backup og meta

8 Cara Jitu Mengatasi Bayi Minta Gendong Terus

8 Cara Jitu Mengatasi Bayi Minta Gendong Terus

Menggendong adalah salah satu cara mempererat ikatan antara bayi dengan ibu, ayah, dan anggota keluarga yang lain. Meski begitu, bukan berarti Anda harus terus menggendong si Kecil, apalagi jika ia sudah lincah berjalan, berlari, atau melompat. Lalu, bagaimana cara mengatasi bayi yang minta gendong terus? Temukan solusinya di sini, ya, Bu!

Kenapa bayi minta digendong terus?

Menurut National Childbirth Trust, bayi dan anak balita pada umumnya akan merasa cemas dan gelisah ketika tidak bersama orangtua atau pengasuhnya.

Dalam dunia medis, hal ini disebut separation anxiety. Itulah sebabnya mengapa bayi minta gendong terus.

Ini merupakan kondisi yang wajar dalam tahap tumbuh kembang bayi sampai perkembangan balita.

Meski begitu, Anda perlu membatasi kebiasaan anak yang minta digendong terus agar Anda tidak kelelahan saat mengasuh mereka.

Mengutip jurnal Frontiers in Psychology, ibu yang terlalu lelah berisiko mengalami berbagai masalah pada kesehatan tubuh dan mentalnya.

Contohnya mudah marah, gangguan kecemasan, depresi, dan lebih mudah terinfeksi penyakit.

Nah, untuk menghilangkan perasaan khawatirnya, bayi biasanya menangis terus karena minta digendong oleh orangtua, pengasuh, maupun anggota keluarga lainnya.

Bagaimana cara mengatasi bayi minta gendong terus?

terlambat berjalan

Agar bayi atau anak balita tidak selalu minta gendong, Ibu dan Ayah bisa melakukan cara untuk mengatasi hal ini. Berikut tips mengatasi bayi minta gendong terus atau bayi bau tangan.

1. Gunakan stroller bayi

Anak butuh waktu untuk beradaptasi dengan suatu hal, termasuk untuk berhenti digendong.

Bayi yang belum bisa berjalan tentu membutuhkan bantuan orang lain untuk berpindah tempat. Namun, bukan berarti setiap saat harus digendong.

Untuk mengatasinya, cobalah menggunakan stroller bayi, misalnya ketika mengajaknya jalan-jalan.

Selain itu, agar tetap menjaga ikatan dengan bayi, usahakan menyusuinya secara langsung dan memeluknya saat hendak tidur.

2. Biasakan anak untuk berjalan sendiri

Jika si Kecil sudah bisa berjalan, cobalah lebih fokus mengatasi agar bayi tidak minta gendong terus.

Cara membiasakannya yakni dengan mengurangi kebiasaan menggendong bayi secara perlahan.

Selain mengurangi beban Anda dalam menggendong si Kecil, menghentikan kebiasaan ini dapat memberinya kebebasan untuk mengasah kemampuan berjalan, berlari, atau melompat.

3. Hentikan kebiasaan menyuapi sambil menggendong

Bayi menangis terus minta digendong tentunya masih wajar karena ia membutuhkan bantuan ibunya untuk menenangkan diri.

Berbeda dengan saat ia makan, untuk aktivitas ini sebaiknya si Kecil tidak perlu digendong.

Apalagi jika ia sudah bisa duduk sendiri, cukup suapi sambil mendudukkannya di kursi khusus.

Selain membuat Anda tidak kewalahan, cara ini juga dapat melatih si Kecil untuk belajar makan sendiri.

4. Beranikan diri untuk melepas si Kecil

Banyak orangtua yang masih ragu untuk membiarkan anaknya bermain bebas di halaman. Bahkan, saat bermain di luar pun ia masih saja dalam gendongan.

Mungkin Anda merasa cemas dan belum percaya dengan kemampuan anak untuk bermain sendiri.

Namun, demi mengatasi kebiasaan bayi minta gendong terus, cobalah beranikan diri untuk melepas si Kecil.

Sebaiknya, latih anak untuk mandiri dan percayalah dengan kemampuannya untuk berjalan sembari menjelajahi lingkungan sekitar.

5. Tenangkan anak dengan cara lain

Biasanya, bayi nangis terus minta digendong dan baru berhenti setelah berhasil digendong. Hal ini sebenarnya boleh-boleh saja, asalkan jangan terlalu sering.

Cobalah cara lain untuk menenangkan si Kecil saat ia sedih, gelisah, atau takut, misalnya dengan memberi anak pelukan dan usapan lembut di kepalanya.

Sampaikan padanya kata-kata yang bisa membuat hatinya tenang.

Selain dapat mengurangi kebiasaan untuk digendong, si Kecil bisa belajar untuk mengendalikan emosi dan menenangkan dirinya sendiri.

6. Alihkan perhatiannya saat minta digendong

Mengatasi kebiasaan bayi minta gendong terus tentunya tidak selalu mudah.

Ketika ia merengek minta digendong, cobalah alihkan perhatiannya dengan hal-hal yang menarik, misalnya mengajaknya makan camilan atau menunjukkan hewan yang lucu.

Buatlah kegiatan tersebut jadi menyenangkan sehingga ia merasa tidak butuh lagi untuk digendong.

7. Berjalanlah dengan pelan

Saat berjalan-jalan bersama si Kecil di taman atau pusat perbelanjaan, usahakan untuk berjalan lebih pelan agar ia bisa mengimbangi langkah Anda.

Jika terlalu cepat, biasanya anak minta digendong karena merasa capai.

Bila sedang terburu-buru, Anda bisa menaikkannya di troli belanja atau membawa stroller bayi sebelum berangkat ke taman.

8. Jangan bosan untuk beri tahu anak lagi dan lagi

Mengatasi bayi minta gendong terus memang tidak bisa instan. Anak memang perlu waktu untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Namun, cobalah terus untuk menasihatinya. Sampaikan padanya bahwa gendongan hanya untuk bayi dan anak yang masih kecil.

Jika sudah besar, ia tidak boleh lagi menyusahkan orang lain dengan minta digendong.

Berikan penegasan bahwa minta digendong bisa membuat orang lain repot dan itu perbuatan yang tidak baik.

Beri tahukan pula rencana untuk mengurangi kebiasaan menggendong pada pasangan, pengasuh, dan anggota keluarga yang lain.

Meskipun pada awalnya anak tidak langsung patuh, tapi lama kelamaan ia pun akan sadar bahwa hal itu tidak boleh lagi.

Kesimpulan

Bayi minta gendong terus wajar terjadi karena ia merasa cemas jika terpisah dengan kedua orangtuanya. Namun, hal ini perlu diatasi agar Anda tidak kelelahan dan kemampuan gerak bayi terasah. Beberapa cara untuk mengatasi bayi minta gendong terus di antaranya:
  • gunakan stroller bayi, 
  • biasakan anak untuk berjalan sendiri, 
  • hentikan kebiasaan menyuapi sambil menggendong, 
  • beranikan diri untuk melepas si Kecil, 
  • tenangkan anak dengan cara lain, 
  • alihkan perhatian saat minta digendong, 
  • berjalanlah dengan perlahan, serta
  • jangan bosan untuk beri tahu nak lagi dan lagi.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Hubert, S., & Aujoulat, I. (2018). Parental Burnout: When Exhausted Mothers Open Up. Frontiers In Psychology, 9. Retrieved 31 January 2025, from https://doi.org/10.3389/fpsyg.2018.01021

Petzoldt, J., Wittchen, H., Einsle, F., & Martini, J. (2015). Maternal anxiety versus depressive disorders: specific relations to infants’ crying, feeding and sleeping problems. Child: Care, Health And Development, 42(2), 231-245. Retrieved 31 January 2025, from https://doi.org/10.1111/cch.12292

Clingy babies and separation anxiety: how to cope. Retrieved 31 January 2025, from https://www.nct.org.uk/baby-toddler/toddler-tantrums-and-tricky-behaviour/clingy-babies-and-separation-anxiety-how-cope

Babies Who Want to be Held. (2023). Retrieved 31 January 2025, from https://llli.org/breastfeeding-info/babies-who-want-to-be-held/

Breimer, Y. (2020). Help! My Baby Wants To Be Held Constantly! Retrieved 31 January 2025, from https://lllusa.org/help-my-baby-wants-to-be-held-constantly/

Versi Terbaru

10/02/2025

Ditulis oleh Indah Fitrah Yani

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

4 Tips Cerdas Mendidik Anak Supaya Mandiri dan Berani Sejak Kecil

Memahami Gentle Parenting, Pola Asuh yang Bikin Anak Mandiri


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan