backup og meta

Saridon

Saridon

Fungsi

Untuk apa obat Saridon?

Saridon adalah obat analgesik (penghilang rasa sakit) yang digunakan untuk mengatasi sakit kepala, mengobati sakit gigi, serta meredakan rasa nyeri. Obat sakit kepala ini dapat membantu mengatasi berbagai kondisi, seperti migrain dan nyeri otot.

Saridon mengandung bahan aktif paracetamol, propyphenazone, serta kafein (caffeine). Bahan-bahan aktif tersebut telah terbukti efektif menjadi solusi cepat redakan sakit kepala dan sakit gigi.

Saridon merupakan pilihan tepat untuk Anda yang memiliki jadwal yang padat dan membutuhkan obat sakit kepala yang bekerja secara cepat, sehingga Anda dapat kembali melanjutkan aktivitas seperti sedia kala.

Bagaimana aturan pakai obat Saridon?

Minum Saridon sesuai dengan aturan yang tertera pada kemasan. Sebaiknya, obat ini diminum setelah makan, dengan air secukupnya. Penjelasan lebih lanjut mengenai dosis Saridon ada di bagian berikutnya.

Telan obat ini secara utuh. Jangan menghancurkan, mengunyah atau membelah tablet, kecuali apabila dianjurkan oleh dokter Anda.

Konsultasikan pada dokter atau apoteker apabila Anda belum yakin mengenai penggunaan Saridon.

Bagaimana cara menyimpan obat ini?

Obat Saridon paling baik disimpan pada suhu di bawah 30 derajat Celsius. Jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan.

Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau sudah tidak diperlukan lagi.

Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang obat Anda.

Dosis

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.

Bagaimana dosis obat Saridon untuk orang dewasa?

Untuk orang dewasa, obat ini dapat diminum dengan dosis 1 tablet sebanyak 3-4 kali sehari.

Bagaimana dosis obat Saridon untuk anak-anak?

Untuk anak-anak di atas 12 tahun, Saridon dapat diminum dengan dosis 1 tablet sebanyak 3-4 kali sehari.

Sementara itu, untuk anak-anak berusia 6-12 tahun, minum obat ini dengan dosis ½ – 1 tablet sebanyak 3-4 kali sehari.

Dalam sediaan apa obat ini tersedia?

Saridon tersedia dalam bentuk tablet. Satu tabletnya mengandung bahan-bahan aktif berupa:

  • paracetamol 250 mg
  • propyphenazone 150 mg
  • kafein (caffeine) 50 mg

Efek Samping

Apa efek samping dari obat Saridon?

Sama seperti obat-obatan pada umumnya, obat ini juga berpotensi menimbulkan efek samping pada beberapa orang. Gejala dan tingkat keparahan efek samping yang muncul mungkin bervariasi.

Berikut adalah efek samping yang bersifat ringan dan umum terjadi:

  • Mual
  • Muntah
  • sembelit (konstipasi)

Efek-efek di atas umumnya akan menghilang dengan sendirinya. Namun, tidak menutup kemungkinan obat ini dapat memicu terjadinya reaksi hipersensitivitas atau alergi parah (anafilaktik) meskipun kasus kejadiannya sangat rendah. Segera hentikan konsumsi obat-obatan jika terjadi gejala-gejala berikut:

  • ruam kulit
  • gatal-gatal
  • pembengkakan di wajah, tenggorokan, atau lidah
  • kesulitan bernapas

Penggunaan Saridon dengan dosis besar dan jangka waktu lama berpotensi menyebabkan kerusakan fungsi hati. Apabila setelah minum obat ini selama 5 hari kondisi kesehatan Anda tidak kunjung membaik, segera periksakan diri ke dokter.

Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu dari obat ini, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Pencegahan dan Peringatan

Apa yang harus diketahui sebelum minum obat Saridon?

Sebelum minum Saridon, berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:

  • Pastikan Anda membaca aturan pakai pada kemasan obat dengan baik.
  • Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan resep atau nonresep, selain Saridon. Hal ini penting demi mencegah terjadinya interaksi, keracunan obat, serta efek samping yang berbahaya.
  • Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, sebaiknya konsultasikan ke dokter mengenai konsumsi Saridon. Terdapat beberapa kondisi kesehatan yang mungkin dapat berinteraksi dengan obat ini, seperti penyakit ginjal, hati, atau ketergantungan alkohol.
  • Anda juga perlu bertanya terlebih dahulu ke dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat terhadap paracetamol, propyphenazone, atau kafein.

Apakah obat ini aman untuk diminum ibu hamil dan menyusui?

Sampai saat ini, belum ada penelitian yang membuktikan tentang hal ini. Itu sebabnya, sebaiknya Anda memberi tahu dokter kandungan terlebih dulu sebelum mengonsumsi obat ini.

Meski demikian, kandungan paracetamol dalam obat ini diketahui berpotensi terserap ke dalam air susu ibu (ASI) dan terminum oleh bayi yang menyusu dalam jumlah yang sangat sedikit. Maka itu, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum mengonsumsi obat ini.

Interaksi Obat

Pasien harus menghindari minuman mengandung alkohol selama pengobatan. Jika sedang mengonsumsi obat-obatan lain, sebaiknya konsultasikan pada dokter sebelum menggunakan obat ini.

Apakah makanan atau alkohol dapat berinteraksi dengan obat ini?

Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau mengonsumsi makanan tertentu karena mungkin saja terjadi interaksi obat. Hal ini juga berlaku pada obat Saridon.

Merokok atau mengonsumsi alkohol dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan dokter Anda.

Kondisi kesehatan apa yang dapat berinteraksi dengan obat ini?

Kondisi kesehatan tertentu bisa saja memengaruhi kinerja obat Saridon. Dilansir dari situs WebMD, berikut adalah beberapa kondisi kesehatan yang berpotensi memicu terjadinya interksi dengan kandungan paracetamol dalam Saridon:

  • Penyakit ginjal
  • Penyakit hati
  • Penyalahgunaan atau ketergantungan alkohol
  • Fenilketonuria (PKU)
  • Diabetes

Overdosis

Apa yang harus dilakukan pada keadaan gawat darurat atau overdosis?

Apabila seseorang mengonsumsi Saridon lebih dari dosis yang dianjurkan dan menunjukkan gejala-gejala overdosis, segera cari pertolongan medis.

Berikut adalah gejala overdosis yang perlu Anda waspadai:

  • Diare
  • Keringat berlebih
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mual dan muntah
  • Nyeri atau kram perut
  • Pembengkakan dan nyeri di perut bagian atas

Apa yang harus saya lakukan bila melewatkan satu dosis?

Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin begitu Anda mengingatnya. Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis dalam satu kali minum obat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Durbin, K. (2018). Acetaminophen – Drugs.com. Retrieved February 26, 2020, from https://www.drugs.com/acetaminophen.html

Paracetamol for adults – NHS. (2019). Retrieved February 26, 2020, from https://www.nhs.uk/medicines/paracetamol-for-adults/

Paracetamol Tablet – WebMD. (n.d.). Retrieved February 26, 2020, from https://www.webmd.com/drugs/2/drug-57595/paracetamol-oral/details

Kiersch, T., & Minić, M. (2002). The Onset of Action and the Analgesic Efficacy of Saridon®* (a Propyphenazone/Paracetamol/Caffeine Combination) in Comparison with Paracetamol, Ibuprofen, Aspirin and Placebo (Pooled Statistical Analysis). Current Medical Research And Opinion, 18(1), 18-25. doi: 10.1185/030079902125000101

Informasi Produk Saridon 2016

Versi Terbaru

28/05/2020

Ditulis oleh Shylma Na'imah

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Luthfiya Rizki


Artikel Terkait

5 Fakta Tentang Sabu, Gejala Kecanduan dan Penanganan

ACE Inhibitor


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 28/05/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan