Dokter umumnya meresepkan obat bisoprolol untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Selain itu, obat ini juga efektif dalam membantu mengatasi angina dan gagal jantung.
Golongan obat: penghambat beta (beta blocker)
Merek dagang bisoprolol: Biofin, Bipro, Bisoprolol Fumarate, Biscor, Bisovell, Concor, Hapsen, Konblobet, Maintate, Miniten, Opiprol, Selbix, Tencard
Apa itu obat bisoprolol?
Bisoprolol adalah obat yang digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan obat lain untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi) dan gagal jantung tingkat ringan hingga sedang.
Obat ini termasuk dalam kelas obat yang disebut penghambat beta (beta blocker). Ia bekerja dengan cara menghalangi efek hormon epinefrin pada jantung dan pembuluh darah.
Efek ini pada akhirnya akan merelaksasi pembuluh darah, memperlambat detak jantung, dan menurunkan tekanan darah Anda.
Tekanan darah tinggi merupakan kondisi yang sangat umum. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa menimbulkan masalah lain, termasuk stroke, serangan jantung, dan penyakit ginjal.
Selain minum obat, perubahan gaya hidup juga membantu mengontrol tekanan darah Anda.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan rendah lemak dan garam, menjaga berat badan sehat, berolahraga rutin, dan berhenti merokok.
Ringkasan
Bisoprolol atau bisoprolol fumarate adalah obat untuk mengatasi hipertensi, angina pektoris, dan gagal jantung. Obat ini bekerja dengan cara merelaksasi pembuluh darah dan memperlambat detak jantung sehingga membantu menurunkan tekanan darah. Dosis bisoprolol
Bisoprolol tersedia dalam bentuk tablet salut selaput dengan dosis mulai dari 2,5 mg, 5 mg, dan 10 mg untuk diminum melalui mulut.
Dokter akan menentukan dosis sesuai penyakit yang diobati, tingkat keparahan, dan respons tubuh pasien terhadap obat seperti berikut.
Hipertensi dan angina pektoris
- Dosis awal: 5 mg sekali sehari, yang dapat ditingkatkan sesuai respons tubuh pasien.
- Dosis pemeliharaan: 10 mg sekali sehari dengan dosis maksimum yang dianjurkan mencapai 20 mg sekali sehari.
Gagal jantung kongestif
- Dosis awal: 1,25 mg sekali sehari selama satu minggu yang dapat ditingkatkan bila obat ditoleransi dengan baik oleh tubuh pasien.
- Dosis pemeliharaan: dosis digandakan pada minggu berikutnya bila obat ditoleransi dengan baik oleh tubuh pasien. Dosis akan ditingkatkan secara bertahap dengan jarak 1–4 minggu, dengan dosis maksimum hingga 10 mg sekali sehari.
Dokter bisa meresepkan bisoprolol untuk mengobati gagal jantung kongestif bersama obat lain, seperti ACE inhibitor, diuretik, dan glikosida jantung.
Pengidap gangguan fungsi hati dan ginjal mungkin memerlukan penyesuaian dosis, tergantung tingkat keparahan yang pasien alami.
Tidak ada studi mengenai bisoprolol pada anak-anak sehingga penggunaan obat ini umumnya tidak direkomendasikan.
Aturan pakai bisoprolol
Selalu ikuti anjuran yang telah diberikan oleh dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan. Baca juga petunjuk penggunaan yang tertera pada label kemasan obat.
Bisoprolol tersedia dalam sediaan tablet salut selaput yang diminum sekali sehari, baik sebelum atau sesudah makan. Anda sebaiknya minum obat ini pada pagi hari.
Untuk membantu Anda mengingat, minum obat ini pada waktu yang sama setiap hari. Jangan berhenti menggunakan obat ini sebelum dokter menganjurkan Anda untuk berhenti.
Segera beri tahu dokter bila kondisi Anda tidak membaik atau makin parah, misalnya hasil cek tekanan darah tetap atau makin tinggi, atau bila gejala gagal jantung makin parah.
Konsultasikanlah dengan dokter atau apoteker Anda untuk mendapatkan saran penggunaan obat bisoprolol yang benar dan aman.
Efek samping bisoprolol
Sama seperti obat-obatan lainnya, bisoprolol juga berpotensi menyebabkan efek samping obat tingkat ringan hingga berat. Meski begitu, tidak semua orang mungkin merasakannya.
Efek samping tidak serius
Efek samping paling umum dari penggunaan obat bisoprolol antara lain:
- pusing,
- sakit kepala,
- kelemahan tubuh,
- tangan atau kaki dingin,
- mual dan muntah,
- merasa sakit,
- diare, atau
- sembelit.
Efek samping serius
Meski jarang terjadi, beberapa orang mungkin mengalami efek samping serius saat minum obat ini, antara lain:
- sesak napas dan batu yang makin parah saat beraktivitas berat,
- pergelangan kaki atau telapak kaki bengkak,
- detak jantung tidak teratur, dan
- mata atau kulit menguning.
Segera hubungi dokter bila Anda mengalami gejala alergi terhadap obat, seperti ruam kulit, gatal, sulit bernapas, mengi, detak jantung cepat, hingga pembengkakan pada wajah, lidah, atau tenggorokan.
Tidak semua orang mengalami efek samping yang disebutkam di atas. Selain itu, mungkin ada juga sejumlah dampak negatif lain yang bisa Anda rasakan saat minum obat ini.
Jika merasa khawatir terhadap efek samping tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat bisoprolol
Sebelum menggunakan obat hipertensi ini, Anda perlu memberitahu dokter jika pernah atau sedang memiliki kondisi berikut.
- Mengalami reaksi alergi terhadap bisoprolol atau kandungan lain di dalam obat ini.
- Mengidap asma, alergi parah, gagal jantung, diabetes, gangguan hati dan jantung, atau kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme).
- Hendak menjalani tindakan medis, termasuk operasi dan perawatan gigi.
- Sedang atau akan mengendarai mobil dan mengoperasikan mesin karena bisoprolol bisa membuat Anda mengantuk.
- Mengonsumsi alkohol yang dapat menambah rasa kantuk yang disebabkan obat ini.
- Menggunakan obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal.
- Sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui saat memakai obat.
Obat tablet ini tidak memerlukan kondisi penyimpanan khusus. Bisoprolol baik disimpan pada suhu ruangan di bawah 30°C dan jauh dari paparan sinar matahari langsung.
Perhatikan instruksi penyimpanan dan tanggal kedaluwarsa pada kemasan produk. Jauhkan obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Buang produk ini bila masa berlaku obat telah habis atau sudah tidak diperlukan lagi, tetapi selalu perhatikan cara aman membuang obat Anda.
Apakah obat bisoprolol aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Ada risiko penggunaan bisoprolol yang membahayakan janin bila digunakan selama kehamilan.
Para peneliti telah menunjukkan kaitan penggunaan beta blocker saat hamil dengan sejumlah risiko, seperti gangguan pertumbuhan janin, keguguran, dan kelahiran prematur.
Bayi baru lahir juga berisiko mengalami hipoglikemia (kekurangan gula darah) atau bradikardia (detak jantung lambat) yang gejalanya muncul dalam tiga hari pertama setelah kelahiran.
Maka dari itu, bila Anda sedang hamil, mungkin hamil, atau berencana hamil, selalu konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum meminum obat ini.
Bisoprolol tidak boleh digunakan selama kehamilan, kecuali manfaatnya lebih besar dari risikonya.
Dikutip dari NHS UK, bisoprolol juga mungkin masuk ke dalam ASI dalam jumlah sedikit lebih tinggi dibandingkan jenis obat beta blocker lainnya.
Meski begitu, belum diketahui apakah penggunaan obat bisoprolol menimbulkan efek samping pada bayi yang disusui.
Jika bayi Anda tidak menyusu atau mengantuk lebih dari biasanya selama Anda menggunakan obat apa pun, segera konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya.
Interaksi obat bisoprolol dengan obat lain
Mengonsumsi bisoprolol dengan obat lain dapat mengubah cara kerja obat lain tersebut atau meningkatkan risiko efek samping yang cukup serius.
Daftar obat yang berpotensi menimbulkan interaksi dengan bisoprolol antara lain:
Mungkin ada obat-obatan lain yang bisa berinteraksi dan belum tercantum pada daftar di atas.
Untuk menghindari interaksi obat, simpan daftar semua produk yang Anda gunakan, termasuk obat resep, obat nonresep, suplemen, dan produk herbal.
Jangan memulai, menghentikan, maupun mengubah dosis obat tanpa persetujuan dokter Anda.
[embed-health-tool-bmi]