backup og meta

10 Bahaya Perut Buncit, Pemicu Penyakit Kronis

10 Bahaya Perut Buncit, Pemicu Penyakit Kronis

Lemak yang menumpuk penyebab perut buncit bisa mengarah pada status kegemukan yang lebih serius, yakni obesitas sentral. Jika ukuran perut buncit terus bertambah, kondisi ini memiliki risiko kesehatan yang lebih besar. Apa saja bahaya yang bisa ditimbulkan dari perut buncit?

Bahaya perut buncit

Perut yang terlihat buncit disebabkan oleh tumpukan lemak yang menyelimuti organ-organ di dalam perut atau disebut dengan lemak viseral.

Perut buncit yang termasuk kriteria obesitas berukuran lebih besar dari lingkar perut normal.

Laki-laki Asia memiliki perut buncit bila ukuran lingkar perutnya sebesar 90 cm ke atas. Sementara itu, perut perempuan Asia dapat dikatakan buncit bila lingkar perutnya berukuran 80 cm ke atas.

Nah, perut buncit yang melebihi lingkar perut normal ini bisa menyebabkan sejumlah bahaya berikut ini. 

1. Hepatitis

bahaya perut buncit hepatitis

Siapa sangka bila perut buncit bisa menyebabkan hati meradang alias hepatitis? Ya, kondisi ini sangat mungkin terjadi.

Ketika lemak berkumpul di dalam perut, ada kemungkinan bila lemak pun menyelimuti hati, bahkan bisa ditemukan di dalam organ tersebut.

Liver menganggap keberadaan lemak tersebut merupakan racun yang berbahaya. Jadi, liver pun lama-kelamaan mengalami inflamasi atau peradangan sehingga hepatitis pun muncul.

Oleh karena itu, pastikan Anda mengetahui kebiasaan pemicu perut buncit sehingga Anda bisa menghindarinya. Jadi, ini bisa mengurangi risiko terkena hepatitis.

2. Diabetes

Perut buncit ternyata juga berkaitan erat dengan diabetes tipe 2. Mengapa demikian? Lemak viseral ternyata mampu mengeluarkan protein khusus bernama retinol-binding protein 4 (RBP4).

Jenis protein ini ternyata membuat Anda rentan mengalami resistensi insulin. Bila tubuh mengalami resistensi insulin, tubuh pun sulit merespons insulin. 

Padahal, hormon insulin penting untuk mengendalikan gula darah. Pada akhirnya, gula darah pun tak terkontrol sehingga diabetes tipe 2 pun rentan muncul. 

Tak heran bila bahaya perut buncit meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Jadi, mengetahui cara mengecilkan perut buncit pun bisa mengurangi risiko penyakit ini.

3. Hipertensi

Semakin buncit perut, ternyata semakin besar bahaya terkena tekanan darah tinggi atau hipertensi. Mengapa demikian?

Mengutip studi terbitan Current Hypertension Reports (2012), lemak pada perut ternyata menghasilkan senyawa penyebab radang yang bernama adipokin.

Adipokin ini rupanya mengganggu hormon bernama renin-angiotensin aldosterone. Hormon ini mengatur cairan di dalam tubuh yang bisa mengatur tekanan darah. 

Jika hormon renin-angiotensin aldosterone bermasalah, tubuh akan menyimpan cairan lebih banyak dari kadar normalnya. 

Cairan ini membuat pembuluh darah mengalami tekanan berlebih. Oleh karena itu, tekanan darah pun naik dan Anda memiliki hipertensi.

Untuk mengurangi risiko ini, Anda sebaiknya menerapkan pola hidup sehat dan menjalani berbagai tips menurunkan berat badan.

4. Stroke

Bahaya yang mengintai pemilik perut buncit adalah masalah jantung, seperti stroke. Bagaimana kondisi perut hingga bisa menyebabkan penyakit yang menyerang otak ini?

Perlu diketahui, lemak di dalam perut ini bisa mengganggu aliran darah pada pembuluh darah.

Lama-kelamaan, pembuluh darah bisa menyempit, atau bahkan tersumbat. Kondisi ini biasa disebut dengan aterosklerosis

Jika aterosklerosis muncul, penyumbatan ini membuat aliran darah menuju otak pun tidak tersendat. 

Akibatnya, otak pun tidak mendapatkan asupan oksigen yang mencukupi sehingga stroke pun terjadi.

5. Serangan jantung

mencegah sakit jantung saat hamil

Bahaya perut buncit bagi kesehatan terbukti mampu meningkatkan risiko serangan jantung. ini mirip dengan terjadinya stroke.

Dalam hal ini, lemak viseral ini akan meningkatkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh. 

Lama-kelamaan, kolesterol akan menumpuk dan membentuk plak yang mempersempit, bahkan menyumbat pembuluh darah. 

Akibatnya, aliran darah pun tersendat sehingga merusak otot jantung. Kerusakan inilah yang menyebabkan serangan jantung.

Mengutip penelitian yang diterbitkan European Journal of Preventive Cardiology (2020), Anda bahkan berisiko mengalami serangan jantung lebih dari sekali bila tidak kunjung mengempiskan perut buncit.

6. Kanker

Perlu Anda ketahui, ada berbagai penelitian yang mengatakan bahwa bahaya perut buncit bisa meningkatkan risiko kanker. Bagaimana penjelasannya?

Lemak viseral sudah menumpuk akan memenuhi ruangan di dalam perut dan menyebabkan jumlah oksigen berkurang. Kekurangan oksigen inilah yang memicu peradangan.

Dalam jangka panjang, peradangan akibat lemak viseral ini bisa meningkatkan risiko kanker. Sel-sel tubuh pun akan membelah secara tak terkendali dan merusak sel-sel di sekitarnya.

Semakin banyak sel yang membelah, semakin tinggi risiko pembentukan tumor ganas yang memicu pertumbuhan sel kanker.

Lemak viseral pun mampu meningkatkan hormon estrogen pada wanita. Jika kadar estrogen lebih tinggi, produksi sel pun ikut meningkat sehingga lebih rentan terkena kanker.

Akibatnya, bahaya perut buncit bagi perempuan pun erat kaitannya dengan peningkatan risiko kanker endometrium, payudara, dan ovarium.

7. Demensia

Lagi-lagi, bahaya perut buncit bagi kesehatan juga memengaruhi kondisi otak. 

Studi terbitan Frontiers in Aging Neuroscience (2021) menemukan bahwa kadar lemak viseral yang tinggi bisa menyebabkan bagian otak bernama korteks pun menipis.

Penipisan korteks pun mengurangi kemampuan mengambil keputusan, memahami sesuatu, dan mengingat. Kondisi ini menjadi beberapa gejala demensia.

Akan tetapi, penelitian ini tidak menjelaskan proses lemak viseral yang menipiskan korteks otak.

Terlebih, ini adalah studi perdana dan masih menggunakan pemindaian otak, bukan menilik otak secara langsung melalui bedah otopsi.

8. Asma

asma kambuh saat udara dingin

Perut buncit pun bisa memengaruhi kesehatan pernapasan Anda.

Studi terbitan Allergy, Asthma, and Immunology Research (2018) menemukan bahwa mengumpulnya lemak di perut menyebabkan lumen atau saluran pada bronkus menyempit.

Akibatnya, proses keluar-masuknya udara ke paru-paru pun tersendat dan menyebabkan asma.

Selain itu, menumpuknya lemak di perut membuat diafragma terdorong ke atas. Udara pun terperangkap di paru-paru dan menyebabkannya mengembang secara berlebihan sehingga saluran napas menyempit.

9. Artritis

Artritis adalah kondisi yang menyebabkan radang sendi. Lantas, apa hubungannya dengan perut buncit?

Ternyata, lemak yang ada pada perut buncit ini melepaskan senyawa pemicu inflamasi. Jika terjadi terus-menerus, peradangan pun akan menyerang ke tulang rawan yang ada pada sendi-sendi.

Peradangan ini akan mengurangi jumlah tulang rawan sehingga kelenturan sendi pun berkurang. Efeknya, sendi pun terasa nyeri dan sulit digerakkan.

Adanya lemak viseral ini membuat nyeri sendi semakin intens dan meluas hingga ke bagian tubuh yang lain.

10. Nyeri punggung bawah

Tidak hanya menyerang sendi, bahaya perut buncit pun menyerang tulang belakang.

Perut membuncit pun akan mengubah postur normal. Pasalnya, tubuh bagian depan memiliki beban yang lebih berat. 

Hal ini membuat tulang belakang menahan beban dan meregang. Akhirnya, timbullah nyeri punggung bagian bawah.

Tidak hanya itu, bahaya ini juga muncul akibat senyawa pemicu peradangan yang dihasilkan oleh lemak viseral.

Dalam hal ini, peradangan ini membuat Anda lebih mudah merasa nyeri dan sensitif terhadap hal-hal yang tidak seharusnya membuat tubuh terasa sakit.

Perut buncit memiliki segudang bahaya bagi kesehatan. Untuk itu, pastikan Anda menghindari penyebab perut buncit untuk mengurangi risiko berbagai penyakit kronis di atas.

Ringkasan

Bahaya perut buncit muncul akibat peradangan dan kolesterol dari lemak viseral.
Tidak hanya organ di dalam perut, lemak viseral menyerang ke berbagai bagian tubuh lainnya.
Pastikan Anda konsumsi diet rendah kalori dan lebih aktif bergerak dan berolahraga. 

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Consensus statements. (2005). Retrieved 30 May 2022, from https://www.idf.org/e-library/consensus-statements/60-idfconsensus-worldwide-definitionof-the-metabolic-syndrome.html

How to reduce visceral body fat (hidden fat). (2021). Retrieved 30 May 2022, from https://www.healthdirect.gov.au/how-to-reduce-visceral-body-fat-hidden-fat

Nonalcoholic fatty liver disease – Symptoms and causes. (2022). Retrieved 30 May 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/nonalcoholic-fatty-liver-disease/symptoms-causes/syc-20354567

Visceral fat is body fat that’s stored within the abdominal cavity around a number of important internal organs such as the liver, pancreas and intestines. (2019). Retrieved 30 May 2022, from https://www.diabetes.co.uk/body/visceral-fat.html

Atherosclerosis & Ischemic Stroke Treatment | Mount Sinai – New York. (2022). Retrieved 30 May 2022, from https://www.mountsinai.org/locations/cerebrovascular-center/conditions/stroke/atherosclerosis-ischemic-stroke

Thethi, T., Kamiyama, M., & Kobori, H. (2012). The Link Between the Renin-Angiotensin-Aldosterone System and Renal Injury in Obesity and the Metabolic Syndrome. Current Hypertension Reports, 14(2), 160-169. doi: 10.1007/s11906-012-0245-z

Mohammadi H, Ohm J, Discacciati A, et al. Abdominal obesity and the risk of recurrent atherosclerotic cardiovascular disease after myocardial infarction. European Journal of Preventive Cardiology. 2020. doi:10.1177/2047487319898019.

Heart attack – Symptoms and causes. (2022). Retrieved 30 May 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-attack/symptoms-causes/syc-20373106

Belly fat linked with repeat heart attacks. (2022). Retrieved 30 May 2022, from https://www.escardio.org/The-ESC/Press-Office/Press-releases/Belly-fat-linked-with-repeat-heart-attacks

Underferth, D. (2022). How does obesity cause cancer?. Retrieved 30 May 2022, from https://www.mdanderson.org/publications/focused-on-health/how-does-obesity-cause-cancer.h27Z1591413.html

Cho, J., Seo, S., Kim, W., Kim, C., & Noh, Y. (2021). Association Between Visceral Fat and Brain Cortical Thickness in the Elderly: A Neuroimaging Study. Frontiers In Aging Neuroscience, 13. doi: 10.3389/fnagi.2021.694629

What Is Dementia?. (2019). Retrieved 30 May 2022, from https://www.cdc.gov/aging/dementia/

Yang, M., Choi, S., Choi, Y., & Jin, K. (2018). Association Between Airway Parameters and Abdominal Fat Measured via Computed Tomography in Asthmatic Patients. Allergy, Asthma & Immunology Research, 10(5), 503. doi: 10.4168/aair.2018.10.5.503

Li, S., Schwartz, A., LaValley, M., Wang, N., Desai, N., & Sun, X. et al. (2020). Association of Visceral Adiposity With Pain but Not Structural Osteoarthritis. Arthritis & Rheumatology, 72(7), 1103-1110. doi: 10.1002/art.41222

Brooks, C., Siegler, J., & Marshall, P. (2016). Relative abdominal adiposity is associated with chronic low back pain: a preliminary explorative study. BMC Public Health, 16(1). doi: 10.1186/s12889-016-3357-6

Versi Terbaru

15/06/2022

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

5 Jenis Makanan Penyebab Perut Buncit

5 Jenis Penyakit yang Membuat Perut Besar dan Keras


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 15/06/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan