons dengan lebih tenang, bukan marah hingga mengamuk dan tantrum.
2. Bayi belum bisa menggunakan toilet
Pada usia ini, bayi mungkin sudah memahami keinginan untuk buang air besar atau kecil.
Saat bayi ingin buang air, Anda mungkin menyadari bahwa ia akan jongkok atau pergi ke tempat yang lebih sepi.
Namun, bayi usia 21 bulan biasanya belum bisa menggunakan toilet sendiri, sehingga masih harus didampingi.
3. Bayi tidak mau berbagi
Saat Anda melihat si Kecil tidak mau berbagi atau meminjamkan barangnya kepada orang lain, jangan langsung memarahinya.
Bayi pada usia ini umumnya belum sepenuhnya memahami konsep berbagi atau sharing. Jadi, jangan heran jika terkadang dia sulit berbagi dengan orang lain.
Justru, ia baru belajar tentang kepemilikan dan memahami apa saja yang berhak menjadi miliknya.
Saat ada yang meminjam barang miliknya, seperti mainan, si Kecil tidak mengetahui bahwa ia akan mendapatkan kembali mainan tersebut. Sebaliknya, bayi mungkin berpikir bahwa ia akan kehilangan barang yang dimilikinya.
Oleh sebab itu, anak mungkin akan menangis dan tidak mengizinkan orang lain meminjam barang-barangnya.
Tips mengajarkan si Kecil berbagi
- Anda bisa memberi contoh langsung kepada bayi bagaimana Anda bisa berbagi dengan orang lain.
- Bila perlu, Anda bisa memberikan penjelasan kepada si Kecil agar bisa memahami arti berbagi dan meminjamkan.
- Anda juga bisa berpura-pura meminjam sesuatu dari si Kecil dan kemudian mengembalikan barang tersebut kepada dirinya setelah Anda selesai menggunakannya.
- Berikan pujian saat si Kecil berhasil meminjamkan barang miliknya tanpa marah atau menangis.
Apa yang perlu diwaspadai pada perkembangan bayi usia 21 bulan?
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan atau diwaspadai mengenai perkembangan bayi 21 bulan.
1. Kemampuan bicara yang terlambat
Perkembangan bahasa sangat penting pada usia ini. Bayi seharusnya sudah mulai mengucapkan kata-kata sederhana dan mungkin sudah bisa mengerti instruksi sederhana.
Jika bayi Anda belum menunjukkan kemajuan dalam bahasa, konsultasikan dengan dokter anak.
2. Belum bisa berjalan
Anak pada perkembangan usia 21 bulan seharusnya sudah dapat berjalan dan mungkin juga mulai berlari.
Pastikan si Kecil memiliki cukup waktu dan ruang untuk bisa bergerak dan bereksplorasi.
Apabila bayi Anda belum juga menunjukkan perkembangan kemampuan dalam berjalan, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan penyebabnya.
Lalu, bagaimana perkembangan bayi di usia 22 bulan?
[embed-health-tool-vaccination-tool]