Pernahkah Anda memotong daging mentah dan sayuran menggunakan pisau dan talenan yang sama? Awas, kebiasaan ini berisiko menyebabkan kontaminasi silang yang memicu masalah kesehatan seperti berikut ini.
Apa itu kontaminasi silang?
Secara umum, kontaminasi makanan dapat diartikan sebagai pengotoran atau pencemaran makanan dari zat kimia, polusi, atau mikroorganisme yang berasal dari luar.
Kontaminasi silang adalah perpindahan mikroorganisme berbahaya ke makanan dari makanan lain, peralatan memasak, atau dari orang yang memasaknya.
Saat masuk ke dalam tubuh, mikroorganisme berbahaya atau patogen ini dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, mulai dari yang ringan hingga serius.
Infeksi patogen yang menyebabkan kontaminasi silang, termasuk bakteri, virus, dan parasit.
Siapa yang berisiko mengalami kontaminasi silang?
Kontaminasi silang bisa menyebabkan penyakit bawaan makanan. Menurut data WHO gangguan ini memengaruhi 600 juta orang di seluruh dunia per tahunnya.
Bahkan, dari angka tersebut ada sekitar 420.000 orang meninggal dunia setiap tahun setelah makan makanan yang terkontaminasi.
Pada dasarnya, setiap orang berisiko terkena kontaminasi silang. Namun, terdapat kelompok orang tertentu memiliki risiko lebih tinggi, meliputi:
- ibu hamil,
- anak-anak di bawah usia 5 tahun,
- orang dewasa di atas usia 65 tahun, dan
- orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, seperti orang dengan HIV/AIDS, diabetes, atau kanker.
Melihat fakta di atas, tentu sangat penting untuk mengetahui jenis-jenis dan cara pencegahan kontaminasi silang yang dapat Anda lakukan.
Jenis-jenis kontaminasi silang
Terdapat tiga jenis kontaminasi silang yang umum terjadi, yakni dari makanan ke makanan, peralatan ke makanan, dan orang ke makanan.
1. Makanan ke makanan
Makanan yang terkontaminasi, seperti makanan mentah, setengah matang, atau tidak dicuci dengan benar, bisa mencemari makanan lain yang tidak terkontaminasi.
Jenis makanan tersebut menampung berbagai bakteri, seperti Salmonella, Escherichia coli, dan Listeria monocytogenes, yang berbahaya bagi kesehatan.
Berikut ini adalah beberapa contoh risiko kontaminasi silang dari makanan ke makanan.
- Penyimpanan daging mentah di rak paling atas lemari es yang menyebabkan tetesan daging ke sayuran atau makanan siap saji yang ditempatkan di rak bawah.
- Sisa makanan yang disimpan terlalu lama di lemari es memicu pertumbuhan bakteri berlebihan yang mencemari bahan makanan lainnya.
- Sayuran yang tidak dicuci bersih dan terkontaminasi ditambahkan ke hidangan sayuran segar.
2. Peralatan ke makanan
Jenis kontaminasi ini umumnya terjadi karena peralatan memasak tidak dibersihkan dengan benar dan langsung digunakan untuk mengolah bahan makanan lainnya.
Bakteri yang memicu keracunan makanan bisa bertahan lama pada meja, talenan, pisau, wadah penyimpanan, bahkan peralatan pabrik untuk mengolah makanan.
Berikut ini adalah beberapa contoh risiko kontaminasi silang dari peralatan ke makanan.
- Menggunakan peralatan yang tidak bersih dan steril, seperti pisau, sendok, garpu, atau pembuka kaleng untuk menyiapkan makanan.
- Memakai talenan dan pisau yang sama saat memotong bahan makanan yang berbeda, seperti memotong ayam mentah dan sayuran untuk salad.
- Menyimpan saus atau bumbu masakan dalam wadah yang belum dibersihkan atau disteril sebelumnya.
3. Orang ke makanan
Orang yang mengolah bahan makanan juga bisa dengan mudah menjadi sumber kontaminasi silang terhadap makanan.
Mikroorganisme berbahaya bisa berasal dari dalam tubuh yang sakit atau berasal dari benda di sekitar, seperti pakaian atau ponsel yang tidak bersih.
Berikut ini adalah beberapa contoh risiko kontaminasi silang dari orang ke makanan.
- Mengolah bahan makanan setelah menggunakan toilet tanpa terlebih dahulu mencuci tangan dengan benar.
- Menyentuh daging mentah dan kemudian menyiapkan sayuran tanpa mencuci tangan terlebih dahulu sebelumnya.
- Menggunakan celemek untuk menyeka tangan atau menggunakan lap meja untuk mengeringkan tangan saat mempersiapkan makanan.
- Kebiasaan menggunakan ponsel saat memasak atau makan.