backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

7 Manfaat Wine untuk Kesehatan dan Risikonya

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 20/09/2023

    7 Manfaat Wine untuk Kesehatan dan Risikonya

    Minuman beralkohol memang harus dibatasi seminimal mungkin. Namun, minuman anggur alias wine dipercaya memiliki khasiat untuk kesehatan. Lantas, apa saja manfaat wine?

    Manfaat minum wine

    Wine adalah minuman alkohol yang dibuat dari fermentasi anggur. Ragi fermentasi akan memakan gula di dalam anggur, lalu mengubahnya menjadi alkohol dan karbon dioksida.

    Berikut manfaat wine yang diteliti oleh para ahli.

    1. Mengurangi risiko pikun

    Percaya atau tidak, wine berpotensi bermanfaat untuk menguatkan memori Anda. 

    Laporan singkat terbitan BMJ (2018) menyatakan bahwa orang yang tidak mengonsumsi wine sama sekali lebih berisiko mengalami pikun. 

    Peneliti mengatakan bahwa kandungan polifenol pada wine bisa mengurangi peradangan dan menurunkan kadar lemak pada pembuluh darah di otak. 

    Polifenol juga membantu mengurangi peradangan dan memberi perlindungan pada saraf. Meski begitu, manfaat ini masih perlu penelitian lebih lanjut. 

    Peneliti juga menyatakan belum bisa serta-merta menganjurkan mengonsumsi wine sebagai suplemen daya ingat.

    2. Menjaga kesehatan jantung

    manfaat wine untuk kesehatan jantung

    Ada berbagai riset yang menemukan bahwa manfaat wine bisa menjaga kesehatan jantung.

    Wine mengandung resveratrol. Senyawa ini bersifat antioksidan yang bisa mengurangi peradangan di tubuh.

    Selain itu, resveratrol juga menjaga fungsi endotelium atau bagian jantung yang menjaga kelancaran aliran darah. 

    Resveratrol pada wine juga berpotensi menurunkan lemak di dalam darah yang bisa menyumbat pembuluh dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

    Meski begitu, para ahli dari American Heart Association mengatakan bahwa belum jelas apakah manfaat ini benar-benar berasal dari wine atau pola hidup sehat.

    3. Menjaga kesehatan pencernaan

    Salah satu tanda saluran pencernaan sehat adalah seimbangnya jumlah bakteri baik dan jahat di usus.

    Kandungan polifenol pada wine berpotensi meningkatkan kadar bakteri baik dan melawan bakteri penyebab penyakit.

    Proses pencernaan polifenol juga menghasilkan senyawa yang bisa memberikan asupan makanan ke bakteri baik. 

    Kendati demikian, manfaat ini masih harus diteliti lebih lanjut dan masih banyak bukti-bukti lain yang harus dikumpulkan.

    4. Mengurangi risiko depresi

    Kandungan resveratrol bisa meningkatkan senyawa bernama serotonin di otak.

    Serotonin adalah senyawa yang bisa memperbaiki mood dan membuat Anda merasa senang. 

    Resveratrol pada wine juga melindungi saraf di bagian otak agar tidak rentan mengalami gejala depresi.

    Studi besar terbitan BMC Medicine menemukan bahwa orang-orang yang minum wine sedikit sebanyak 5 – 15 gram per hari menurunkan risiko kemunculan depresi.

    Meski begitu, studi ini menegaskan bahwa minum alkohol berlebihan justru bisa meningkatkan risiko depresi.

    5. Menurunkan tekanan darah

    Kandungan resveratrol pada wine bisa menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kolesterol baik. 

    Kolesterol baik bisa menjaga fungsi endotelium agar aliran darah tetap lancar sehingga jantung tidak bekerja terlalu kuat dan menyebabkan hipertensi.

    Selain itu, wine dari anggur merah mengandung procyanidin yang membuat pembuluh darah dalam kondisi sehat, tidak mengalami tekanan berlebih.

    Akan tetapi, jus anggur biasa kaya akan polifenol yang membuat pembuluh darah lebih rileks dan tekanan darah lebih stabil.

    Meminum jus anggur bisa menjadi pilihan yang lebih sehat.

    6. Membuat panjang umur

    Minum anggur sewajarnya bisa menurunkan risiko penyakit penyakit jantung di atas.

    Jadi, ada kemungkinan risiko kematian akibat penyakit tersebut berkurang sehingga Anda panjang umur.

    Studi penelitian yang diterbitkan jurnal Antioxidants (2021) juga menemukan bahwa minum wine secukupnya bisa mengaktifkan gen yang berkaitan dengan umur panjang. 

    Meski begitu, tinjauan lain terbitan Diseases (2018) menyatakan bahwa manfaat wine ini bisa jadi akibat faktor lain, seperti pola makan. 

    Orang yang rutin minum wine biasanya menjalani diet Mediterania yang sehat. Pola makan ini kaya sayuran, biji-bijian, dan minyak zaitun.

    7. Membuat cepat tidur

    Segelas wine merah sebelum tidur dipercaya bisa membuat cepat mengantuk. Hal ini disebabkan kulit anggur merah mengandung melatonin atau hormon pemicu kantuk.

    Selain itu, alkohol juga menekan sistem saraf yang membuat Anda terasa lebih rileks dan lama-lama mengantuk. Tidak heran bila minum wine bikin tertidur

    Sayangnya, sering minum wine justru bisa membuat tidur kurang nyenyak karena alkohol bisa mengganggu fase tidur. Akibatnya, Anda rentan terbangun di malam hari.

    Efek samping wine

    minum wine

    Selayaknya minum alkohol, ada risiko yang bisa timbul bila Anda mengonsumsi wine berlebihan dan dalam jangka panjang. 

    • Kanker mulut, kerongkongan, usus besar, dan rektum.
    • Kekebalan imun menurun.
    • Kanker liver.
    • Sulit belajar dan memahami hal baru.
    • Depresi dan kecemasan.
    • kanker ovarium
    • Ketergantungan alkohol.
    • Masalah jantung, seperti hipertensi dan stroke.

    Hingga saat ini, manfaat minum wine masih harus diteliti lebih lanjut.

    Oleh karena itu, belum ada anjuran baku meminumnya untuk meningkatkan kesehatan dan menurunkan risiko penyakit.

    Ringkasan

    • Manfaat wine sebagian besar berasal dari kandungan resveratrol.
    • Khasiat yang sudah banyak diuji adalah menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
    • Perlindungan pembuluh darah dari wine juga bisa menurunkan risiko pikun.
    • Belum diketahui apakah manfaat minuman anggur lebih besar daripada efek sampingnya.
    • Sebagian besar penelitian melihat manfaat pada anggur merah.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 20/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan