Kekurangan asupan zat besi dapat mengakibatkan anemia pada anak-anak. Tidak sedikit orangtua yang akhirnya melakukan pencegahan dengan memberikan suplemen zat besi untuk anak. Meski demikian, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menambahkan suplemen ini pada anak Anda.
Apakah anak perlu konsumsi suplemen zat besi?
Jawaban singkat, tidak semua anak membutuhkan pemberian suplemen zat besi.
Selama si Kecil mengonsumsi makanan yang beragam dengan gizi yang seimbang, Anda tidak perlu mencemaskan kemungkinan anemia pada anak akibat kekurangan zat besi.
Sebetulnya, Anda bisa memenuhi kebutuhan mineral ini dengan memberikan anak beragam jenis makanan kaya zat besi, misal sebagai berikut.
- Daging merah atau daging ayam.
- Hati ayam dan jeroan lainnya.
- Ikan dan kerang-kerangan.
- Sayuran yang cocok untuk anak, misal yang berwarna hijau gelap, seperti bayam dan brokoli.
- Kacang-kacangan dan polong-polongan.
- Sereal atau makanan lain yang telah difortifikasi zat besi.
Makanan yang dikonsumsi sehari-hari idealnya sudah dapat menyumbangkan cukup zat besi, sehingga Anda tidak perlu memberikan suplemen zat besi untuk anak.
Selain itu, Anda juga bisa memberikan buah-buahan yang kaya vitamin C, seperti jeruk, stroberi, dan tomat. Pasalnya, vitamin C akan membantu meningkatkan penyerapan zat besi.
Jangan berikan teh pada anak!
Siapa saja anak yang perlu mengonsumsi suplemen zat besi?
Tahukah Bunda, satu dari tiga anak di bawah usia 5 tahun rentan terkena anemia? Kondisi ini dapat mengganggu perkembangan otaknya.
Anemia dapat menimbulkan masalah kognitif seperti penurunan daya konsentrasi, memori yang mempengaruhi kemampuan belajar anak.
Untuk itu, bantu optimalkan kebutuhan zat besi harian si Kecil dengan berikan susu pertumbuhan yang terfortifikasi dengan zat besi dan vitamin C untuk bantu mencegah anemia defisiensi zat besi dan dukung perkembangan otaknya.
Sebagian besar anak dapat mencukupi kebutuhan zat besinya melalui makanan.
Namun, kondisi tertentu dapat membatasi asupan zat besi pada anak sehingga mereka lebih rentan terhadap anemia. Pada anak dengan kondisi ini, pemberian suplemen mungkin dibutuhkan.
Mengutip Mayo Clinic, berikut adalah anak-anak yang umumnya perlu mengonsumsi suplemen zat besi.
- Bayi yang lahir secara prematur, memiliki berat badan lahir yang rendah, atau terlahir dari ibu yang mengalami kekurangan zat besi.
- Memiliki penyakit tertentu yang mengakibatkan terhambatnya penyerapan nutrisi, misal penyakit pada usus atau infeksi kronis.
- Punya kecenderungan suka pilih-pilih makanan atau menjalani pola makan vegan.
- Dalam masa pubertas.
- Minum susu formula untuk anak yang tidak diperkaya dengan zat besi.
- Anak usia 1 – 5 tahun minum susu sapi, susu kambing, atau susu soya lebih dari 710 mL dalam sehari.
Oleh karena itu, guna dapat mendiagnosis kekurangan zat besi dan anemia defisiensi besi maka diperlukan pemeriksaan darah.