Calcium lactate (kalsium laktat) adalah obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit akibat kekurangan kalsium. Selain untuk pengobatan, obat ini juga bisa diminum sebagai langkah pencegahan terhadap penyakit tersebut.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm · Farmasi · None
Calcium lactate (kalsium laktat) adalah obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit akibat kekurangan kalsium. Selain untuk pengobatan, obat ini juga bisa diminum sebagai langkah pencegahan terhadap penyakit tersebut.
Golongan obat: suplemen mineral
Merek dagang calcium lactate: Calcium Lactate, Calci-5, Calcimef, Kalk Nellco, Kalsium Laktat, Lactakal, Lactas Calcicus, Lanakalk, Mevakalk, Novakal, Trifacalc
Calcium lactate atau kalsium laktat adalah obat untuk mengatasi dan mencegah hipokalsemia, yaitu kondisi kadar kalsium dalam darah yang rendah.
Obat yang kerap disebut obat kalk ini juga bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan kalsium bagi orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan kalsium dari makanan.
Selain itu, obat calcium lactate juga dapat diberikan kepada orang yang mengalami gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh kekurangan kalsium, seperti:
Kalsium laktat juga digunakan sebagai suplemen kalsium bagi wanita hamil, menyusui, atau sedang memasuki masa menopause.
Orang yang menggunakan obat tertentu, misalnya phenytoin, phenobarbital, atau prednisone, umumnya juga disarankan untuk mengonsumsi suplemen ini.
Kalsium laktat (kalk) tersedia dalam bentuk tablet 500 miligram (mg). Dikutip dari Drugs.com, inilah gambaran dosis obat calcium lactate sesuai dengan indikasinya.
Selalu ikuti aturan pakai obat dari dokter atau apoteker serta bacalah instruksi pada kemasan obat sebelum menggunakan obat ini.
Secara umum, dosis obat kalsium laktat yakni 325–650 mg dua sampai tiga kali sehari untuk dewasa dan 400–500 mg/kg/hari untuk bayi dan anak-anak.
Dokter bisa menyesuaikan dosis obat berdasarkan kondisi klinis dan kadar serum kalsium pasien.
Calcium lactate sebaiknya diminum sebelum makan dengan bantuan segelas air. Minumlah obat ini pada waktu yang sama setiap hari untuk mendapatkan manfaat optimal.
Dokter Anda mungkin meresepkan vitamin D untuk memaksimalkan penyerapan mineral kalsium dalam tubuh. Minumlah suplemen vitamin ini sesuai dengan arahan dokter Anda.
Jika Anda melewatkan satu dosis obat, minumlah obat segera saat Anda ingat. Namun, bila sudah mendekati waktu minum obat yang berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan teruskan minum obat seperti biasa.
Teruslah minum obat ini sesuai petunjuk dokter, bahkan bila gejala Anda telah membaik. Jangan berhenti minum obat secara tiba-tiba tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda.
Seperti obat-obatan pada umumnya, calcium lactate juga berisiko menimbulkan efek samping.
Efek samping ringan yang umum terjadi setelah penggunaan suplemen ini di antaranya sakit perut, perut kembung, dan sulit buang air besar atau sembelit.
Pada beberapa kasus, mengonsumsi terlalu banyak suplemen mineral kalsium dapat memicu efek samping serius, seperti:
Segera hubungi dokter bila Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi, seperti gatal-gatal, kesulitan bernapas, dan pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Tidak semua orang mengalami efek samping setelah menggunakan obat kalsium laktat. Selain itu, mungkin ada beberapa efek samping lain yang belum disebutkan di atas.
Konsultasikan dengan dokter bila Anda merasa khawatir terhadap efek samping tertentu dari obat ini.
Penggunaan suplemen kalsium dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit batu ginjal hingga serangan jantung pada beberapa orang.
Kadar kalsium yang terlalu tinggi dalam dalam darah (hiperkalsemia) juga bisa mengganggu penyerapan zat besi, zinc, magnesium, dan kalium di dalam tubuh.
Sebelum mengonsumsi calcium lactate, pastikan Anda paham kegunaan dan efek dari obat ini. Beri tahu dokter bila Anda pernah atau sedang mengalami kondisi berikut ini.
Obat ini tidak perlu disimpan dalam kondisi khusus. Simpanlah obat dalam ruangan dengan suhu di bawah 30°C dan jauhkan dari jangkauan anak-anak serta hewan peliharaan.
Hingga saat ini, belum ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat kalk pada ibu hamil atau menyusui.
Sebelum mengonsumsi obat ini, pastikan Anda telah berkonsultasi dengan dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risikonya.
Menurut U.S. Food and Drugs Administration (FDA), calcium lactate termasuk ke risiko kehamilan kategori C. Artinya, terdapat risiko pada hewan, tetapi belum ada penelitian terhadap manusia.
Kalsium dalam obat ini mungkin masuk ke dalam air susu ibu (ASI). Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah Anda harus berhenti menyusui saat mengonsumsi obat ini.
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam artikel ini.
Beberapa interaksi obat yang dapat timbul akibat penggunaan kalsium laktat adalah sebagai berikut.
Daftar di atas mungkin tidak mencakup semua obat, suplemen, maupun produk herbal lain yang dapat berinteraksi dengan calcium lactate.
Oleh sebab itu, pastikan Anda melakukan konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar