COVID-19 masih mewabah dan kasusnya masih bertambah setiap harinya. Sampai saat ini, belum ada obat yang secara pasti dapat menyembuhkan COVID-19. Namun, pada awal Oktober tahun lalu, perusahaan farmasi Merck melaporkan obat baru bernama Molnupiravir yang digadang-gadang dapat mencegah gejala parah akibat COVID-19.
Molnupiravir adalah obat yang memiliki aktivitas antivirus terhadap SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19. Obat ini bekerja dengan mencegah virus berkembang biak dan menjaga jumlah virus tetap rendah di dalam tubuh.
Oleh karena itu, obat ini membantu sistem kekebalan tubuh Anda dalam mengendalikan infeksi dan mengurangi risiko gejala parah.
Badan POM memberikan izin untuk pemakaian darurat obat ini dalam mengobati COVID-19. Namun, pemakaian darurat tersebut diperbolehkan hanya bagi pasien dewasa (usia 18 tahun atau lebih) yang terkonfirmasi positif COVID-19 dengan gejala ringan dan sedang.
Obat ini bisa juga diberikan kepada pasien yang berisiko tinggi mengalami COVID-19 berat. lnformasi keamanan dan khasiat pemakaian obat ini bagi pasien COVID-19 masih sangat terbatas.
Dewasa: 800 mg (empat kapsul 200 mg) diminum dua kali sehari, pemberian obat dilakukan selama lima hari.
Informasi yang diberikan tidak menjadi pengganti dari nasihat medis. Selalu tanyakan dan konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum menjalani pengobatan.
Aturan pakai molnupiravir
Molnupiravir perlu diminum segera setelah pasien didiagnosis dengan COVID-19. Obat ini dapat diminum dengan atau tanpa makanan.
Obat kapsul harus ditelan secara utuh dan tidak boleh dibuka, dirusak, atau digerus. Jika Anda tidak dapat menelan kapsul, informasikan kepada dokter Anda.
Selain itu, penggunaan obat ini tidak diizinkan untuk:
orang-orang yang membutuhkan rawat inap untuk COVID-19, dan
digunakan lebih dari 5 hari berturut-turut.
Efek samping molnupiravir
Semua obat dapat menimbulkan efek samping. Tingkat keparahan dan efek samping yang muncul mungkin akan bervariasi.
Setiap orang akan sangat mungkin menghadapi efek samping yang berbeda. Beberapa orang mungkin merasakan efek samping yang tidak ada dalam daftar berikut.
Gejala ringan
Gejala ringan bisa memburuk dari waktu ke waktu. Maka dari itu, Anda perlu mengawasi perkembangannya dan menghubungi dokter apabila dibutuhkan. Gejala ringan setelah minum obat ini antara lain:
Segera hubungi dokter atau dapatkan bantuan medis apabila Anda mendapati gejala berat berupa:
muntah,
ruam,
gatal,
mengantuk,
nyeri perut, dan
nyeri tenggorokan.
Peringatan dan perhatian saat pakai menggunakan obat
Ikuti pengobatan sesuai dengan arahan dokter. Beri tahu dokter jika Anda mengalami reaksi tak biasa atau alergi terhadap molnupiravir maupun obat lain.
Selain itu, beri tahu dokter apabila Anda mempunyai masalah kesehatan atau kondisi sebagai berikut.
Sedang mengonsumsi obat-obatan (resep, obat bebas, vitamin, atau produk herbal).
Molnupiravir tidak diizinkan untuk digunakan pada pasien berusia kurang dari 18 tahun karena dapat memengaruhi pertumbuhan tulang dan tulang rawan. Toksisitas tulang dan tulang rawan diamati pada hewan percobaan tikus setelah pemberian dosis berulang.
Simpanlah molnupiravir di dalam tempat yang aman jauh dari jangkauan bayi dan anak-anak. Simpan pada tempat yang kering dengan suhu ruang (di bawah 30°C).
Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda untuk penyimpanan yang benar.
Apakah obat molnupiravir aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Meski sejumlah obat antiviral aman dikonsumsi bagi ibu hamil dan menyusui, penelitian pada molnupiravir masih sangat terbatas.
Selain itu, berdasarkan data BPOM dan FDA, penelitian terhadap hewan menunjukkan bahwa molnupiravir dapat menyebabkan kerusakan janin bila diberikan kepada individu yang hamil.
Tidak ada data terkait penggunaan molnupiravir pada ibu hamil untuk mengevaluasi risiko cacat lahir, keguguran, atau kondisi yang merugikan ibu atau janin.
Oleh karena itu, molnupiravir sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan. Sebelum memulai pengobatan dengan molnupiravir, pastikan apakah ada potensi kehamilan atau tidak.
Jika dokter memutuskan bahwa Anda harus menggunakan molnupiravir selama kehamilan, Anda dan dokter harus mendiskusikan manfaat dan potensi risikonya.
Anda tidak dianjurkan untuk menggunakan molnupiravir saat menyusui. Jika Anda sedang menyusui atau berencana untuk menyusui, bicarakan kondisi Anda dengan dokter atau apoteker.
Interaksi obat molnupiravir dengan obat lain
Menurut data dari FDA dan BPOM, belum diketahui obat dan bahan apa saja yang dapat berinteraksi dengan obat darurat ini.
Tidak ada uji klinis terkait interaksi obat ini dengan obat-obatan lain, termasuk pengobatan COVID-19 lainnya untuk gejala ringan hingga sedang.
[embed-health-tool-bmi]
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
About molnupiravir. (2021). National Health Services. Retrieved February 10, 2022, from https://www.nhs.uk/medicines/molnupiravir/about-molnupiravir/
Common questions about molnupiravir. (2021). National Health Services. Retrieved February 24, 2022, from https://www.nhs.uk/medicines/molnupiravir/common-questions-about-molnupiravir/
Thornton, P. (2021). What is molnupiravir?. Drugs.com. Retrieved February 10, 2022, from https://www.drugs.com/molnupiravir.html
Versi Terbaru
10/05/2022
Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana
Ditinjau secara medis olehApt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.