Madrox adalah obat untuk mengatasi berbagai gejala maag akibat produksi asam lambung yang berlebih. Obat ini bekerja dengan cara menetralkan asam lambung dan menonaktifkan enzim pepsin.
Golongan obat: antasida, antirefluks, dan anti-ulserasi.
Kandungan obat: magnesium hidroksida, aluminium hidroksida, dan simethicone.
Apa itu Madrox?
Madrox adalah obat untuk meredakan gangguan pencernaan yang berkaitan dengan kelebihan produksi asam lambung dan tukak usus dua belas jari.
Gejala yang dapat diatasi dengan obat ini antara lain sakit perut, mual, kembung, dan nyeri ulu hati.
Paparan asam lambung dapat mengikis dinding lambung sehingga menyebabkan iritasi dan peradangan.
Dalam jangka panjang, hal ini dapat mengakibatkan penyakit asam lambung (GERD), tukak lambung, dan tukak usus dua belas jari.
Produksi asam lambung berlebih bisa menimbulkan kumpulan gejala maag seperti panas, nyeri, atau rasa tidak nyaman pada ulu hati yang disebut heartburn.
Madrox merupakan antasida yang mengandung magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida.
Keduanya bekerja dengan menetralkan asam lambung dan menonaktifkan enzim pepsin yang menjadi pemicu nyeri pada ulu hati.
Kandungan simethicone yang pada obat ini juga mampu mengurangi pembentukan buih pada saluran pencernaan.
Dengan begitu, keluhan perut kembung, begah, dan perasaan penuh dalam perut dapat berkurang.
Sediaan dan dosis Madrox
Madrox tersedia dalam bentuk tablet kunyah. Tiap 1 dus Madrox tablet berisi 25 strip, masing-masing strip berisi 4 tablet kunyah.
Dalam 1 tablet, terkandung 250 mg gel aluminium hidroksida kering, 250 mg magnesium hidroksida, dan 50 mg simethicone.
Berikut keterangan lebih lanjut mengenai dosis obat maag ini.
- Dewasa dan anak di atas 12 tahun: 1—2 tablet, diberikan 3—4 kali sehari. Kunyah tablet 1 jam setelah makan dan menjelang tidur malam.
- Anak-anak 6—12 tahun: 1 tablet, diberikan 3—4 kali sehari. Kunyah tablet 1 jam setelah makan dan menjelang tidur malam.
Efek samping Madrox
Semua jenis obat dapat menyebabkan efek samping, begitu juga dengan Madrox yang tergolong sebagai obat bebas.
Efek samping yang paling umum dari penggunaan obat ini ialah sembelit, diare, mual, dan muntah.
Berbagai efek samping tersebut akan hilang begitu Anda menghentikan penggunaan obat.
Namun, segera kunjungi dokter bila efek samping bertambah parah atau tidak kunjung hilang. Terlebih lagi bila Anda terus mengalami:
- diare,
- sembelit,
- penurunan nafsu makan,
- lemah otot, dan
- rasa lelah yang muncul tanpa sebab.
Mungkin terdapat efek samping lain yang belum tercantum.
Bila Anda mengalami efek samping lain atau gangguan tertentu setelah mengonsumsi Madrox, Anda juga harus segera berkonsultasi ke dokter.
Melansir laman MedlinePlus, Anda dapat mengurangi risiko efek samping antasida dengan memberi tahu dokter dan apoteker bila memiliki kondisi berikut.
- Alergi terhadap aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, atau obat antasida lainnya.
- Rutin mengonsumsi obat-obatan yang bisa berinteraksi dengan antasida, seperti aspirin, cinoxacin, digoxin, ketoconazole, dan tetrasiklin. Berikan jeda sebelum mengonsumsi obat-obatan ini dan Madrox.
- Sedang hamil, berencana hamil, atau menyusui.
- Pernah atau sedang memiliki penyakit ginjal.