Immunoglobulin hepatitis B adalah obat untuk melindungi paparan virus hepatitis B. Obat ini tergolong keras sehingga hanya didapat melalui resep dokter.
Golongan obat: obat yang memengaruhi sistem imun.
Merek dagang immunoglobulin hepatitis B: hyperhep B.
Apa itu immunoglobulin hepatitis B?
Immunoglobulin hepatitis B atau hepatitis B immunoglobulin (HBIg) adalah obat yang terbuat dari plasma darah manusia.
Fungsi hepatitis B imunoglobulin adalah untuk memperkuat kekebalan tubuh untuk melawan virus hepatitis B.
Pemberian obat ini berguna untuk mencegah kekambuhan hepatitis B pada pasien yang sudah menjalani prosedur transplantasi hati.
Obat ini juga diberikan pada pasien yang mengalami kondisi berikut.
- Belum pernah vaksin sebelumnya atau belum pernah divaksinasi hepatitis B secara layak.
- Telah mendapat vaksin hepatitis B, tetapi tidak manjur dan Anda berisiko terkena infeksi.
- Pasangan seksual dari seseorang yang punya hepatitis B.
- Orang yang mungkin terpapar virus melalui darah.
- Terpapar orang dengan hepatitis B akut yang tinggal serumah.
- Memiliki bayi berusia di bawah 12 bulan dengan pengasuh yang memiliki hepatitis B.
- Bayi yang lahir dari ibu dengan hepatitis B.
Ringkasan
Dosis immunoglobulin hepatitis B
Berdasarkan data Badan Pengawas Obat dan Makanan, obat HBIg tersedia dalam bentuk injeksi dan larutan injeksi dengan konsentrasi sebesar 220 IU, 1100 IU, 110 IU, 200 IU.
Berikut dosis pemberian immunoglobulin hepatitis B berdasarkan kondisi pasien.
Pencegahan kekambuhan hepatitis B setelah transplantasi liver
Ada dua cara yang dilakukan untuk pemberian obat, yakni melalui infus intravena dan suntik subkutan atau suntik di bawah lapisan kulit.
Perlu diketahui, dosis ini hanya diberikan pada orang dewasa. Berikut dosis obat yang diberikan.
Pemberian melalui infus intravena
Dosis lewat infus diberikan berdasarkan selang waktu yang dilalui sejak operasi dimulai hingga hari-hari setelahnya.
Dosis diberikan sebanyak 20.000 IU dalam setiap waktu yang ditentukan.
Berikut waktu dan jumlah pengulangan pemberian obat yang ditentukan.
- Awal operasi hingga pasien pulang sebaga dosis awal.
- 1 – 7 setelah operasi sekali sehari.
- 2 minggu sekali, dimulai pada hari ke-14 setelah operasi.
- Sebulan sekali sejak bulan ke-4 pasca-operasi.
Dokter harus menyesuaikan dosis agar tingkat kadar anti-HB- pasien mencapai 500 IU/liter dalam seminggu pertama setelah transplantasi.
Tidak hanya itu, inilah dosis alternatif yang bisa diberikan berdasarkan durasi sejak operasi hingga setelah operasi.
- Awal operasi hingga pasien pulang: 10.000 IU.
- Setelah operasi hingga 7 hari ke depan: 2.000 – 10.000 IU.
Selanjutnya, berikan dosis bila diperlukan untuk mempertahankan kadar antibodi >100-159 IU/liter pada pasien HBV-DNA negatif dan di atas 500 IU/L pada pasien HBV-DNA positif.
Pemberian melalui suntik subkutan
Berikan sebanyak 500 – 1.000 IU atau hingga 1.500 IU dalam beberapa kasus.
Obat diberikan seminggu sekali atau seminggu 2 kali, tergantung pada tingkat anti-HB pada tubuh.
Sebelum memberikan obat melalui suntik subkutan, pastikan kadar serum anti-HB pada tubuh pasien sudah distabilkan menggunakan obat intravena hingga kadarnya mencapai 300 – 300 IU/liter.
Dokter harus mempertahankan kadar antibodi >100 IU/liter pada pasien pasien HBsAg dan HBV-DNA negatif.
Imunisasi pasif terhadap infeksi hepatitis B
Dosis diberikan berdasarkan usia. Berikut pembagiannya.
Pemberian dosis untuk dewasa
Berikan sebanyak 500 IU atau lebih, disuntik intramuskuler atau infus intravena selama 24 – 72 jam hingga 1 minggu setelah paparan.
Untuk dosis alternatif, berikan 12 – 20 IU/kg atau 0,006 ml/kg berat badan melalui suntik intramuskuler dalam 24 jam setelah paparan virus lewat membran mukosa, mata, dan jarum suntik.
Bila terkena paparan dari seks dengan pengidap hepatitis B, berikan dalam 14 hari setelah paparan.
Pemberian dosis untuk anak
Dokter memberikan dosis immunoglobulin hepatitis B untuk anak apabila lahir dari ibu yang terpapar virus hepatitis B.
Berikut jumlah dosis berdasarkan usia anak.
- Bayi baru lahir: 30 – 100 IU/kg melalui infus intravena atau injeksi intramuskuler. Berikan dalam waktu 12 – 24 jam setelah lahir. Alternatifnya, 100 IU melalui suntik intramuskuler saat lahir.
- Pencegahan pada anak usia di bawah 5 tahun: 200 IU dosis tunggal.
- Pencegahan pada anak usia 5 – 9 tahun: 300 IU dosis tunggal.
Bila Anak sudah berusia di atas 10 tahun, berikan seperti dosis dewasa.