Sucralfate sering digunakan untuk membantu mengatasi masalah tukak lambung dan usus halus. Obat ini merupakan jenis obat keras yang memerlukan resep dokter. Ketahui kegunaan, dosis, aturan konsumsi, dan efek sampingnya dalam ulasan berikut.
Sucralfate sering digunakan untuk membantu mengatasi masalah tukak lambung dan usus halus. Obat ini merupakan jenis obat keras yang memerlukan resep dokter. Ketahui kegunaan, dosis, aturan konsumsi, dan efek sampingnya dalam ulasan berikut.
Golongan obat: antasida dan antiulkus.
Merek dagang: Eficap, Pepsamax, Ulfat, Ulsafate, Ulsicral.
Sucralfate (sukralfat) adalah obat yang digunakan untuk mengobati tukak lambung, luka epitel, mukositis akibat kemoterapi, proktitis radiasi, penyakit Behcet, hingga luka bakar.
Namun, FDA dan BPOM hanya menyetujui penggunaannya secara umum untuk mengatasi tukak lambung, gastritis kronis, dan perdarahan saluran cerna.
Sucralfate bekerja dengan cara membentuk lapisan pelindung pada tukak untuk mencegah dari infeksi dan kerusakan lebih lanjut. Lapisan pelindung ini akan membantu mempercepat proses penyembuhan tukak (peradangan).
Di Indonesia, sucralfate tersedia dalam bentuk tablet 500 mg dan suspensi 100 – 200 ml.
Jenis obat ini termasuk kategori obat keras dan dapat Anda temukan di apotek hanya dengan menggunakan resep dokter.
Mengutip dari situs MIMS, berikut ini dosis sukralfat tablet yang umumnya diresepkan.
Untuk pemberian sukralfat pada anak-anak, sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Minum obat ini sesuai dosis yang dianjurkan oleh dokter atau ikuti petunjuk yang disampaikan apoteker Anda.
Menurut situs Mayo Clinic, berikut ini aturan konsumsi obat sucralfate yang dianjurkan.
Jangan memulai atau menghentikan konsumsi obat tanpa izin dokter Anda dan hindari menggandakan dosis.
Minum obat melebihi dosis dapat berbahaya bagi kesehatan Anda.
Sama dengan obat-obatan pada umumnya, sucralfate juga berpotensi menyebabkan terjadinya efek samping obat.
Mengutip dari buku Sucralfate (2022), salah satu efek samping yang paling umum terjadi adalah konstipasi atau sembelit.
Beberapa pasien diabetes yang mengonsumsi obat sukralfat ini juga dilaporkan mengalami hiperglikemia.
Selain efek samping tersebut, Anda juga mungkin akan mengalami keluhan lainnya, seperti:
Tidak semua orang akan mengalami efek samping di atas. Mungkin ada beberapa efek lain yang belum disebutkan.
Ada beberapa kondisi yang mengharuskan Anda untuk lebih berhati-hati sebelum mengonsumsi sucralafate seperti dikutip dari situs MIMS berikut ini.
Mengingat sukralfat merupakan obat keras, sebaiknya Anda sampaikan kondisi dan riwayat kesehatan pada dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
Beritahu dokter jika Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, dan menyusui.
Belum ada penelitian yang memadai mengenai efektivitas dan efek samping penggunaan obat ini terhadap ibu hamil, ibu menyusui, janin dalam kandungan, maupun bayi yang menyusu.
Namun, obat ini mungkin masih dapat digunakan selama menyusui. Untuk memastikannya, konsultasikan dengan dokter sebelum meminum obat ini.
Sukralfat juga dapat menurunkan penyerapan atau menunda lama reaksi obat lainnya. Sejumlah obat yang sangat terpengaruh termasuk dengan sukralfat, yaitu:
Pada kasus seperti ini, dokter mungkin akan mengganti dosisnya, atau melakukan hal-hal pencegahan lain yang dibutuhkan.
Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain baik yang dijual bebas maupun dari resep dokter.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar