backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

5 Tips Memilih Botol Minum yang Aman

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 17/10/2022

5 Tips Memilih Botol Minum yang Aman

Penggunaan botol minum yang bisa dipakai berulang kali adalah upaya menjaga kebersihan lingkungan. Ini bisa mengurangi konsumsi air minum kemasan sekali pakai. Selain itu, memilih jenis botol minum yang tepat bisa menjaga kesehatan Anda. Simak tips berikut!

Cara memilih jenis botol minum yang aman

Konsumsi air mineral kemasan sekali pakai menyebabkan penumpukan sampah dan mencemari lingkungan. 

Untuk mencegahnya, Anda bisa menggunakan botol minum yang dapat dipakai berulang kali. 

Meskipun begitu, tidak semua botol minum yang dijual di pasaran aman digunakan. Ada botol yang justru mengandung bahan kimia yang berbahaya.

Nah, perhatikan hal-hal berikut saat Anda akan membeli botol minum.

1. Perhatikan bahan botol yang digunakan

minum air putih

Pilihlah botol terbuat dari bahan poliester, polikarbonat, polietilena, polipropilena, besi (stainless steel), aluminium, atau kaca. 

Botol yang paling tahan lama terbuat dari stainless steel dan aluminium. Ketahanan bahan ini cukup kuat dalam suhu dingin dan panas.

Walaupun terbilang tahan karat, penggunaan botol minum yang berbahan stainless steel dan aluminium tetap bisa mengalami korosi atau karat dari waktu ke waktu. 

Pemakaian terlalu lama berdampak buruk bagi kesehatan Anda. Kalau rasa air minum berubah, segera berhenti memakai botol.

2. Hindari botol berbahan polyethylene terephthalate

Tidak semua botol air minum berbahan plastik berbahaya. Ada beberapa jenis bahan plastik yang memang aman untuk digunakan berkali-kali.

Jenis botol plastik yang dapat digunakan kembali untuk minum terbuat dari polimer plastik, seperti polipropilen dan kopoliester.

Anda perlu untuk menghindari botol plastik berbahan polyethylene terephthalate atau PET. Ini adalah bahan plastik yang biasanya digunakan untuk botol minum sekali pakai.

Penting Anda ketahui

Menggunakan kembali botol sekali pakai tidak disarankan karena dapat merusak plastik. Kerusakan ini akan melepaskan zat kimia berbahaya yang bisa mengontaminasi air minum.

3. Cari botol dengan label BPA-Free

plastik BPA, bahaya BPA

Agar keamanan lebih terjamin, pilih botol plastik yang mencantumkan label BPA-Free alias bebas kandungan BPA.

Tujuannya untuk mencegah Anda reaksi kimia berbahaya akibat meminum air dari botol plastik hangat.

Plastik BPA adalah bahan kimia yang banyak digunakan dalam kemasan makanan dan minuman.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh FDA menunjukkan efek jangka panjang dari kontaminasi BPA menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.

Ini meliputi gangguan hormon, cacat lahir, gangguan fungsi saraf, kelainan reproduksi, masalah gizi, dan beberapa jenis kanker.

4. Pilih botol dengan lingkaran leher yang lebar

Sebisa mungkin, pilih botol minum yang lingkar lehernya cukup lebar. Hal ini bertujuan agar botol mudah dibersihkan sampai ke bagian dasarnya. 

Sementara itu, penggunaan botol yang memiliki lingkaran kecil cenderung sulit disikat dan dibersihkan.

Akibatnya, botol tersebut lebih rentan ditumbuhi bakteri, jamur, atau bahkan lumut di dalamnya.

Ini tak sekadar mengotori air putih, tapi bisa menyebabkan masalah pencernaan.

5. Pilih botol yang nyaman dan praktis

Wadah minum air sekarang bisa ditemui dengan beragam desain unik dan tampilan menarik.

Umumnya  Anda bisa meminumnya langsung dari lubang yang berada di atas botol.

Namun, ada juga wadah yang dilengkapi sedotan untuk memudahkan penggunanya.

Selain itu, terdapat botol minum yang dilengkapi cangkir untuk menuangkan minuman. Anda bisa menemui tipe botol ini dari bahan kaca atau stainless steel.

Namun yang terpenting, Anda perlu memilih jenis botol yang menurut Anda mudah dan nyaman digunakan.

Apapun pilihan wadahnya, sesuaikanlah dengan gaya hidup Anda. Botol yang ringan tentunya akan lebih praktis dibawa ke mana pun.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan

General Practitioner · None


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 17/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan