Untuk mencegah infeksi luka bakar, dokter akan memberikan salep antibiotik yang dioleskan ke kulit seperti silver sulfadiazine. Simak manfaat dan cara penggunaanya berikut ini.
Golongan obat: antibiotik topikal
Merek dagang silver sulfadiazine: Burnazin, Sulfadiazine Silver
Apa itu salep silver sulfadiazine?
Silver sulfadiazine adalah obat salep yang digunakan dengan perawatan lain untuk membantu mencegah dan mengobati infeksi luka pada pasien luka bakar serius.
Salep yang dioleskan ke kulit ini tergolong ke dalam kelas obat yang disebut antibiotik sulfa. Obat ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri yang dapat menginfeksi luka terbuka.
Selain menurunkan risiko penyebaran bakteri ke permukaan kulit di sekitarnya, hal ini membantu mencegah masuknya bakteri ke dalam aliran darah yang dapat menyebabkan infeksi darah yang serius (sepsis).
Antibiotik topikal ini tergolong obat keras sehingga penggunaannya harus sesuai dengan resep dan di bawah pengawasan dokter ahli.
Dosis silver sulfadiazine
Guna mencegah dan mengobati infeksi pada pasien dengan derajat luka bakar kedua dan ketiga, salep silver sulfadiazine dapat dioleskan sekali atau dua kali sehari.
Oleskan salep dengan ketebalan 1–2 mm. Area luka bakar harus selalu tertutup dengan salep. Bila ada area salep yang terhapus selama pasien beraktivitas, obat perlu dioleskan kembali.
Salep topikal ini tidak boleh digunakan untuk bayi prematur atau bayi baru lahir selama dua bulan pertama kehidupan karena risiko efek samping yang serius.
Penggunaan salep antibiotik ini tidak terbatas pada masalah kesehatan di atas. Konsultasikan dengan dokter bila Anda perlu menggunakan obat ini untuk menangani kondisi lain.
Aturan pakai silver sulfadiazine
Ikuti anjuran dokter atau apoteker selama menggunakan salep silver sulfadiazine. Penggunaan salep ini harus sesuai resep atau dosis yang tercantum pada label kemasan obat.
Salep biasanya dioleskan sekali atau dua kali sehari. Jangan menggunakannya lebih sering atau kurang dari yang telah ditentukan oleh dokter Anda.
Sebelum menggunakan salep, terlebih dahulu bersihkan area yang terbakar dan singkirkan kulit mati di sekitarnya. Kenakan sarung tangan steril sekali pakai saat Anda melakukan perawatan pada luka bakar.
Oleskan salep dengan ketebalan 1–2 mm atau seperti yang disarankan dokter. Perban dapat digunakan di atas area luka bakar yang telah dioles salep bila diperlukan saja.
Area luka bakar harus selalu tertutup dengan salep setiap saat. Pastikan obat dioleskan kembali bila ada area salep yang terhapus atau hilang akibat aktivitas pasien.
Salep silver sulfadiazine juga harus dioleskan kembali setelah pasien menjalani hidroterapi.
Jangan berhenti menggunakan salep ini sampai dokter memberitahukan Anda. Luka bakar harus disembuhkan untuk mencegah infeksi yang lebih serius.
Gunakan obat salep ini secara teratur untuk mendapatkan manfaat yang optimal. Jika luka bakar terinfeksi dan makin memburuk, segera konsultasikan dengan dokter Anda.
Efek samping silver sulfadiazine
Silver sulfadiazine dapat menyebabkan efek samping sama halnya seperti obat-obatan lainnya. Meski begitu, tidak semua orang akan mengalaminya.
Efek samping tidak serius
Efek samping yang kurang serius dari penggunaan obat topikal ini, meliputi:
- perubahan warna kulit menjadi coklat atau abu-abu,
- gatal ringan atau terbakar, dan
- sakit perut.
Efek samping serius
Segera hubungi dokter bila Anda mengalami efek samping yang serius, meliputi:
- demam, menggigil, dan nyeri tubuh seperti gejala flu,
- mudah memar atau berdarah,
- kelemahan yang tidak biasa,
- kulit pucat atau menguning,
- urine berwarna gelap,
- ulkus (luka terbuka) pada daerah kulit yang diobati,
- terdapat darah dalam urine,
- kencing lebih sedikit dari biasanya atau tidak sama sekali,
- mengantuk, kebingungan, dan perubahan mood,
- mual dan muntah,
- pembengkakan,
- berat badan naik dengan cepat, hingga
- demam, sakit tenggorokan, sakit kepala parah, dan ruam merah pada kulit.
Mungkin ada efek samping lain yang tidak tercantum di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang efek samping obat ini, silakan berkonsultasi dengan dokter atau apoteker.
Peringatan dan perhatian saat pakai salep silver sulfadiazine
Gangguan medis tertentu bisa mempengaruhi penggunaan silver sulfadiazine. Maka dari itu, Anda dianjurkan untuk memerhatikan hal berikut sebelum menggunakannya.
- Hindari penggunaan obat bila Anda alergi terhadap obat sulfa, termasuk silver sulfadiazine atau kandungan lain yang terdapat di dalamnya.
- Beri tahu dokter bila Anda pernah atau sedang mengalami penyakit hati, penyakit ginjal, dan kekurangan glukosa-6-fosfat dehidrogenase (defisiensi G6PD).
- Beri tahu dokter tentang obat resep, nonresep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal yang sedang Anda gunakan.
- Informasikan dokter bila Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang dalam masa menyusui.
Salep ini baik disimpan dalam wadah tertutup pada suhu ruangan. Hindarkan dari paparan cahaya langsung atau tempat yang lembap.
Perhatikan panduan penyimpanan dan tanggal kedaluwarsa pada kemasan produk. Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Apakah salep silver sulfadiazine aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan salep silver sulfadiazine.
Hingga saat ini, tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu maupun janin dan bayi yang menyusu.
Obat tidak boleh digunakan selama kehamilan atau masa menyusui, kecuali bila dokter telah menimbang manfaat penggunaan yang lebih besar daripada risikonya.
Interaksi dengan obat lain
Interaksi salep silver sulfadiazine dengan obat-obatan lain mungkin mengubah kinerja maupun meningkatkan risiko efek samping serius.
Dokter mungkin tidak menganjurkan penggunaan salep ini dengan obat-obatan tertentu, seperti metenamin dan metotreksat.
Meski begitu, dokter bisa mengubah dosis atau penggunaan salah satu atau kedua obat tersebut bila diresepkan bersama salep silver sulfadiazine.
Selalu konsultasi dengan dokter terkait semua produk yang sedang Anda gunakan, termasuk di dalamnya obat-obatan resep, nonresep, vitamin, suplemen, dan produk herbal.
Jangan memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat tanpa persetujuan dokter Anda.
[embed-health-tool-bmi]