backup og meta

Acetazolamide

Acetazolamide

Acetazolamide adalah obat untuk glaukoma, mabuk ketinggian, pembengkakan, dan epilepsi. Obat ini tergolong keras sehingga hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.

Golongan obat: miotik dan antiglaukoma.

Merek dagang acetazolamide: Glauseta dan Cendo Glaucon.

Apa itu acetazolamide?

Acetazolamide adalah obat untuk mengatasi glaukoma. Kondisi ini bisa menyebabkan penurunan fungsi penglihatan secara bertahap akibat penumpukan cairan di mata.

Obat ini bekerja dengan cara menghambat senyawa bernama carbonic anhydrase. Efeknya, kadar cairan di mata dan tekanan pada mata berkurang.

Asetazolamid juga digunakan untuk mabuk ketinggian atau altitude sickness, yang sering terjadi saat berada lebih dari 2.500 meter di atas permukaan laut dalam 6 – 24 jam.

Untuk mengatasi altitude sickness, obat ini meningkatkan keasaman di dalam darah sehingga napas menjadi lebih cepat dan dalam. Hal ini akan meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh.

Selain untuk glaukoma dan mabuk ketinggian, acetazolamide digunakan untuk:

Dosis dan sediaan acetazolamide

dosis acetazolamide

Menurut data BPOM, acetazolamide tersedia dalam bentuk tablet dengan konsentrasi sebesar 250 mg.

Keterangan dosis di bawah ini bukan sesuatu yang mutlak dan hanya gambaran umum. Dosis yang tepat tetap mengikuti resep dokter.

Glaukoma

  • Dewasa: 250 – 1.000 mg atau 1 – 4 tablet setiap hari dalam dosis terbagi.

Edema

  • Dewasa: dosis awal 250 – 375 mg atau 1 – 1,5 tablet sekali sehari di pagi hari. Dosis akan disesuaikan.

Epilepsi

  • Dewasa: 250 – 1.000 mg sekali sehari dalam dosis terbagi.
  • Anak-anak: dosis berdasarkan berat badan, tetapi tidak boleh lebih dari 750 mg atau 3 tablet per hari.

Altitude sickness

  • Dewasa: 250 – 500 mg atau 1 – 2 tablet sehari dibagi menjadi dua dosis.

Gagal jantung kongestif

  • Dewasa: 250 – 375 mg atau 1 – 1,5 tablet per hari.

Ringkasan

Acetazolamide adalah obat tablet untuk mengurangi tekanan pada mata yang memicu glaukoma. Obat ini juga digunakan untuk mengatasi bengkak, kejang pada epilepsi, dan gagal jantung kongestif.

Aturan pakai acetazolamide

Minumlah acetazolamide tablet dengan air, sesaat sebelum atau sesudah makan. Jangan kunyah atau menghancurkan tablet.

Efek samping acetazolamide

Seperti obat pada umumnya, asetazolamid bisa menyebabkan efek samping meskipun tidak semua orang mengalaminya.

1. Efek samping umum

Efek samping ini diperkirakan terjadi pada 1 dari 10 orang yang menggunakan obat. Berikut keluhan yang mungkin Anda alami.

  • Lelah.
  • Sakit perut.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Sensasi seperti kesemutan, mati rasa, atau tertusuk-tusuk.

2. Efek samping jarang

Sementara itu, ada pula efek samping yang jarang terjadi. Masalah ini diperkirakan muncul pada 1 dari 1.000 hingga 1 dari 10.000 orang.

Beberapa efek yang mungkin timbul, yaitu sindrom Stevens Johnson dan ruam disertai kulit sensitif terhadap sinar matahari.

3. Efek samping tidak diketahui

Tidak diketahui persis berapa perbandingan orang yag mengalami efek samping ini. Jika mengalami salah satu dari gejala berikut, segera hubungi dokter Anda.

  • Mati rasa dan kesemutan.
  • Terasa haus dan ingin buang air kecil.
  • Mengantuk.
  • Sakit kepala.
  • Kebingungan.
  • Demam.
  • Ruam.
  • Urine berdarah.
  • Sakit saat buang air kecil.
  • Kulit atau mata menguning.
  • Kejang.
  • Sakit tenggorokan.
  • Perdarahan atau memar tanpa sebab.

Peringatan dan perhatian saat pakai acetazolamide

Jangan konsumsi acetazolamide bila Anda memiliki kondisi berikut.

  • Alergi asetazolamid atau jenis obat sulphonamide lainnya.
  • Penyakit liver parah.
  • Sedang atau pernah memiliki penyakit ginjal serius.
  • Glaukoma sudut tertutup non-kongestif kronis.
  • Penyakit Addison.
  • Kadar natrium rendah atau kalium tinggi.

Sebelum konsumsi obat ini, segera beri tahu dokter jika mengalami kondisi berikut.

  • Sedang atau pernah memiliki masalah ginjal, seperti batu ginjal.
  • Penyakit paru, seperti bronkitis kronis atau emfisema.
  • Berusia 65 tahun ke atas.

Apakah acetazolamide aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Anda tidak boleh minum obat ini bila hamil, menduga hamil, atau berencana hamil. Anda mungkin bisa mengonsumsi acetazolamide, tetapi hanya berdasarkan anjuran dokter.

Interaksi acetazolamide dengan obat lain

Obat ini bisa memengaruhi cara kerja obat lain yang Anda konsumsi, begitu juga sebaliknya. Beri tahu dokter segera jika Anda menggunakan satu atau beberapa jenis obat-obatan berikut.

  • Glikosida kardiak, seperti digoxin.
  • Obat pengencer darah, seperti warfarin.
  • Obat penurun tekanan darah.
  • Phenytoine.
  • Primidone.
  • Zonisamide.
  • Carbamazepine.
  • Metformin.
  • Gliclazide.
  • Topiramate.
  • Obat yang berinteraksi dengan asam folat, seperti methotrexate, pyrimethamine, atau trimethoprim.
  • Golongan obat kortikosteroid.
  • Aspirin.
  • Kolin salisilat.
  • Obat glaukoma penghambat carbonic anhydrase lainnya, seperti dorzolamide atau brinzolamide.
  • Amphetamine.
  • Quinidine.
  • Methenamine.
  • Sodium bicarbonate.
  • Ciclosporin.

Acetazolamide adalah obat tablet untuk glaukoma, mabuk ketinggian, hingga epilepsi. Obat ini hanya bisa didapat dengan resep dokter karena tergolong keras.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Farzam, K., & Abdullah, M. (2022). Acetazolamide. Statpearls Publishing. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532282/

Acetazolamide: MedlinePlus Drug Information. (2023). Retrieved 26 January 2023, from https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682756.html

Acetazolamide (Oral Route) Side Effects – Mayo Clinic. (2023). Retrieved 26 January 2023, from https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/acetazolamide-oral-route/side-effects/drg-20535236

Versi Terbaru

31/08/2023

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Mewaspadai 7 Jenis Glaukoma yang Mungkin Terjadi

Obat Tetes Mata yang Paling Sering Diresepkan untuk Penyakit Mata Glaukoma


Ditinjau secara medis oleh

Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

Farmasi · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 31/08/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan