Antibiotik merupakan salah satu golongan obat yang memiliki banyak jenis. Salah satunya ada erythromycin atau eritromisin yang juga memiliki beberapa jenis sediaan obat, mulai dari cairan obat hingga obat minum berupa tablet. Erythromycin dapat digunakan untuk sejumlah kondisi akibat infeksi bakteri.
Golongan obat: Antibiotik
Merek dagang: Erysanbe, Trovilon
Apa itu obat erythromycin?
Erythromycin atau bisa juga disebut eritromisin adalah obat antibiotik golongan makrolid untuk mengatasi bakteri penyebab infeksi.
Sama seperti obat antibiotik lainnya, eritromisin bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri di dalam tubuh.
Eritromisin dapat digunakan untuk menangani berbagai macam infeksi bakteri pada tubuh, seperti:
- infeksi kulit,
- Infeksi saluran pernapasan,
- difteri,
- penyakit Legionnaire, dan
- penyakit menular seksual.
Obat ini juga bisa digunakan untuk mengobati demam rematik pada pasien yang memiliki reaksi alergi terhadap pemakaian penisilin atau obat-obatan sulfa.
Anak-anak yang masih terlalu muda untuk mengonsumsi teracycline juga bisa diberikan obat ini.
Namun, perlu diingat bahwa eritromisin hanya bisa digunakan untuk mengobati dan mencegah infeksi bakteri. Jadi, Anda tidak bisa menggunakannya untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti influenza.
Jika dipaksakan, penggunaan antibiotik yang tidak tepat atau salah akan membuat obat tidak bekerja dengan efektif.
Obat ini hanya bisa Anda dapatkan dengan resep dokter dan tidak dijual bebas.
Dosis obat eritromisin
Mengacu situs BPOM di Indonesia, eritromisin tersedia dalam dosis-dosis sebagai berikut.
- Kapsul/kaplet/tablet 250 mg dan 500 mg.
- Tablet kunyah 200 mg.
- Sirup kering 200 mg/ 5 mL.
- Gel 2%.
- Krim 2%.
- Cairan luar 2%.
Sementara itu, bentuk sediaan yang saat ini belum tersedia di Indonesia adalah serbuk injeksi 500 mg dan 1000 mg.
Dosis obat erythromycin untuk orang dewasa
Berikut dosis obat eritromisin sesuai kegunaannya.
1. Dosis dewasa untuk gastroenteritis campylobacter
Infeksi ringan hingga sedang:
30-50 mg/kg (base atau stearate) per hari dengan dosis maksimal 4 gr.
30-50 mg (ethylsuccinate) per hari terbagi setiap 6 jam sekali selama 10 hari, dengan dosis maksimal 4 gr per hari.
Infeksi berat:
1-4 gram/hari terbagi setiap 6 jam atau dengan infus berkelanjutan.
2. Dosis dewasa untuk chancroid
500 miligram (mg) (base) 3 kali sehari selama 7 hari.
3. Dosis dewasa untuk lymphogranuloma venereum (LPV)
500 miligram (mg) (base) 4 kali sehari selama 21 hari.
4. Dosis dewasa untuk mycoplasma pneumonia
Infeksi ringan hingga sedang:
250-500 mg (base atau stearate) atau 400-800 mg (ethylsuccinate) diminum setiap 6 jam sekali.
Infeksi berat:
1-4 gram/hari terbagi setiap 6 jam atau dengan infus berkelanjutan.
5. Dosis dewasa untuk uretritis non gonore dan infeksi chlamydia
500-666 mg (base atau stearate) 4 kali sehari atau setiap 8 jam sekali selama 7 hari.
800 mg (ethylsuccinate) 3 kali sehari selama 7 hari.
6. Dosis dewasa untuk otitis media, faringitis, pneumonia, infeksi kulit atau jaringan lunak, infeksi saluran pernapasan atas, dan bronkitis
Infeksi ringan hingga sedang:
250-500 mg (base atau stearate) setiap 6-12 jam atau 400 mg (ethylsuccinate) setiap 6 jam sekali.
Infeksi berat:
1-4 gram/hari IV dalam dosis yang terbagi setiap 6 jam atau dengan infus berkelanjutan.
7. Dosis dewasa untuk penyakit lyme
Infeksi awal:
500 mg 4 kali sehari selama 14-21 hari.
8. Dosis dewasa untuk legionella pneumonia
Oral:
1-4 gram (base atau stearate) per hari dalam dosis terbagi.
1,6-4 gram (ethylsuccinate) per hari dalam dosis terbagi.
Suntik:
1-4 gram IV per hari selama 20-60 menit setiap 6 jam atau dengan infus berkelanjutan.
9. Dosis dewasa untuk profilaksis endokarditis bakterial
1 gram (stearate) atau 800 mg (ethylsuccinate) diminum 2 jam sebelum prosedur, lalu minum 0,5 kali dosis awal yang dikonsumsi setelah 6 jam kemudian.
10. Dosis dewasa untuk profilaksis demam rematik
250 mg (base ) diminum 2 kali sehari atau 400 mg (ethylsuccinate) 2 kali sehari selama 10 hari.
Dosis obat erythromycin (eritromisin) untuk anak-anak
Berikut dosis obat eritromisin untuk anak-anak sesuai kegunaannya.
1. Dosis anak untuk profilaksis endokarditis bakterial
20 mg/kilogram (ethylsuccinate or stearate) diminum 1 jam sebelum prosedur, lalu minum 0,5 kali dosis awal dikonsumsi setelah 6 jam kemudian.
2. Dosis anak untuk gastroenteritis campylobacter, pneumonia, mycoplasma pneumonia, otitis media, faringitis, infeksi kulit atau jaringan halus, infeksi saluran pernapasan atas, bronkitis, difteri, gastroenteritis
Oral:
30-50 mg/kg (base atau stearate) per hari diberikan dalam dosis terbagi, dengan maksimal dosis 4 gr per hari.
30-50 mg (ethylsuccinate) per hari diberikan dalam dosis terbagi setiap 6 jam dengan maksimal dosis 4 gr per hari.
Suntik:
15-20 mg/kg IV (dosis maksimal 4 gr) per hari selama 20-60 menit setiap 6 jam atau dengan infus berkelanjutan. Diberikan selama 10 hari.
3. Dosis anak untuk amebiasis
30-50 mg/kg (base atau stearate) per hai diberikan dalam dosis terbagi, dengan maksimal dosis 4 gr per hari.
30-50 mg (ethylsuccinate) per hari diberikan dalam dosis terbagi setiap 6 jam, dengan maksimal dosis 4 gr per hari. Diberikan selama 10-14 hari.
4. Dosis anak untuk infeksi chlamydia dan uretritis non gonore
30-50 mg/kg per hari (base atau stearate) diberikan dalam dosis terbagi selama 7 hari. Dosis maksimal 4 gr per hari.
30-50 mg per hari (ethylsuccinate) diberikan dalam dosis terbagi setiap 6 jam. Dosis maksimal 4 gr per hari.
5. Dosis anak untuk profilaksis demam rematik
250 mg diminum 2 kali sehari selama 10 hari.
6. Dosis anak untuk pertussis
40-50 mg/kg per hari (dosis maksimal 4 gr) diminum setiap 6 jam sekali selama 5-14 hari.
Aturan pakai obat erythromycin (eritromisin)
Beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat menggunakan eritromisin adalah sebagai berikut.
Ikuti aturan yang diberikan oleh dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan. Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Obat ini sebaiknya diminum sebelum makan karena obat ini akan lebih mudah diserap saat lambung kosong. Namun, jika Anda merasa mual, Anda boleh mengonsumsinya bersama dengan makanan atau susu.
Jika Anda menggunakan sediaan tabletnya, telan obat ini langsung secara utuh, jangan dikunyah atau digerus terlebih dahulu.
Bila menggunakan sediaan cairan dalam injeksi (biasanya untuk infeksi serius), gunakan obat ini melalui jarum infus yang disuntikkan melalui pembuluh darah.
Jangan menggunakan sediaan obat cair jika cairan obat terlihat keruh, warnanya berubah, atau terdapat partikel-partikel di dalamnya. Hanya gunakan saat cairan terlihat jernih.
Kocok cairan obat terlebih dahulu sebelum memasukkannya ke dalam botol injeksi.
Untuk menentukan dosis, gunakan alat ukur dosis khusus, jangan menggunakan peralatan rumah tangga seperti sendok dan peralatan rumah tangga lainnya.
Dosis yang diberikan kepada Anda ditentukan berdasarkan kondisi kesehatan dan respon terapi Anda. Untuk anak, dosis juga dapat ditentukan berdasarkan usia dan berat badan.
Gunakan obat di waktu yang sama setiap harinya. Jangan hentikan penggunaan meski gejala yang dialami sudah hilang, tetap lanjutkan minum obat sesuai dengan anjuran dokter.
Jangan menghentikan penggunaan obat ini tanpa izin dari dokter. Apabila Anda melupakan satu dosis eritromisin, minum sesegera mungkin.
Namun, bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis obat.
Efek samping obat erythromycin (eritromisin)
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat atau tidak sesuai anjuran bisa membuat obat tidak bekerja dengan baik dan memicu terjadinya resistensi antibiotik.
Pada kondisi ini, bakteri penyebab infeksi menjadi kebal terhadap antibiotik. Akibatnya, tubuh akan lebih mudah terserang bakteri tersebut.
Selain itu, ada beberapa efek samping serius yang mungkin terjadi akibat penggunaan eritromisin. Jika Anda mengalaminya, segera hentikan penggunaan obat dan dapatkan perawatan medis segera.
Efek samping erythromycin di antaranya sebagai berikut.
- Urine berwarna gelap.
- Susah bernafas.
- Kehilangan indera pendengaran.
- Dada sesak dan detak jantung tak menentu.
- Reaksi alergi seperti kulit memerah, ruam kulit, kulit gatal, kulit mengelupas.
- Diare kronis hingga hanya mengeluarkan air.
- Lemah dan lelah yang tidak biasa.
- Sakit kuning (mata dan kulit berwarna kuning).
Ada juga efek samping yang lebih ringan, dan biasanya akan menghilang dengan sendirinya yaitu:
- diare ringan,
- kehilangan nafsu makan,
- mual dan muntah, dan
- sakit perut.
Tidak semua orang mengalami efek samping yang telah dijelaskan di atas. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.
Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat erythromycin (eritromisin)
Sebelum menggunakan eritromisin, ada beberapa hal yang harus Anda lakukan, di antaranya sebagai berikut.
- Beri tahu dokter dan apoteker jika Anda memiliki alergi terhadap eritromisin atau obat-obatan yang mengandung eritromisin di dalamnya.
- Sampaikan kepada dokter segala jenis alergi yang Anda miliki, mulai dari alergi obat, makanan, bahan pengawet dan pewarna, hingga alergi terhadap hewan.
- Beri tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda gunakan, mulai dari obat resep, obat non resep, obat herbal, hingga multivitamin.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana hamil atau menyusui.
- Sampaiken kepada dokter jika Anda menderita atau pernah menderita penyakit hati, kulit atau mata menguning, kolitis, atau masalah lambung.
Jika Anda akan menjalani operasi, sekalipun itu adalah operasi gigi, beri tahu dokter atau dokter gigi bahwa Anda sedang di bawah pengaruh eritromisin.
Apakah makanan atau alkohol dapat berinteraksi dengan erythromycin?
Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi.
Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi.
Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan penyedia layanan kesehatan Anda.
Kondisi kesehatan apa yang dapat berinteraksi dengan erythromycin?
Adanya masalah kesehatan lain di tubuh Anda dapat mempengaruhi penggunaan erythromycin atau eritromisin.
Beri tahukan dokter Anda bila Anda memiliki masalah kesehatan lain, khususnya yang ada di bawah ini.
- Bradikardia (denyut jantung lambat).
- Masalah ritme jantung (misalnya long QT).
- Hipokalemia (kadar kalium rendah dalam darah), tidak terkoreksi.
- Hipomagnesemia (kadar magnesium rendah dalam darah), tidak terkoreksi.
- Gagal jantung kongestif. Bentuk obat berupa granul dan tablet mengandung sodium, yang dapat memperparah kondisi ini.
- Peningkatan enzim hati.
- Penyakit hati (termasuk hepatitis kolestatik).
- Myasthenia gravis (lemah otot berat).
Pada kondisi tersebut, dokter mungkin perlu menyesuaikan dosis obat atau memantau kondisi Anda terkait kemungkinan munculnya efek samping.
Gunakan obat dengan hati-hati karena interaksi yang terjadi dapat memperburuk kondisi ini.