Oseltamivir adalah obat antivirus yang biasa digunakan untuk mengobati influenza tipe A dan tipe B. Obat ini membantu meredakan gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, dan nyeri otot.
Golongan obat: antivirus
Merek dagang oseltamivir: Decivir, Fluvir, Nocovir, Oseltamivir, Oseltamivir Phosphate, Osevell, Tamiflu
Apa itu obat oseltamivir?
Oseltamivir adalah obat antivirus dari golongan neuraminidase inhibitor (NAI) yang digunakan untuk mengobati influenza tipe A dan tipe B.
Obat ini bekerja dengan cara menghambat aktivitas enzim neuraminidase yang terdapat pada permukaan virus.
Dengan mengurangi aktivitas enzim tersebut, peluang virus untuk hinggap pada tubuh, bereplikasi atau memperbanyak diri, serta merusak sel-sel sehat dapat berkurang.
Itu sebabnya, oseltamivir tidak hanya digunakan dalam pengobatan, tetapi juga sebagai terapi pencegahan flu, terlebih jika Anda memiliki kontak dengan seseorang yang terjangkit flu.
Beberapa gejala flu yang dapat diatasi dengan oseltamivir, meliputi:
- hidung tersumbat,
- batuk,
- sakit tenggorokan,
- demam,
- menggigil,
- nyeri, dan
- kelelahan.
Obat ini membantu mempersingkat waktu pemulihan dalam 1–2 hari. Obat ini mampu bekerja optimal jika diberikan dalam waktu 48 jam setelah gejala flu pertama kali muncul.
Oseltamivir merupakan obat yang direkomendasikan untuk orang-orang yang berisiko mengalami komplikasi influenza, seperti:
- anak-anak di bawah tahun,
- lansia di atas 65 tahun,
- pengidap penyakit autoimun, dan
- ibu hamil.
Dosis oseltamivir
Oseltamivir tersedia dalam bentuk kapsul 75 mg. Terapi berlangsung selama lima hari, tetapi Anda bisa menjalaninya selama sepuluh hari bila memiliki sistem imun yang lemah.
Berikut ini merupakan gambaran dosis pemberian oseltamivir untuk terapi pengobatan maupun pencegahan influenza, seperti dikutip dari laman MIMS Indonesia.
Pengobatan influenza tipe A dan tipe B
- Dewasa: 75 mg dua kali sehari selama lima hari. Pengobatan dimulai tidak lebih dari dua hari setelah gejala flu pertama kali muncul.
- Anak-anak usia <1 tahun: 0–1 bulan 2 mg/kgBB; >1–3 bulan 2,5 mg/kgBB; >3–12 bulan 3 mg/kgBB. Pengobatan diberikan dua kali sehari selama lima hari dan dimulai tidak lebih dari dua hari setelah gejala flu pertama kali muncul.
- Anak-anak usia >1 tahun: ≤15 kg 30 mg; >15–23 kg 45 mg; >23–40 kg 60 mg; >40 kg 75 mg. Pengobatan diberikan dua kali sehari selama lima hari dan dimulai tidak lebih dari dua hari setelah gejala flu pertama kali muncul.
Pencegahan influenza tipe A dan tipe B
- Dewasa: 75 mg sekali sehari setidaknya selama sepuluh hari. Pengobatan dimulai tidak lebih dari dua hari setelah kontak dengan orang yang terjangkit flu.
- Anak-anak usia <1 tahun: 0–1 bulan 2 mg/kgBB; >1–3 bulan 2,5 mg/kgBB; >3–12 bulan 3 mg/kgBB. Pengobatan diberikan sekali sehari selama sepuluh hari dan dimulai tidak lebih dari dua hari setelah kontak dengan orang yang terjangkit flu.
- Anak-anak usia >1 tahun: ≤15 kg 30 mg; >15–23 kg 45 mg; >23–40 kg 60 mg; >40 kg 75 mg. Pengobatan diberikan sekali sehari selama sepuluh hari dan dimulai tidak lebih dari dua hari setelah kontak dengan orang yang terjangkit flu.
Aturan pakai oseltamivir
Minumlah satu kapsul oseltamivir utuh dengan segelas air putih sesuai aturan minum obat dari dokter atau apoteker. Jangan mengeluarkan isi kapsul ataupun mengunyahnya.
Selain dengan air, Anda dapat mengonsumsi obat oseltamivir bersama makanan. Hal ini dapat mengurangi timbulnya mual atau muntah, terutama pada anak-anak.
Obat ini sebaiknya diminum sesegera mungkin, idealnya dalam dua hari setelah gejala flu mulai muncul. Waktu terbaik untuk meminumnya adalah pada pagi dan sore hari.
Minumlah obat secara rutin selama lima hari atau sepuluh hari jika sistem kekebalan tubuh Anda lemah. Jangan menghentikan konsumsi obat meskipun gejala flu telah membaik.
Pengobatan juga dapat berjalan selama 6–12 minggu pada situasi tertentu, contohnya ketika terjadi wabah flu atau pasien memiliki sistem imun yang sangat lemah.
Jika lupa meminum obat ini, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Jangan pula minum obat melebihi dosis yang telah diresepkan.
Segera konsultasi dengan dokter atau apoteker jika Anda punya pertanyaan lebih lanjut terkait penggunaan obat ini.
Efek samping oseltamivir
Sama seperti obat-obatan lain, oseltamivir juga bisa menimbulkan efek samping ringan hingga serius.
Efek samping ringan
Beberapa efek samping obat oseltamivir yang paling umum dan tergolong ringan, meliputi:
- mual,
- muntah,
- batuk,
- demam,
- pusing,
- hidung meler,
- hidung mampet,
- susah tidur,
- tenggorokan sakit,
- badan lesu,
- sakit perut,
- sakit kepala,
- nyeri pada tangan atau kaki, serta
- radang pada hidung, tenggorokan, dan sinus.
Efek samping serius
Obat antivirus ini bisa menyebabkan efek samping serius dan perlu Anda waspadai, meliputi:
- reaksi alergi parah (syok anafilaksis),
- gangguan liver,
- pembengkakan pada kulit sekitar leher dan kepala,
- Stevens-Johnson syndrome,
- peradangan parah,
- perdarahan saluran cerna, serta
- gangguan emosi, mood, dan perilaku.
Tidak semua orang mengalami efek samping setelah menggunakan oseltamivir. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.
Jika Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu dari obat ini, konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda.
Peringatan dan perhatian saat pakai oseltamivir
Sebelum menggunakan oseltamivir, pastikan Anda paham akan kegunaan dan efek dari obat ini. Beri tahu dokter apabila Anda memiliki kondisi berikut.
- Menunjukkan reaksi alergi terhadap obat oseltamivir atau kandungan lain dalam obat ini.
- Memiliki riwayat penyakit jantung, penyakit pernapasan kronis, atau gangguan pada sistem kekebalan tubuh.
- Mengalami penyakit ginjal sehingga Anda harus berkonsultasi dengan dokter untuk menyesuaikan dosis obat ini.
- Menggunakan obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal.
- Sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui saat memakai obat.
Jika tidak bisa memastikan apakah Anda memiliki kondisi tersebut, konsultasikan kepada dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Obat ini tidak perlu kondisi penyimpanan khusus. Simpan obat dalam ruangan dengan suhu di bawah 25°C dan jauhkan dari jangkauan anak-anak maupun hewan peliharaan.
Jangan menyiram obat ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila obat telah kedaluwarsa atau sudah tidak diperlukan lagi.
Apakah oseltamivir aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Menurut kategori tingkat keamanan penggunaan obat pada ibu hamil oleh U.S. Food and Drugs Administration (FDA), oseltamivir termasuk ke dalam golongan C.
Hal tersebut berarti belum ada penelitian yang menunjukkan keamanan obat ini untuk ibu hamil.
Akan tetapi, beberapa studi pengamatan menunjukkan bahwa pengobatan dengan oseltamivir atau zanamivir selama kehamilan terbukti aman.
Obat-obatan ini juga tidak meningkatkan risiko efek samping yang berbahaya pada kehamilan.
Sementara itu, belum jelas bagaimana efek obat ini terhadap air susu ibu (ASI). Maka dari itu, ibu menyusui harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
Interaksi oseltamivir dengan obat lain
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius.
Obat-obatan tertentu pun tidak boleh Anda konsumsi bersama makanan tertentu karena interaksi obat dengan makanan yang mungkin terjadi.
Berikut ini adalah beberapa kemungkinan interaksi oseltamivir dengan obat atau zat lainnya.
- Meningkatkan kadar oseltamivir dalam darah dan menurunkan efektivitas probenecid jika digunakan bersamaan.
- Meningkatkan risiko efek samping dari methotrexate dan pemetrexed jika digunakan bersamaan.
- Meningkatkan risiko efek samping dari kedua obat bila digunakan bersamaan dengan entecavir.
- Meningkatkan risiko perdarahan jika digunakan bersamaan dengan warfarin.
- Menurunkan efektivitas vaksin influenza.
Daftar di atas tidak menjelaskan semua kemungkinan interaksi obat. Catat semua produk yang Anda gunakan, termasuk obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen, dan produk herbal.
Pastikan juga untuk memberitahu dokter atau apoteker tentang riwayat medis Anda untuk mengurangi risiko efek samping yang ditimbulkan.
Kesimpulan
- Oseltamivir adalah obat antivirus untuk mengatasi influenza tipe A dan tipe B.
- Obat ini termasuk golongan neuraminidase inhibitor (NAI) yang menghambat peluang virus untuk hinggap, bereplikasi, dan merusak sel-sel dalam tubuh.
- Penggunaan obat ini direkomendasikan untuk orang yang rentan terkena komplikasi influenza, seperti anak di bawah dua tahun, lansia, pengidap autoimun, dan ibu hamil.
- Sebagai golongan obat keras, obat ini hanya boleh digunakan dengan resep dokter.
[embed-health-tool-bmi]