backup og meta

Chloramphenicol

Chloramphenicol

Terkadang, infeksi bakteri pada mata sembuh dengan sendirinya, tapi infeksi juga bisa menimbulkan kondisi yang lebih serius sehingga bantuan dari obat dibutuhkan. Salah satu obat yang dapat mengatasi infeksi bakteri pada mata adalah chloramphenicol.

Golongan obat: antibiotik

Merk dagang chloramphenicol: Bufacetine, Chloramex, Denicol, Grafacetin, Microtina

Apa itu obat chloramphenicol?

Chloramphenicol atau kloramfenikol adalah obat antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri. Obat ini bersifat bakteriostatik, yang artinya mampu menghambat pertumbuhan atau reproduksi bakteri.

Chloramphenicol paling sering digunakan untuk mengobati infeksi mata seperti konjungtivitis. Penggunaannya juga kerap dilakukan untuk mengobati infeksi bakteri pada saluran telinga luar yang dikenal sebagai otitis eksterna.

Dosis obat chloramphenicol

obat tetes mata

Dosis kloramfenikol disesuaikan berdasarkan jenis sediaan obat, kondisi yang ingin ditangani, serta usia pasien. Berikut merupakan dosis umum yang diberikan berdasarkan sediaan obatnya.

Dosis obat tetes mata

  • Dewasa: larutan 0,5%, teteskan sebanyak 12 tetes ke mata yang terdampak 6 kali sehari.
  • Anak-anak 2 tahun ke atas: sama dengan dosis dewasa.

Dosis obat salep mata

  • Dewasa: salep 1%, oleskan pada area yang terdampak kira-kira 1 cm, diberikan 34 jam sekali. Lanjutkan pengobatan setidaknya 48 jam setelah sembuh. Durasi pengobatan 5 hari.
  • Anak-anak 2 tahun ke atas: sama dengan dosis dewasa.

Dosis obat oral

  • Dewasa: 50 mg/kg BB, dibagi menjadi 4 dosis setiap hari. Untuk infeksi berat, minum sebanyak 100 mg/kg BB setiap hari dalam 4 dosis terbagi.

Dosis obat tetes telinga

  • Dewasa: larutan 5% atau 10%, teteskan sebanyak 34 tetes ke telinga yang sakit hingga 1 minggu.
  • Anak-anak: sama seperti dosis dewasa.

Aturan pakai obat chloramphenicol

obat mata bengkak

Obat chloramphenicol harus digunakan sesuai dengan aturan yang diberikan oleh dokter. Sebelum mennggunakan obat ini, cuci tangan terlebih dahulu untuk mencegah penularan infeksi ke mata atau telinga lainnya.

Hindari kontaminasi obat dengan tidak menyentuh ujung kemasan obat atau mengenai mata.

Untuk menggunakan obat tetes mata, miringkan kepala Anda ke belakang dan tarik perlahan kelopak mata bawah dengan jari yang bersih.

Pegang botol di atas mata dan biarkan tetesannya jatuh ke ruang antara kelopak mata bawah dan mata Anda. Kemudian, tutup mata Anda selama beberapa menit.

Ingat, jangan mengenakan lensa kontak saat Anda sedang menggunakan obat ini. Sterilkan lensa kontak sesuai petunjuk dan periksakan ke dokter sebelum mulai menggunakannya kembali.

Pada obat salep mata, tarik perlahan kelopak mata bagian bawah dengan jari bersih dan miringkan kepala ke belakang. Pegang tabung dengan nosel dekat mata.

Kemudian, tekan pelan sekitar 1 cm salep di atas ruang antara kelopak mata bawah dan mata Anda. Tutup mata selama beberapa menit.

Bila obatnya berbentuk tetes telinga, miringkan kepala Anda dan arahkan tabung obat ke telinga yang sakit. Tekan tabung sampai cairannya menetes ke dalam telinga.

Setelah itu, berbaringlah setidaknya selama 10 menit. Putar kepala Anda ke satu sisi dengan telinga yang sakit mengarah ke langit-langit. Kemudian, taruh kapas pada telinga Anda.

Gunakan obat selama durasi yang telah ditentukan. Jangan melewatkan dosis bahkan bila kondisi Anda telah membaik. Menghentikan pengobatan dapat membuat infeksi lebih sulit dikontrol.

Bila Anda melewatkan satu dosis, segera gunakan obat ketika Anda ingat. Namun, bila ini terjadi saat waktunya sudah mendekati dosis selanjutnya, lewati dosis yang sudah terlewat.

Gunakan dosis selanjutnya seperti biasa. Jangan menggandakan dosis dalam keadaan apapun. Ini merupakan penggunaan obat yang keliru yang bisa berdampak negatif terhadap pemulihan.

Produk obat hanya boleh digunakan oleh satu pasien. Anda bisa langsung membuang obatnya bila perawatan sudah selesai.

Efek samping chloramphenicol

Silau adalah salah satu gejala katarak.

Kloramfenikol dapat menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping selama pemakaian obat meliputi sensasi terbakar, menyengat, gatal, dan peradangan pada kulit. Mata mungkin akan menjadi lebih sensitif setelah menggunakan obat.

Obat juga bisa menimbulkan efek samping yang lebih serius. Hubungi dokter bila Anda mengalami:

  • ruam,
  • sesak napas,
  • wajah, mulut, dan mata membengkak, atau
  • perdarahan.

Mungkin masih ada efek samping lainnya yang dapat terjadi. Bila Anda mengalami efek samping yang tak kunjung membaik, segera cari pertolongan medis.

Peringatan dan perhatian saat pakai obat chloramphenicol

Penggunaan obat tidak disarankan bila Anda memiliki alergi terhadap kloramfenikol atau bahan-bahan lain yang terkandung dalam obat ini.

Obat juga mungkin tidak cocok bila Anda memiliki lubang atau robekan pada gendang telinga. Jadi, informasikan kepada dokter bila Anda memiliki kondisi ini. Beri tahu juga bila Anda punya masalah kelainan darah, sedang hamil, atau menyusui.

Agar interaksi obat yang berbahaya tidak terjadi, beri tahu dokter mengenai obat-obatan, suplemen, atau produk herbal yang sedang Anda gunakan.

Hindari penggunaan lebih dari 1 minggu. Penggunaan obat ini dalam waktu lama tidak dianjurkan. Gunakan hanya seperti yang diinstruksikan oleh dokter Anda.

Apakah chloramphenicol aman untuk ibu hamil dan menyusui?

chloramphenicol untuk ibu hamil

Obat kloramfenikol untuk mata dan tetes telinga boleh digunakan oleh ibu hamil. Namun, penggunaan obat harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter guna memastikan keamanannya.

Belum diketahui apakah kloramfenikol bisa masuk ke dalam ASI. Namun, untuk sediaan obat tetes mata dan telinga, kemungkinan obat yang masuk jumlahnya kecil. Lagi-lagi, tanyakan pada dokter untuk kepastiannya.

Obat-obatan apa yang mungkin berinteraksi dengan kloramfenikol?

Interaksi obat dapat mengganggu kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang parah. Beberapa jenis obat yang sebaiknya dihindari penggunaannya bila Anda sedang menjalani pengobatan dengan kloramfenikol adalah:

Mungkin masih ada obat-obatan lain yang bisa menimbulkan interaksi dengan kloramfenikol. Bila Anda khawatir akan efek tertentu dari pemakaian obat ini dengan obat lain, tanyakan pada dokter atau apoteker.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Chloramphenicol: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution. (2020). MIMS Indonesia. Retrieved February 24, 2022, from http://mims.com/indonesia/drug/info/chloramphenicol?mtype=generic

Chloramphenicol (Oral Route, Intravenous Route, Injection Route). (2022). Mayo Clinic. Retrieved February 24, 2022, from https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/chloramphenicol-oral-route-intravenous-route-injection-route/description/drg-20062754

Chloramphenicol. (2020). Merck Manuals. Retrieved February 24, 2022, from https://www.merckmanuals.com/professional/infectious-diseases/bacteria-and-antibacterial-drugs/chloramphenicol

Chloramphenicol. (n.d.). National Health Service. Retrieved February 24, 2022, from https://www.nhs.uk/medicines/chloramphenicol/

Versi Terbaru

12/04/2022

Ditulis oleh Winona Katyusha

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Jangan Asal Mengucek Mata! Begini Cara Membersihkan Mata yang Tepat

7 Kesalahan yang Paling Umum Dilakukan Saat Pakai Obat Tetes Mata


Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 12/04/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan