backup og meta

Calcium Lactate (Kalsium Laktat)

Calcium Lactate (Kalsium Laktat)

Calcium lactate (kalsium laktat) adalah obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit akibat kekurangan kalsium. Selain untuk pengobatan, obat ini juga bisa diminum sebagai langkah pencegahan terhadap penyakit tersebut.

Golongan obat: suplemen mineral

Merek dagang calcium lactate: Calcium Lactate, Calci-5, Calcimef, Kalk Nellco, Kalsium Laktat, Lactakal, Lactas Calcicus, Lanakalk, Mevakalk, Novakal, Trifacalc

Apa itu obat calcium lactate?

Calcium lactate atau kalsium laktat adalah obat untuk mengatasi dan mencegah hipokalsemia, yaitu kondisi kadar kalsium dalam darah yang rendah. 

Obat yang kerap disebut obat kalk ini juga bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan kalsium bagi orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan kalsium dari makanan.

Selain itu, obat calcium lactate juga dapat diberikan kepada orang yang mengalami gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh kekurangan kalsium, seperti:

  • pengeroposan tulang (osteoporosis),
  • tulang lemah (rakitis),
  • gangguan kelenjar paratiroid (hipoparatiroidisme), dan
  • penyakit otot tertentu (latent tetany).

Kalsium laktat juga digunakan sebagai suplemen kalsium bagi wanita hamil, menyusui, atau sedang memasuki masa menopause. 

Orang yang menggunakan obat tertentu, misalnya phenytoin, phenobarbital, atau prednisone, umumnya juga disarankan untuk mengonsumsi suplemen ini.

Dosis calcium lactate

manfaat konsumsi kalsium

Kalsium laktat (kalk) tersedia dalam bentuk tablet 500 miligram (mg). Dikutip dari Drugs.com, inilah gambaran dosis obat calcium lactate sesuai dengan indikasinya.

Hipokalsemia (kekurangan kalsium)

  • Dewasa: 325–650 mg, dua sampai tiga kali sehari sebelum makan. Pengobatan juga bisa melibatkan pemberian suplemen vitamin D.
  • Bayi baru lahir (neonatus): 400–500 mg/kg/hari, terbagi tiap empat sampai enam jam. Dosis disesuaikan dengan kondisi klinis dan kadar serum kalsium pasien.
  • Bayi: 400–500 mg/kg/hari, terbagi tiap empat sampai enam jam. Dosis disesuaikan dengan kondisi klinis dan kadar serum kalsium pasien.
  • Anak-anak: 500 mg/kg/hari, terbagi tiap enam sampai delapan jam (dosis maksimal 9 gram/hari). Dosis disesuaikan dengan kondisi klinis dan kadar serum kalsium pasien.

Rakitis (tulang lemah)

  • Dewasa: 325–650 mg, dua sampai tiga kali sehari sebelum makan. Pengobatan juga bisa melibatkan pemberian suplemen vitamin D.

Osteoporosis (tulang keropos)

  • Dewasa: 325–650 mg, dua sampai tiga kali sehari sebelum makan. Pengobatan juga bisa melibatkan pemberian suplemen vitamin D.

Hipoparatiroidisme (kekurangan hormon paratiroid)

  • Dewasa: 325 mg, tiga kali sehari sebelum makan. Pengobatan juga bisa melibatkan pemberian suplemen vitamin D.

Perhatian!

Penjelasan dosis obat di atas tidak dapat dijadikan pedoman pasti dalam penggunaan obat ini. Untuk memperoleh dosis yang sesuai kondisi Anda, selalu konsultasikan dengan dokter.

Aturan pakai calcium lactate

Selalu ikuti aturan pakai obat dari dokter atau apoteker serta bacalah instruksi pada kemasan obat sebelum menggunakan obat ini.

Secara umum, dosis obat kalsium laktat yakni 325–650 mg dua sampai tiga kali sehari untuk dewasa dan 400–500 mg/kg/hari untuk bayi dan anak-anak.

Dokter bisa menyesuaikan dosis obat berdasarkan kondisi klinis dan kadar serum kalsium pasien.

Calcium lactate sebaiknya diminum sebelum makan dengan bantuan segelas air. Minumlah obat ini pada waktu yang sama setiap hari untuk mendapatkan manfaat optimal.

Dokter Anda mungkin meresepkan vitamin D untuk memaksimalkan penyerapan mineral kalsium dalam tubuh. Minumlah suplemen vitamin ini sesuai dengan arahan dokter Anda.

Jika Anda melewatkan satu dosis obat, minumlah obat segera saat Anda ingat. Namun, bila sudah mendekati waktu minum obat yang berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan teruskan minum obat seperti biasa.

Teruslah minum obat ini sesuai petunjuk dokter, bahkan bila gejala Anda telah membaik. Jangan berhenti minum obat secara tiba-tiba tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda.

Efek samping calcium lactate

kembung merupakan efek samping makanan fermentasi yang umum dijumpai

Seperti obat-obatan pada umumnya, calcium lactate juga berisiko menimbulkan efek samping.

Efek samping ringan yang umum terjadi setelah penggunaan suplemen ini di antaranya sakit perut, perut kembung, dan sulit buang air besar atau sembelit.

Pada beberapa kasus, mengonsumsi terlalu banyak suplemen mineral kalsium dapat memicu efek samping serius, seperti:

  • mual dan muntah,
  • sembelit yang parah,
  • kebingungan atau linglung,
  • kelelahan yang tidak biasa,
  • kehilangan nafsu makan,
  • cepat haus, dan
  • penurunan berat badan.

Segera hubungi dokter bila Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi, seperti gatal-gatal, kesulitan bernapas, dan pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Tidak semua orang mengalami efek samping setelah menggunakan obat kalsium laktat. Selain itu, mungkin ada beberapa efek samping lain yang belum disebutkan di atas. 

Konsultasikan dengan dokter bila Anda merasa khawatir terhadap efek samping tertentu dari obat ini.

Peringatan dan perhatian saat pakai obat kalsium laktat

Penggunaan suplemen kalsium dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit batu ginjal hingga serangan jantung pada beberapa orang.

Kadar kalsium yang terlalu tinggi dalam dalam darah (hiperkalsemia) juga bisa mengganggu penyerapan zat besi, zinc, magnesium, dan kalium di dalam tubuh.

Sebelum mengonsumsi calcium lactate, pastikan Anda paham kegunaan dan efek dari obat ini. Beri tahu dokter bila Anda pernah atau sedang mengalami kondisi berikut ini.

  • Menunjukkan reaksi alergi terhadap calcium lactate atau kandungan lain di dalam obat ini.
  • Pernah atau sedang mengalami masalah jantung, penyakit ginjal, batu ginjal, kanker, kadar kalsium tinggi dalam darah, dan gangguan kelenjar paratiroid.
  • Menggunakan obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal.
  • Sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui saat memakai obat.

Obat ini tidak perlu disimpan dalam kondisi khusus. Simpanlah obat dalam ruangan dengan suhu di bawah 30°C dan jauhkan dari jangkauan anak-anak serta hewan peliharaan.

Apakah obat kalsium laktat aman untuk ibu hamil dan menyusui?

calcium lactate kalsium laktat obat hamil

Hingga saat ini, belum ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat kalk pada ibu hamil atau menyusui. 

Sebelum mengonsumsi obat ini, pastikan Anda telah berkonsultasi dengan dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risikonya.

Menurut U.S. Food and Drugs Administration (FDA), calcium lactate termasuk ke risiko kehamilan kategori C. Artinya, terdapat risiko pada hewan, tetapi belum ada penelitian terhadap manusia.

Kalsium dalam obat ini mungkin masuk ke dalam air susu ibu (ASI). Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah Anda harus berhenti menyusui saat mengonsumsi obat ini.

Interaksi kalsium laktat dengan obat lain

Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam artikel ini.

Beberapa interaksi obat yang dapat timbul akibat penggunaan kalsium laktat adalah sebagai berikut.

  • Meningkatkan risiko hiperkalsemia bila digunakan bersama dengan diuretik thiazide.
  • Meningkatkan penyerapan obat bila digunakan bersama dengan vitamin D.
  • Mengurangi penyerapan obat bila digunakan bersama dengan kortikosteroid.
  • Meningkatkan efektivitas dan risiko keracunan dari obat jantung, seperti digoxin, bila digunakan secara bersamaan.
  • Menurunkan penyerapan dan efektivitas fluoroquinolone, fluoride, bisphosphonate, dan tetracycline bila digunakan secara bersamaan.

Daftar di atas mungkin tidak mencakup semua obat, suplemen, maupun produk herbal lain yang dapat berinteraksi dengan calcium lactate

Oleh sebab itu, pastikan Anda melakukan konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.

Kesimpulan

  • Kalsium laktat (calcium lactate) digunakan untuk mencegah atau mengobati penyakit akibat kekurangan kalsium, seperti osteoporosis dan rakitis.
  • Dosis suplemen mineral ini ditentukan berdasarkan kondisi klinis dan kadar serum kalsium pada masing-masing pasien.
  • Efek samping yang tergolong ringan dari obat ini bisanya berupa masalah pencernaan, seperti sakit perut, kembung, dan sembelit.
  • Namun, penggunaan berlebihan dan dalam jangka panjang bisa menyebabkan efek samping serius, mulai dari batu ginjal hingga serangan jantung.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Cek Produk BPOM. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. (2022). Retrieved July 6, 2023, from https://cekbpom.pom.go.id/search_home_produk

Calcium supplements. MedlinePlus. (2023). Retrieved July 6, 2023, from https://medlineplus.gov/ency/article/007477.htm

Calcium and calcium supplements: Achieving the right balance. Mayo Clinic. (2022). Retrieved July 6, 2023, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/calcium-supplements/art-20047097

Calcium lactate. Drugs.com. (2023). Retrieved July 6, 2023, from https://www.drugs.com/mtm/calcium-lactate.html

Calcium Lactate. MIMS Indonesia. (2021). Retrieved July 6, 2023, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/calcium%20lactate?mtype=generic

Myung, S. K., Kim, H. B., Lee, Y. J., Choi, Y. J., & Oh, S. W. (2021). Calcium Supplements and Risk of Cardiovascular Disease: A Meta-Analysis of Clinical Trials. Nutrients, 13(2), 368. https://doi.org/10.3390/nu13020368

Bargagli, M., Ferraro, P. M., Vittori, M., Lombardi, G., Gambaro, G., & Somani, B. (2021). Calcium and Vitamin D Supplementation and Their Association with Kidney Stone Disease: A Narrative Review. Nutrients, 13(12), 4363. https://doi.org/10.3390/nu13124363

Versi Terbaru

16/07/2023

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Berbagai Komplikasi Osteoporosis yang Perlu Diwaspadai

6 Langkah Pencegahan Osteoporosis agar Tulang Tetap Kuat


Ditinjau secara medis oleh

Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

Farmasi · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 16/07/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan