backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Chloroquine

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 13/06/2022

Chloroquine

Penyakit malaria dapat disembuhkan, dapat juga menyebabkan komplikasi parah yang butuh penanganan cepat. Selain hydroxychloroquine, obat yang digunakan untuk mengobati penyakit ini adalah chloroquine (klorokuin). Simak kegunaan hingga efek samping obat ini lebih lanjut!

Golongan obat: antimalaria atau antiamebiasis

Merek dagang: Chloroquine, Riboquin, Chloroquine Phosphate, Resochin, Erlaquin, dan Malarex

Apa itu chloroquine?

Chloroquine (klorokuin) adalah obat untuk mencegah dan mengobati penyakit malaria. Penyakit ini disebabkan oleh parasit yang ditularkan lewat gigitan nyamuk.

Jika sudah terinfeksi, Anda bisa mengalami gejala demam menggigil, nyeri otot, diare, dan gejala lainnya yang mengganggu.

Selain digunakan untuk mengobati malaria, obat ini juga kadang diresepkan untuk  mengobati amebiasis hepatik. Kondisi ini adalah infeksi parasit Entamoebae histolytica di usus yang kemudian berpindah ke hati karena bisa terbawa aliran darah.

Dokter bisa juga meresepkan obat ini untuk mengobati rematik dan lupus. Cara kerja dari obat ini adalah membunuh parasit yang menyebabkan malaria atau amebiasis.

Dosis chloroquine

aturan pakai obat tb

Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 250 mg. Setiap orang dapat diresepkan dosis yang berbeda-beda tergantung dengan tujuan pengobatan, usia, dan kondisi kesehatan secara menyeluruh.

Mengobati malaria akut

  • Dewasa: Dosis awal 600 mg dilanjutkan dengan 300 mg 6 hingga 8 jam di hari pertama. Pada hari kedua dan kedua, dosis tunggal sebanyak 300 mg sehari.
  • Anak-anak: Dosis awal 10 mg/kg maksimal 600 mg diikuti dengan 5 mg/kg maksimal 300 mg setelah 6 jam. Dosis tunggal 5 mg/kg di hari kedua dan ketiga.4

Mencegah malaria

  • Dewasa: sebagai klorokuin basa, dosisnya 300 mg sekali seminggu sebaiknya dikonsumsi pada hari yang sama di setiap minggunya, mulai 1 minggu sebelum paparan, dilanjutkan hanya setiap minggu dan setidaknya 4 minggu setelah paparan.
  • Anak: sebagai klorokuin basa, dosisnya 5 mg/kg setiap minggu, dimulai 1 minggu sebelum paparan, dilanjutkan hanya setiap minggu dan setidaknya 4 minggu setelah paparan.

Mengobati amebasis

  • Dewasa: sebagai klorokuin basa dosisnya 600 mg setiap hari selama 2 hari, kemudian 300 mg setiap hari selama 2 atau 3 minggu diberikan dengan emetin atau dehidroemetin.
  • Anak: 6 mg/kg setiap hari. Dosis maksimal adalah 300 mg setiap hari.

Mengobati radang sendi

  • Dewasa: sebagai klorokuin basa, dosisnya 150 mg setiap hari. Maksimal 2,5 mg/kg setiap hari. Hentikan pengobatan jika tidak ada perbaikan setelah 6 bulan.
  • Anak: Hingga 3 mg/kg/hari. Hentikan pengobatan jika tidak ada perbaikan setelah 6 bulan.

Mengobati lupus

  • Dewasa: sebagai dasar, awalnya 150 mg sekali sehari, diturunkan secara bertahap setelah respons maksimal. Dosis maksimal adalah 2,5 mg/kg setiap hari.

    Anak: dosis 3 mg/kg setiap hari.

Aturan pakai klorokuin

sebelum vaksin boleh minum obat darah tinggi

Gunakan obat ini sama seperti arahan dokter atau mengikuti aturan pakai yang tertera di label kemasan obat.

Jangan menambah atau mengurangi dosis obat yang sudah ditentukan. Minum obat ini setelah makan atau bersama makanan untuk meminimalisasi terjadinya gangguan pencernaan.

Cobalah untuk minum obat ini secara teratur di jam yang sama setiap harinya agar tidak melewatkan dosis. Bila dosis terlewat, jangan menggandakan dosis di waktu minum obat selanjutnya.

Jangan menghentikan pemakaian obat, sekalipun Anda merasa lebih baik. Jika ingin berhenti, pastikan konsultasi lebih dahulu dengan dokter.

Efek samping chloroquine

Setiap obat dapat menimbulkan efek samping, termasuk obat klorokuin. Anda dan orang lain yang juga menggunakan obat ini, bisa saja mengalami efek samping yang berbeda.

Bahkan, ada pula yang mengalami efek samping yang tidak disebutkan di bawah ini.

Efek samping ringan

Beberapa efek samping ringan yang bisa ditimbulkan dari penggunaan klorokuin seperti berikut.

  • Sakit kepala.
  • Muntah.
  • Nafsu makan menurun.
  • Diare.
  • Sakit perut.
  • Ruam pada kulit.
  • Kulit gatal.
  • Rambut rontok.

Biasanya, efek samping ini dapat membaik dengan sendirinya. Akan tetapi, bisa juga berlangsung lebih lama dan cukup mengganggu.

Efek samping serius

Bila mengalami efek samping serius berikut ini, segera pergi ke faskes terdekat untuk mencegah terjadinya kondisi yang membahayakan jiwa.

  • Pandangan kabur.
  • Kesulitan mendengar.
  • Telinga berdenging.
  • Kelemahan pada otot.
  • Muntah.
  • Denyut jantung tidak beraturan.
  • Memiliki pikiran untuk menyakiti diri atau bunuh diri.
  • Hilang kesadaran.
  • Sesak napas.
  • Peringatan dan perhatian pakai obat chloroquine

    alcoholic fatty liver perlemakan hati alkoholik

    Beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi yang sama dengan obat sejenis. Biasanya, kondisi ini bisa menimbulkan gejala sesak napas, pembengkakan pada wajah, atau ruam gatal.

    Selain itu, masalah kesehatan berikut perlu diberitahukan ke dokter untuk mempertimbangkan penggunaan klorokuin.

    • Penyakit liver
    • Masalah penglihatan atau masalah pendengaran.
    • Epilepsi
    • Defisiensi G6PD, yakni kelainan darah keturunan yang mempengaruhi sel darah merah.
    • Penyakit ginjal
    • Porfiria, yaitu penyakit keturunan yang menyebabkan masalah pada kulit dan saraf.
    • Hamil dan menyusui

    Selama menggunakan obat ini, dokter akan meminta Anda untuk mengikuti tes darah secara rutin untuk melihat respons tubuh terhadao obat.

    Anda juga perlu mengikuti pemeriksaan mata secara rutin untuk mengecek pengaruh obat pada kesehatan mata.

    Apakah obat chloroquine aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    Mengutip Medicine in Pregnancy, tidak ada bukti bahwa obat ini berbahaya untuk janin.

    Meski begitu, informasi lebih lanjut tentang penggunaannya selama masa kehamilan perlu dilakukan pengamatan lebih lanjut.

    Tidak ada juga penelitian yang menunjukkan penggunaan obat ini dapat menyebabkan keguguran atau bayi lahir dengan cacat bawaan.

    Namun, wanita yang menggunakan klorokuin lebih mungkin memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah dibandingkan wanita yang menggunakan obat malaria lainnya.

    Intinya, penggunaan obat selama kehamilan perlu dikonsultasikan lebih dahulu dengan dokter.

    Begitu juga dengan ibu menyusui, yang dikhawatirkan kandungan obat mengalir ke ASI dan terminum oleh bayi.

    Interaksi obat chloroquine dengan obat lain

    Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat berikut ini sebelum menggunakan klorokuin.

    • Obat untuk epilepsi, contohnya karbamazepin.
    • Obat untuk gangguan suasana hati, misalnya valproat.
    • Obat malaria lain, seperti halofantrin dan meflokuin.
    • Obat untuk penyakit jantung, misalnya amiodaron.
    • Obat-obatan untuk menetralkan asam lambung, seperti simetidin.
    • Antibiotik misalnya ampisilin.

    Konsultasikan juga penggunaan obat herbal, obat tradisional Tiongkok, dan suplemen agar pengobatan lebih efektif.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 13/06/2022

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan