Sulfonamida atau sulfa adalah golongan obat antibiotik yang cukup sering diresepkan untuk mengatasi penyakit akibat infeksi bakteri. Salah satu jenis obat yang termasuk dalam golongan ini adalah sulfadiazine.
Golongan obat: antibiotik
Merk dagang: Sulfadiazin
Apa itu obat sulfadiazine?
Sulfadiazine atau sulfadiazin adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Obat ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri.
Biasanya, sulfadiazin diresepkan dalam pengobatan infeksi saluran kemih. Obat juga bisa digunakan sebagai alternatif penisilin untuk mencegah demam rematik.
Dosis obat sulfadiazine
Dosis obat yang harus diminum akan ditentukan oleh dokter sesuai berdasarkan usia pasien, penyakit yang ingin ditangani, serta kondisi keparahannya.
Namun secara umum, berikut merupakan dosis sulfadiazine oral (minum) yang biasa diberikan berdasarkan penyakitnya.
Infeksi bakteri
- Dewasa: dosis awal 2–4 gram, dilanjutkan dengan dosis 2–4 gram setiap hari yang terbagi dalam 3–6 dosis. Maksimal durasi perawatannya tujuh hari.
- Anak-anak: dosis awal 0,075 g/kg, dilanjutkan dengan dosis 0,150 g/kg setiap hari yang terbagi dalam 4–6 dosis. Dosis maksimal sebanyak 6 gram per hari.
Toksoplasmosis
- Dewasa: dikombinasikan dengan pirimetamin, diminum sebanyak 4–6 gram yang terbagi dalam 4 dosis. Obat diminum minimal selama 6 minggu, dilanjutkan dengan dosis 2–4 gram setiap hari.
- Anak-anak di bawah 2 bulan: dikombinasikan dengan pirimetamin, diminum sebanyak 0,05 g/kg selama 12 bulan.
Pencegahan demam rematik
- Dewasa dan anak-anak dengan berat di atas 30 kg: 1 gram diminum sekali sehari.
- Anak-anak di bawah 30 kg: 0,5 gram diminum setiap hari.
Aturan pakai obat sulfadiazine
Obat sulfadiazin harus diminum sesuai dengan anjuran dokter. Jangan mengurangi atau melebihi dosis yang telah ditentukan, sebab ini bisa meningkatkan risiko efek samping.
Anda tetap harus menjalani pengobatan meski sudah merasa sehat. Menghentikan pengobatan tanpa izin dokter dapat menyebabkan bakteri kebal obat sehingga infeksinya sulit ditangani.
Obat cukup ditelan dengan bantuan air minum. Agar kerja obat lebih efektif, usahakan Anda minum obat pada jam yang sama setiap harinya.
Bila Anda melewatkan satu dosis, segera minum obat ketika Anda ingat. Namun, jika ini terjadi saat waktu minum obat sudah mendekati dosis selanjutnya, lewati dosis yang sudah terlewat.
Minumlah dosis obat selanjutnya seperti biasa. Jangan menggandakan dosis obat dalam keadaan apa pun.
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan. Jauhkan obat dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan menyimpan obat di kamar mandi dan jangan membekukannya.
Efek samping sulfadiazin
Seperti obat-obatan lainnya, sulfadiazine juga dapat menimbulkan efek samping. Beberapa efek dapat meliputi:
- diare,
- sakit perut,
- pusing, dan
- kehilangan selera makan,
- ruam kulit,
- demam,
- sakit tenggorokan,
- nyeri sendi atau otot,
- kulit atau mata menguning,
- bibir dan lidah bengkak,
- perdarahan pada urine,
- sesak napas, serta
- telinga berdenging.
Bila efek samping yang Anda rasakan tidak kunjung menghilang, periksakan diri ke dokter. Bagi Anda yang mengalami reaksi alergi, Anda mungkin membutuhkan penanganan segera.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat sulfadiazin
Penggunaan obat tidak disarankan bagi Anda yang memiliki alergi terhadap antibiotik sulfadiazine atau bahan lainnya yang mungkin juga terkandung dalam obat ini.
Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani perawatan dengan obat lain atau mengonsumsi suplemen, vitamin, dan produk herbal. Informasi ini sangat penting untuk menghindari kemungkinan terjadinya interaksi obat.
Jangan lupa beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat kondisi medis lainnya seperti penyakit hati atau ginjal, asma, alergi parah, atau penyakit yang berhubungan dengan sistem peredaran darah.
Sulfadiazine dapat membuat kulit Anda lebih sensitif terhadap sinar matahari. Oleh karena itu, lindungi diri dari paparan sinar matahari dengan menggunakan pakaian yang panjang, kacamata hitam, dan tabir surya bila harus menghabiskan waktu di luar ruangan.
Apakah sulfadiazine aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Menurut US Food and Drug Administration (FDA), sulfadiazin termasuk ke dalam obat-obatan kategori B. Artinya, obat ini mungkin dapat memberikan pengaruh terhadap janin.
Untuk itu, penggunaan obat sulfadiazine pada ibu hamil harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Begitu pula pada ibu yang sedang menyusui, tanyakan pada dokter mengenai penggunaan obat. Pastikan obat benar-benar aman baik bagi Anda dan bayi.
Interaksi obat sulfadiazin dengan obat lain
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Berikut adalah efek yang bisa terjadi dari interaksi antara obat sulfadiazin dengan obat lainnnya.
- Meningkatnya risiko perdarahan bila sulfadiazin digunakan bersamaan dengan obat antikoagulan seperti warfarin.
- Meningkatnya efek samping obat bila digunakan bersama metotreksat atau diuretik thiazide.
- Adanya risiko keracunan bila digunakan bersama aspirin.
Masih banyak interaksi dengan obat-obatan lainnya yang belum disebutkan. Bila Anda khawatir dengan interaksi antara sulfadiazin dengan obat tertentu, tanyakan pada dokter atau apoteker.
[embed-health-tool-bmi]