Penggunaan botol minum yang bisa dipakai berulang kali bisa menjadi cara menjaga lingkungan karena mengurangi konsumsi air minum kemasan sekali pakai. Jika Anda bingung memilih jenis botol minum yang sesuai, simak penjelasan berikut ini.
Berbagai jenis botol minum
Konsumsi air mineral kemasan sekali pakai menyebabkan penumpukan sampah dan mencemari lingkungan.
Untuk mencegahnya, Anda bisa menggunakan botol minum yang dapat dipakai berulang kali. Inilahi pilihan jenis botol minum berdasarkan dengan bahan dasar pembuatannya.
1. Botol plastik
Salah satu jenis botol minum yang banyak ditemukan di pasaran adalah botol minum yang terbuat dari bahan plastik.
Jenis botol plastik yang dapat digunakan kembali untuk minum terbuat dari polimer plastik, seperti polipropilen dan kopoliester.
Ciri khas dari botol minum ini adalah bobotnya yang ringan sehingga praktis dan bisa dibawa kemana pun. Namun, tidak semua botol minum plastik aman digunakan.
Pasalnya, beberapa jenis botol plastik mungkin mengandung BPA (bisphenol-A) yang bisa menganggu fungsi organ dan jaringan tubuh, seperti tiroid, jaringan adiposa, hati, jantung, dan alat reproduksi.
Mengutip Clean Water, hindari juga botol plastik yang terbuat dari polyethylene terephthalate karena bahan ini bisa mengganggu fungsi hormon tubuh.
2. Botol stainless steel
Botol minum stainless steel merupakan botol minum yang populer digunakan saat ini. Botol ini umumnya tidak mengandung bahan kimia berbahaya seperti plastik BPA.
Oleh sebab itu, botol stainless steel bisa jadi pilihan botol minum yang aman untuk digunakan sehari-hari, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa.
Botol stainless steel biasanya tahan lama dan dapat digunakan untuk menyimpan minuman panas atau dingin.
Selain itu, material stainless dikenal memiliki daya tahan yang tinggi terhadap goresan atau benturan sehingga lebih awet dibandingkan dengan botol plastik.
3. Botol minum kaca
Botol minum kaca umumnya mudah dibersihkan dan bebas dari bakteri berbahaya seperti BPA atau phthalate, yang biasa ditemukan dalam botol minum plastik.
Studi dalam jurnal Food Protection Trends menunjukkan bahwa botol minum dari kaca biasanya mengandung lebih sedikit bakteri dibandingkan dengan material botol minum lainnya.
Jenis botol minum ini juga biasanya tidak memberikan sensasi rasa logam pada air sehingga minuman terasa lebih menyegarkan dan bersih.
Akan tetapi, botol minum ini memiliki bobot yang lebih berat sehingga sulit untuk dibawa kemana-mana dan mudah pecah.
4. Botol minum aluminium
Jenis botol minum yang terbuat dari bahan aluminium biasanya aman untuk digunakan. Bobotnya juga lebih ringan dibandingkan dengan botol minum stainless steel atau kaca.
Meski begitu, jenis botol minum ini biasanya tidak boleh digunakan untuk menyimpan minuman yang bersifat asam seperti jus lemon.
Mengutip Columbia Health, cairan asam sangat mudah bereaksi dengan material aluminium. Hal ini menyebabkan aluminium bisa masuk ke dalam minuman Anda.
Paparan aluminium yang berlebihan berisiko menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit Alzheimer hingga risiko kanker payudara.
5. Botol minum silikon
Botol minum silikon umumnya aman untuk digunakan. Hal ini karena silikon yang digunakan untuk peralatan makan atau minum biasanya terbuat dari polimer sintetis yang disebut polydimethylsiloxane (PDMS).
Jenis silikon tersebut dikenal tahan terhadap panas dan antilengket. Itu sebabnya bahan ini banyak juga digunakan dalam peralatan dapur, seperti spatula, sendok atau cetakan kue.
Bahan silikon juga biasanya bersifat fleksibel dan ringan sehingga cocok untuk dijadikan botol minum yang mudah dibawa kemana-mana.
Meski begitu, pastikan untuk memilih produk botol minum dengan bahan silikon food grade yang berkualitas untuk memastikan keamanannya.
Cara memilih jenis botol minum yang aman
Tidak semua botol minum yang dijual di pasaran aman digunakan. Ada botol yang justru mengandung bahan kimia yang berbahaya.
Nah, berikut ini cara memilih jenis botol minum yang aman dan sesuai dengan kebutuhan Anda.
- Perhatikan bahan botol yang digunakan. Pilihlah jenis botol minum yang terbuat dari bahan poliester, polikarbonat, polietilena, polipropilena, besi (stainless steel), dan aluminium karena umumnya aman untuk digunakan dan bebas bahan kimia berbahaya.
- Hindari botol berbahan polyethylene terephthalate. Botol plastik berbahan polyethylene terephthalate (PET) dapat berisiko mengganggu sistem endokrin dan hormon Anda.
- Cari botol dengan label BPA-Free. Agar keamanan lebih terjamin, pilih botol plastik yang mencantumkan label BPA-Free alias bebas kandungan BPA.
- Pilih botol dengan lingkaran leher yang lebar. Sebisa mungkin, pilih botol minum yang lingkar lehernya cukup lebar. Hal ini bertujuan agar botol mudah dibersihkan sampai ke bagian dasarnya.
- Pilih botol yang nyaman dan praktis. Wadah minum air sekarang bisa ditemui dengan beragam desain unik dan tampilan menarik. Namun yang terpenting, Anda perlu memilih jenis botol yang menurut Anda mudah dan nyaman digunakan.
Nah, itulah beberapa jenis botol minum yang biasa digunakan serta cara memilihnya.
Masing-masing botol minum memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Anda bisa memilihnya sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda.
- Ada berbagai jenis botol minum yang biasa digunakan yaitu botol minum dari plastik, stainless steel, kaca, aluminium, dan silikon.
- Pilihlah bahan botol minum yang aman, tidak mengandung BPA atau polyethylene terephthalate, memiliki lingkaran leher botol besar agar mudah dibersihkan, dan nyaman untuk digunakan.
[embed-health-tool-bmi]