Buka puasa adalah momen yang paling ditunggu-tunggu untuk menghilangkan rasa lapar dan haus. Makanan manis kerap jadi hidangan wajib yang ada di setiap meja. Akan tetapi, sebenarnya apakah menu berbuka puasa harus selalu serba manis?
Kenapa menu berbuka puasa harus selalu yang manis?
Sejak sahur, simpanan gula darah akan terus menurun sepanjang hari karena Anda tidak mendapat asupan lain. Sementara itu, gula darah merupakan sumber energi utama tubuh.
Itu kenapa Anda mudah merasa lemas dan ngantuk selama beraktivitas saat puasa. Untuk menggantikan energi yang hilang ini, Anda butuh menu berbuka puasa yang tepat.
Gula dapat cepat meningkatkan kadar gula darah yang turun setelah berpuasa. Namun, kebanyakan makanan manis, sebut saja teh manis atau pisang goreng, tidak cukup untuk menggantikan nutrisi dan vitamin lain yang juga hilang selama seharian dipakai beraktivitas.
Makanan manis ini justru bisa menurunkan gula darah dengan sangat drastis setelah makan. Akibatnya, Anda merasa lemas dan ngantuk setelah buka puasa.
Jadi, tidak boleh makan makanan manis sebagai menu berbuka?
Idealnya, menu berbuka puasa sebaiknya memang yang manis untuk mengembalikan energi. Namun, dilansir dari British Nutrition Foundation, sebaiknya Anda tidak mengonsumsi banyak makanan atau minuman manis dengan gula tambahan.
Selain bisa bikin gula darah merosot drastis, asupan kalori dan gula yang terlalu banyak malah dapat membuat berat badan naik meski sedang berpuasa.
Pilih makanan manis alami yang juga mengandung serat dan bernutrisi tinggi, seperti:
- jus buah atau smoothies,
- buah kurma,
- es buah tanpa pemanis tambahan, serta
- buah segar, buah kering, atau buah yang dibekukan, seperti pisang beku salut cokelat.