DAT telah lama digunakan sebagai antitoksin untuk difteri semenjak wabah difteri pertama kali ditemukan. DAT hanya bisa diberikan langsung oleh dokter dan hanya tersedia di pusat layananan kesehatan, seperti rumah sakit.
Obat difteri ini berfungsi untuk menetralisir racun yang bersirkulasi di dalam tubuh dan mencegah perkembangan penyakit difteri.
Akan tetapi, DAT tidak dapat menetralisir racun yang terlanjur merusak sel-sel di dalm tubuh. Maka dari itu, pemberian DAT yang tertunda dapat meningkatkan risiko kematian. Pengobatan difteri melalui DAT bisa diberikan sesegera mungkin setelah diagnosis klinis, tanpa menunggu konfirmasi dari hasil diagnosis laboratorium.
Antitoksin akan diberikan secara lebih rutin ketika hasil diagnosis dari laboratorium telah menunjukan pasien positif terinfeksi difteri.
Pengobatan difteri melalui DAT tidak dianjurkan pada kasus difteri kulit atau cutaneous diphtheria yang tidak memperlihatkan gejala dan dampak komplikasi yang berarti. Kecuali jika kondisi ulkus atau luka bernanah akibat difteri kulit sudah lebih besar dari 2 cm persegi, dengan tekstur yang lebih berselaput. Kondisi ini dapat menunjukkan risiko terjadinya komplikasi difteri yang lebih parah.
Efek samping pengobatan difteri DAT
Sebelum memberikan obat difteri ini, dokter perlu melakukan beberapa pengujian sensitivitas pasien terhadap antitoksin.
Beberapa pasien menunjukkan reaksi alergi terhadap obat difteri ini. Dokter akan menyuntikan DAT dalam dosis yang lebih sedikit ke dalam kulit atau meneteskannya pada mata pasien. Jika muncul bilur pada kulit atau selaput mata berubah merah, maka menandakan munculnya reaksi alergi.
Dokter akan segera menyutikkan antitoksin dalam dosis yang lebih besar dari dosis seharusnya untuk menghilangkan reaksi negatif dari pengobatan difteri ini.
Obat difteri untuk menghilangkan bakteri

Cara mengobati difteri yang selanjutnya bisa dilakukan adalah melalui pemberian antibiotik. Penting untuk dikethaui, penggunaan antibiotik dalam pengobatan difteri bukanlah pengganti untuk DAT.
Meskipun antibiotik belum terbukti mempengaruhi penyembuhan infeksi difteri secara lokal, antibiotik tetap diberikan untuk membasmi bakteri dari nasofaring sehinggan mencegah penularan difteri lebih lanjut ke orang lain.
Proses diagnosis melalui laboratorium harus segera diselesaikan sebelum pengobatan difteri melalui antibiotik dimulai.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar