Cholestyramine adalah obat yang digunakan menurunkan kolesterol tinggi. Ketahui lebih dalam mengenai dosis dan aturan pakai obat cholestyramine melalui penjelasan berikut.
Golongan obat: Obat kolesterol
Merek dagang: Sequest
Apa itu obat cholestyramine?
Obat cholestyramine umumnya digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol. Kolesterol yang berlebihan dalam tubuh dapat menyumbat pembuluh darah Anda.
Hal ini dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan seperti stroke dan penyakit jantung, termasuk serangan jantung.
Obat cholestyramine dimaksudkan untuk diambil sebagai bagian dari program manajemen kolesterol lengkap bersamaan dengan penerapan diet yang tepat.
Selain melakukan diet yang tepat seperti diet rendah kolesterol dan rendah lemak, perlu perubahan gaya hidup lain yang dapat membantu obat kolesterol ini bekerja lebih baik.
Perubahan gaya hidup yang bisa dilakukan termasuk berolahraga, menurunkan berat badan jika kelebihan berat badan, dan berhenti merokok.
Bukan hanya itu, obat kolestiramin diyakini mampu membantu meredakan gatal pada pasien dengan terlalu banyak asam empedu yang disebabkan oleh jenis penyakit hati (obstruksi bilier parsial).
Pada beberapa kasus, obat ini juga sering kali dimanfaatkan untuk meredakan diare pada pasien dengan penyakit usus kecil.
Selain kegunaan tersebut, obat cholestyramine atau kolestiramin juga mungkin digunakan untuk mengatasi kondisi medis lainnya. Tanyakan pada dokter untuk informasi lebih lanjut.
Dosis obat cholestyramine
Obat cholestyramine tersedia dalam sediaan bubuk sebanyak 4—9 gram yang dikonsumsi dengan cara diminum.
Adapun dosis obatnya menyesuaikan dengan sediaan obat, kegunaan, dan usia pasiennya. Berikut adalah dosis obat cytarabine berdasarkan laman MIMS.
1. Berhubungan dengan obstruksi bilier parsial atau sirosis bilier primer
- Dewasa: Dosis awal 4—8 gram setiap hari.
- Anak usia 6-12 tahun: Dosis awal 240 mg/kg setiap hari dalam 2—3 dosis terbagi atau dihitung sebagai persentase dosis dewasa (70 kg). Dosis maksimal 8 gram setiap hari.
2. Diare akibat asam empedu, hiperlipidemia, penyakit jantung iskemik
- Dewasa: Dosis awal 4 gram setiap hari ditingkatkan 4 gram dengan interval mingguan menjadi 12—24 gram setiap hari dalam 1—4 dosis terbagi, kemudian disesuaikan sesuai kebutuhan. Dosis maksimal 36 gram setiap hari.
- Anak usia 6-12 tahun: Dosis awal 240 mg/kg setiap hari dalam 2—3 dosis terbagi atau dihitung sebagai persentase dosis dewasa (70 kg). Dosis maksimal 8 gram setiap hari.
Dosis cholestyramine dapat disesuaikan, ditunda, atau dihentikan tergantung pada jumlah darah dan bagaimana Anda mentolerir obat selama setiap siklus pengobatan.
Oleh karena itu, pastikan Anda selalu mengikuti petunjuk dokter ketika mengonsumsinya.
Aturan pakai obat cholestyramine
Kolestiramin atau cholestyramine tersedia dalam bentuk serbuk yang harus dilarutkan dalam air.
Selain dicampur dengan air, serbuk obat ini juga dapat Anda campurkan dengan minuman atau makanan lain, seperti susu, sereal, sup, atau buah-buahan.
Baca aturan minum obat yang diberikan oleh apoteker Anda sebelum menggunakan kolesteramin. Apabila Anda memiliki pertanyaan, tanyakan dokter atau apoteker Anda.
Menurut Mayo Clinic, obat ini mungkin tidak akan bekerja dengan baik pada penderita berat badan berlebih (obesitas).
Dokter mungkin akan merekomendasikan diet khusus untuk menurunkan berat badan Anda terlebih dahulu.
Selain itu, penting untuk Anda ketahui bahwa kolestiramin tidak menyembuhkan masalah kolesterol Anda. Obat ini hanya membantu mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh.
Jangan gunakan obat ini melebihi dosis yang dianjurkan, lebih sedikit, atau lebih lama dari yang disarankan.
Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Efek samping obat cholestyramine
Segera dapatkan bantuan medis darurat bila Anda mengalami tanda reaksi alergi, seperti ruam, gatal, sulit bernapas, detak jantung cepat, hingga pembengkakan di lidah atau tenggorokan.
Cholestyramine adalah obat yang mungkin dapat menyebabkan efek samping. Meskipun tidak semua efek samping dapat terjadi, apabila terjadi mungkin memerlukan pertolongan medis.
Berikut adalah beberapa efek samping yang dapat timbul:
- sembelit,
- sakit perut,
- diare,
- mual,
- muntah,
- bersendawa berlebihan,
- nafsu makan menurun, dan
- iritasi kulit.
Pada kondisi di atas, dokter mungkin perlu menyesuaikan dosis obat atau memantau kondisi Anda terkait kemungkinan munculnya efek samping.
Tidak semua orang mengalami efek samping ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak tercantum di atas.
Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang efek samping, silakan berkonsultasi dengan dokter atau apoteker.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat cholestyramine
Sebelum mendapatkan obat cholestyramine, dokter akan menanyakan beberapa hal terkait kondisi dan riwayat kesehatan yang Anda alami.
Sebelum mengonsumsi obat ini, berikut adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan, yakni.
- Beri tahu dokter mengenai penyakit atau kondisi kesehatan lain yang sedang Anda derita. Kemungkinan obat ini dapat memicu terjadinya interaksi dengan penyakit atau kondisi kesehatan tertentu.
- Konsultasikan dengan dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda gunakan, baik obat resep, nonresep, suplemen, atau obat herbal. Hal ini dikarenakan beberapa jenis obat mungkin dapat berinteraksi dengan obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat-obatan tertentu, terutama kolestiramin atau kandungan aktif lain yang terdapat dalam obat ini.
- Sebelum memberikan obat ini pada penderita gangguan fungsi ginjal atau hati, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter.
- Obat ini tidak boleh diberikan pada anak-anak dan lansia, terutama yang menderita penurunan fungsi ginjal dan hati.
Adapun sejumkah masalah kesehatan lain dapat mempengaruhi penggunaan obat ini. Beri tahu dokter apabila Anda memiliki masalah kesehatan lain, terutama:
- mengidap hiperparatiroidisme, dan
- mengalami hepatitis.
Apabila Anda ragu untuk memastikan kondisi tersebut, konsultasikanlah dengan dokter untuk menjalani pemeriksaan medis terlebih dahulu.
Penyimpanan obat
Cholestyramine adalah obat yang baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan.
Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.
Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Jangan menyiram obat ini ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlaku obat sudah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.
Konsultasikan kepada apoteker atau instansi pembuangan sampah setempat mengenai bagaimana cara aman membuang obat Anda.
Apakah obat cholestyramine aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.
Obat cholestyramine termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C menurut US Food and Drug Administration (FDA), yang setara dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.
Artinya, obat ini tidak dapat diserap ke dalam aliran darah sehingga risiko efek samping pada janin mungkin rendah.
Selain itu, obat kolestiramin dapat menurunkan penyerapan usus vitamin A, D, E dan K oleh ibu.
Hal ini dapat menyebabkan penurunan konsentrasi vitamin ini dalam ASI dan berpotensi menyebabkan kekurangan vitamin pada bayi.
Sementara itu, belum ada informasi yang memadai tentang keamanan dalam menggunakan obat ini pada ibu menyusui.
Diketahui, obat cholestyramine tidak memasuki aliran darah ibu, maka kemungkinan juga tidak akan terserap dalam ASI.
Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.
Interaksi obat cholestyramine dengan obat lain
Cholestyramine adalah obat yang bisa berinteraksi dengan obat lain.
Meskipun obat-obat tertentu tidak boleh digunakan bersamaan sekaligus, dalam kasus lain, dua obat yang berbeda dapat digunakan bersama-sama bahkan jika interaksi mungkin terjadi.
Berikut adalah beberapa obat yang diketahui dapat berinteraksi dengan kolestiramin:
- warfarin,
- diuretik (hydrochlorothiazine, indapamide, metolazone),
- propranolol,
- tetracycline,
- penicillin,
- phenobarbital,
- obat tiroid,
- pil kontrasepsi, serta
- vitamin A, D, E, dan K.
Dalam kasus ini, dokter Anda mungkin akan mengubah dosis atau melakukan tindakan pencegahan lainnya yang mungkin diperlukan.
Oleh karena itu, beri tahu dokter atau penyedia layanan kesehatan jika Anda sedang mengonsumsi obat resep atau obat lain yang beredar di pasaran.
Menggunakan obat kolestiramin dengan salah satu obat-obatan di atas mungkin tidak dianjurkan.
Dokter Anda mungkin memutuskan untuk tidak memberikan obat ini pada Anda atau mengubah beberapa obat lain yang Anda gunakan.
[embed-health-tool-bmi]