backup og meta

Pyrimethamine

Pyrimethamine

Pyrimethamine (pirimetamin) adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi parasit Toxoplasma gondii. Obat ini tergolong obat keras di Indonesia. Jadi, Anda hanya bisa mendapatkannya dengan resep dokter.

Golongan obat: antiparasit

Merek dagang: Primet

Apa itu pyrimethamine?

Pyrimethamine adalah obat yang menyembuhkan infeksi akibat parasit Toxoplasma gondii. Obat ini biasanya dikombinasikan dengan antibiotik bernama sulphonamide (sulfonamida).

Kegunaan pyrimethamine adalah untuk menyembuhkan dan mencegah beberapa penyakit, seperti:

Mengutip PubChem, fungsi obat pyrimethamine juga berguna untuk mencegah dan mengatasi malaria yang diakibatkan infeksi Plasmodium falciparum tanpa komplikasi yang sudah mengalami resisten obat malaria klorokuin.

Pirimetamin bekerja dengan cara mengurangi produksi asam folat sehingga menghambat sintesis DNA dan perbanyakan sel parasit.

Dosis dan sediaan pyrimethamine

apa itu pyrimethamine

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan bahwa obat ini tersedia dalam bentuk tablet dengan konsentrasi 25 mg pyrimethamine.

Inilah dosis yang digunakan berdasarkan keluhan yang muncul.

Toksoplasmosis

Inilah dosis pyrimethamine untuk toksoplasmosis berdasarkan usia pasien.

Dosis dewasa dan anak-anak 6 tahun ke atas

Dosis awal sebesar 100 mg selama 1–2 hari, kemudian 25–50 mg setiap hari. Kombinasikan obat dengan sulfonamida atau antibakteri yang sesuai. 

Sebagai alternatif, berikan 50–75 mg pyrimethamine setiap hari yang dikombinasikan dengan sulfonamida dan kalsium leucovorin selama 1–3 minggu, tergantung respons dan kemampuan pasien menoleransi obat. 

Besarnya dosis bisa dikurangi hingga 50% dan dilanjutkan selama 4–5 minggu.

Dosis pyrimethamine anak-anak

Pemberian dosis permulaan adalah 2 mg/kg berat badan, maksimal 50 mg setiap hari. Lanjutkan dosis sebesar 1 mg/kg berat badan setiap hari, dosis maksimal sebesar 25 mg.

Dosis janin di dalam kandungan

Berikan 100 mg dengan dosis dibagi menjadi 2 kali sehari untuk 2 hari pertama. Selanjutnya, dosis dikurangi hingga 50 mg sekali sehari. Berikan obat pada usia kehamilan 13 minggu.

Dosis remaja dan dewasa yang memiliki kekebalan tubuh lemah atau AIDS

Untuk pasien dengan berat badan di bawah 60 kg, pemberian dosis sebanyak 200 mg pada pengobatan hari pertama.

Dosis dilanjutkan sebanyak 50 mg setiap hari hingga pengobatan selesai.

Untuk pasien dengan berat badan 60 kg atau lebih, dosis pyrimethamine pada hari pertama sebesar 200 mg, lalu dilanjutkan dengan 75 mg setiap hari hingga pengobatan selesai.

Dosis anak-anak usia 5–6 tahun

Pemberian dosis mempertimbangkan berat badan pasien. Berikan sebanyak 2 mg/kg berat badan dengan dosis maksimal 50 mg pada hari pertama. 

Selanjutnya, berikan 1 mg/kg berat badan setiap hari hingga pengobatan selesai. Dosis maksimal pengobatan lanjutan sebanyak 25 mg per hari.

Malaria

Untuk malaria, pyrimethamine biasanya digunakan dengan kombinasi sulfonamida. Inilah dosis berdasarkan usia pasien.

Penyembuhan malaria

Untuk dewasa, 500 mg sulfonamida dan 75 mg pyrimethamine (3 tablet obat) sebagai dosis tunggal dan diberikan pada hari ketiga pengobatan dengan quinine.

Dosis anak-anak diberikan berdasarkan berat badan bayi dan ditentukan dokter.

Pengobatan dugaan malaria dewasa dan remaja

Berikan 1.500 mg sulfonamida dan 75 mg pyrimethamine (3 tablet obat) sebagai dosis tunggal ketika demam dan perawatan medis tak tersedia.

Pengobatan dugaan malaria anak-anak usia 2 bulan ke atas 

Dosis obat diberikan berdasarkan berat badan.

Berikan antara 250 mg sulfonamida dan 12,5 mg pyrimethamine (1/2 tablet obat) hingga 1.500 mg sulfonamide dan 75 mg pyrimethamine (3 tablet obat). 

Obat diberikan sebagai dosis tunggal.

Pencegahan malaria dewasa dan remaja

Pemberian dosis sebesar 500 mg sulfonamide dan 25 mg pyrimethamine (1 tablet) setiap 7 hari sekali atau 1.000 mg sulfonamida dan 50 mg pyrimethamine (2 tablet) setiap 14 hari sekali.

Pencegahan malaria anak-anak usia 2 bulan ke atas

Dosis ditentukan dokter berdasarkan berat badan. Dosis berkisar antara 125 mg sulfonamida dan 6,25 mg pyrimethamine (1/4 tablet) hingga 275 sulfonamida dan 18,75 pyrimethamine (3/4 tablet) yang diminum setiap 7 hari sekali.

Obat juga bisa diberikan dengan dosis 1.250 mg sulfonamide dan 37,5 mg pyrimethamine (1,5 tablet) setiap 14 hari sekali.

Pastikan Anda tidak minum obat terlalu banyak dan mengikuti dosis yang telah diberikan dokter.

Aturan pakai pyrimethamine

Obat pyrimethamine dikonsumsi dengan cara menelannya utuh dan minum segelas air. 

Jika obat membuat perut tidak terasa nyaman atau muntah, obat bisa dikonsumsi dengan makanan atau camilan. 

Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik sulfonamide dan suplemen asam folat. Cara minum obat yang keliru bisa memengaruhi efektivitas pyrimethamine.

Efek samping pyrimethamine

tenggorokan berdahak

Seperti obat-obatan pada umumnya, pirimetamin bisa memicu efek samping meskipun tidak semua pasien mengalaminya.

Jika Anda mengalami efek samping berikut, segera temui dokter.

  • Sakit tenggorokan, rasa nyeri tak terduga, reaksi pada kulit, seperti iritasi, ruam, atau sulit bernapas.
  • Lebam abnormal, lelah, pusing, dan lemas.

Gejala-gejala akibat minum pyrimethamine bisa jadi menandakan Anda mengalami penurunan jumlah sel darah. Kondisi ini membuat Anda rentan mengalami perdarahan, memar, dan infeksi.

Pirimetamin juga bisa memicu kejang pada orang yang rentan epilepsi. Jika memiliki kondisi ini, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.

Inilah beberapa jenis efek samping minum obat pirimetamin lainnya yang bisa muncul.

Efek samping sangat umum

Kondisi ini bisa muncul pada 1 dari 10 pasien.

  • Penurunan jumlah sel darah merah atau anemia. Hal ini menyebabkan Anda lemas atau lelah.
  • Sakit kepala.
  • Muntah, meriang, dan diare.
  • Ruam.

Efek samping umum

Gejala ini bisa memengaruhi sebanyak 1 dari 100 pasien.

  • Penurunan jumlah trombosit sehingga darah sulit membeku. Hal ini menyebabkan Anda rentan mengalami mimisan atau perdarahan.
  • Sakit kepala.
  • Penurunan jumlah sel darah putih sehingga Anda rentan mengalami infeksi.

Efek samping tidak biasa.

Efek samping pyrimethamine biasanya ditemukan pada 1 dari 1.000 pasien.

  • Demam.
  • Perubahan warna kulit yang abnormal.

Efek samping sangat jarang.

Efek samping ini ini hanya dijumpai pada 1 dari 10.000 pasien.

  • Penurunan jumlah seluruh jenis sel darah. Hal ini mengakibatkan Anda mudah lelah, lemah, mudah memar atau ruam, kulit pucat, detak jantung cepat, napas pendek, infeksi, serta perdarahan, seperti gusi berdarah atau mimisan.
  • Otot mengalami kontraksi.
  • Demam tinggi dan tiba-tiba, napas pendek dan cepat, menggigil, dan berkeringat.
  • Sakit perut.
  • Sariawan di bagian pipi dalam.
  • Kulit meradang, kering, dan kemerahan.

Peringatan dan perhatian saat pakai pyrimethamine

Jangan konsumsi pirimetamin jika Anda memiliki kondisi berikut.

  • Alergi terhadap kandungan tersebut ataupun komposisi lainnya yang ada di dalam obat ini.
  • Hamil dengan usia kandungan trimester pertama.
  • Ibu menyusui.
  • Anak berusia di bawah 2 bulan.

Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu jika Anda memiliki kondisi berikut.

  • Masalah ginjal atau liver.
  • Anemia.
  • Kejang.

Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan simpan obat pada suhu di bawah 30 ºCelcius. Pastikan obat tetap berada pada kemasan aslinya agar terlindungi dari paparan cahaya.

Apakah pyrimethamine aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Jangan konsumsi obat ini jika usia kehamilan Anda 12 minggu ke bawah, ini bisa membahayakan janin.

Apabila usia kehamilan lebih dari 12 minggu, konsultasikan dengan dokter.

Obat ini juga tidak boleh dikonsumsi pada ibu menyusui. Obat ini bisa terserap di dalam ASI dan menimbulkan bahaya bagi bayi.

Interaksi pyrimethamine dengan obat lain

Beberapa obat bisa berinteraksi dengan pirimetamin sehingga memengaruhi efektivitas obat. Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan berikut.

  • Antibiotik trimethoprim atau cotrimoxazole.
  • Obat malaria proguanil atau quinine sulfate.
  • Lorazepam.
  • Warfarin.
  • Obat diare dengan kandungan kaolin.
  • Antasida.
  • Zidovudine.
  • Obat-obatan kanker, seperti methotrexate, daunorubicin, atau cytosine.

Pyrimethamine adalah obat antiparasit dan digunakan untuk mengobati penyakit akibat infeksi Toxoplasma gondii

Obat ini juga digunakan untuk mencegah dan mengobati jenis malaria tertentu.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Pyrimethamine. (2022). Retrieved 4 April 2022, from https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Pyrimethamine

Pyrimethamine: Uses, Interactions, Mechanism of Action | DrugBank Online. (2022). Retrieved 4 April 2022, from https://go.drugbank.com/drugs/DB00205

Waller, D., & Sampson, A. (2018). Chemotherapy of infections. Medical Pharmacology and Therapeutics, 581-629. doi: 10.1016/b978-0-7020-7167-6.00051-8

Pyrimethamine And Sulfadoxine (Oral Route) Proper Use – Mayo Clinic. (2022). Retrieved 4 April 2022, from https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/pyrimethamine-and-sulfadoxine-oral-route/proper-use/drg-20062761?p=1

Pyrimethamine – Patient | NIH. (2022). Retrieved 4 April 2022, from https://clinicalinfo.hiv.gov/en/drugs/pyrimethamine/patient

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Cara Mengatasi Alergi Obat yang Tepat dan Perawatannya

Anemia Megaloblastik


Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan