Obat pereda nyeri dapat menjadi solusi untuk meringankan rasa nyeri atau sakit yang tak tertahankan. Obat pereda nyeri terdiri dari banyak jenis yang berbeda, salah satu di antaranya adalah asam mefenamat.
Golongan obat: antiinflamasi nonsteroid
Merk dagang: Pontan, Mefinal, Anastan, Omestan, Ponstelax, Benostan, Ponalar, Amef, dan Trimfastan
Apa itu obat asam mefenamat?
Asam mefenamat, atau mefenamic acid, adalah obat untuk mengobati rasa nyeri dengan intensitas ringan hingga sedang. Obat ini sering digunakan untuk mengatasi sakit gigi, sakit kepala, serangan asam urat, dan meringankan rasa nyeri pada saat menstruasi.
Asam mefenamat bekerja dengan cara mengurangi hormon yang menyebabkan peradangan dan nyeri pada tubuh. Penggunaan obat ini hanya dianjurkan dalam jangka pendek, yaitu tidak lebih dari satu minggu. Obat tersedia dalam bentuk kapsul, tablet, dan sirup.
Dosis obat asam mefenamat
Dosis obat menyesuaikan dengan kondisi yang ingin diatasi serta kategori usia pasien. Berikut adalah dosis asam mefenamat untuk dewasa dan anak-anak.
1. Dosis asam mefenamat untuk mengatasi nyeri
- Dewasa: dosis pertama adalah 500 mg, kemudian dilanjutkan dengan dosis 250 mg, diberikan setiap 6 jam sesuai kebutuhan.
- Anak-anak usia 14-18 tahun: dosis pertama sebanyak 500 mg, lalu dilanjutkan dengan dosis 250 mg, diberikan setiap 6 jam sesuai kebutuhan. Gunakan selama 2-3 hari.
2. Dosis asam mefenamat untuk mengatasi nyeri haid
- Dewasa: dosis pertama adalah 500 mg, kemudian dilanjutkan dengan dosis 250 mg, diberikan setiap 6 jam sesuai kebutuhan.
- Anak-anak usia 14-18 tahun: dosis pertama sebanyak 500 mg, lalu dilanjutkan dengan dosis 250 mg, diberikan setiap 6 jam sesuai kebutuhan. Gunakan selama 2-3 hari.
Dosis ini mungkin bisa berbeda tergantung dengan saran dari dokter dan kondisi Anda.
Aturan pakai asam mefenamat
Biasanya asam mefenamat diminum 4 kali sehari dengan air mineral atau sesuai dengan arahan dokter. Obat sebaiknya dikonsumsi setelah makan untuk mencegah efek samping. Jangan berbaring setidaknya selama 10 menit setelah mengonsumsi obat.
Perlu Anda ketahui, obat ini bekerja lebih baik dikonsumsi saat tanda pertama rasa nyeri terjadi. Jika Anda menunggu hingga tanda-tanda memburuk, kinerja obat mungkin kurang optimal.
Bila Anda menggunakan asam menefamat untuk mengatasi nyeri haid, minum dosis pertama Anda segera setelah datangnya menstruasi atau ketika rasa sakit tiba. Biasanya, Anda hanya perlu untuk mengonsumsi selama 2 atau 3 hari pertama saat datang bulan.
Obat ini sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan antacid kecuali dengan arahan dokter. Sebab, antacid tertentu kemungkinan dapat mengubah jumlah asam mefenamat yang diserap oleh tubuh.
Obat paling baik disimpan pada suhu ruangan di tempat yang kering. Jauhkan dari cahaya langsung. Jangan disimpan di kamar mandi dan jangan dibekukan.
Perlu Anda ketahui, obat ini tidak dianjurkan untuk anak-anak berusia di bawah 14 tahun.
Peringatan dan perhatian saat mengonsumsi asam menefamat
Sebelum mengonsumsi asam mefenamat, pastikan Anda memberi tahu dokter mengenai obat-obatan apa saja yang sedang Anda konsumsi. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya interaksi, keracunan obat, serta efek samping yang berbahaya.
Selain obat-obatan, informasikan pula ke dokter atau tenaga medis mengenai penyakit atau kondisi kesehatan yang sedang Anda derita. Asam mefenamat mungkin dapat menimbulkan interaksi dengan asma, edema, masalah pencernaan, penyakit ginjal, penyakit hati, hipertensi, penyakit jantung, dan anemia.
Beri tahu dokter jika Anda hamil, khusunya jika Anda berada pada bulan terakhir kehamilan, Anda berencana untuk hamil, atau menyusui. Jika Anda akan menjalani operasi, termasuk operasi gigi, beritahu dokter atau dokter gigi bahwa Anda sedang menggunakan asam menefamat.
Perlu Anda ketahui, asam mefenamat dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke yang fatal, terutama bila Anda menggunakannya dalam jangka panjang atau dosis tinggi.
Efek samping obat asam menefamat
Beberapa efek samping obat asam menefamat yang umum terjadi meliputi:
- masalah pencernaan, seperti mual, mulas atau sakit perut, diare, sembelit, dan kembung,
- pusing atau sakit kepala,
- kulit terasa gatal atau terdapat ruam,
- mulut kering,
- berkeringat,
- pandangan kabur, dan
- telinga berdengung.
Penggunaan obat harus dihentikan bila Anda mengalami efek samping yang serius, seperti:
- nyeri pada dada,
- kelelahan,
- napas pendek,
- bicara kurang jelas,
- bermasalah dengan penglihatan atau keseimbangan,
- tinja berwarna hitam atau berdarah,
- batuk berdarah,
- muntah yang terlihat seperti bubuk kopi,
- jarang buang air kecil atau tidak sama sekali,
- nyeri, panas, atau berdarah saat buang air kecil, serta
- kesemutan parah, mati rasa, dan otot terasa lemah.
Tidak semua orang mengalami efek samping berikut ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. Bila mengalami efek samping serius atau khawatir akan efek samping tertentu, segera periksakan diri ke dokter.
Apakah asam mefenamat aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Bila Anda sedang hamil, konsumsi asam mefenamat tidak diperbolehkan kecuali atas anjuran dokter. Tak hanya asam mefenamat, minum obat golongan NSAID selama 3 bulan terakhir kehamilan dapat menyebabkan masalah jantung atau ginjal yang serius pada bayi serta berisiko menyebabkan komplikasi kehamilan.
Selain itu, belum diketahui pula apakah asam mefenamant bisa terserap ke dalam ASI dan berpotensi membahayakan bayi. Maka dari itu, selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi risiko sebelum menggunakan obat ini.
Interaksi obat asam menefamat dengan obat lain
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius.
Mengonsumsi asam mefenamat dengan obat-obatan antikoagulan pengencer darah, kortioksteroid, SSRI, dan obat lain yang juga mengandung NSAID seperti aspirin dapat meningkatkan risiko perdarahan.
Bila digunakan bersama dengan obat-obatan hipertensi seperti ACE inhibitor, antagnois angiotensin II, dan beta-blockers, interaksi ini dapat menurunkan efektivitas agen antihipertensi.
Selain itu, interaksi dengan obat-obatan diuretik seperti furosemide atau hidroklorotiazid dapat mengurangi efek natriuretik diuretik.
Untuk informasi lebih lanjut, konsultasikan kepada dokter atau apoteker.
[embed-health-tool-bmi]