Bubuk whey sering dikonsumsi untuk mendukung program pembentukan otot tubuh. Jenis whey yang sering digunakan adalah whey concentrate, atau bisa disebut saja dengan whey, dan whey isolate. Ada perbedaan mendasar dari keduanya terutama dalam jumlah kandungan protein.
Apa perbedaan whey concentrate dan whey isolate?
Whey adalah kumpulan protein yang diperoleh dari sisa pengolahan susu sapi menjadi yoghurt atau keju. Whey concentrate dan whey isolate adalah dua jenis whey yang umum digunakan sebagai suplemen protein untuk membangun massa otot. Berikut perbedaan keduannya.
1. Metode pengolahannya
Salah satu perbedaan mendasar dari kedua jenis protein ini adalah dari segi metode pengolahannya.
Ketika cairan whey dikumpulkan untuk membuat berbagai produk susu, seperti keju atau yoghurt. Protein ini akan melalui berbagai tahap produksi untuk meningkatkan jumlah protein.
Whey concentrate hanya melalui satu langkah ultrafiltrasi atau penyaringan, sedangkan whey isolate diproses melalui 3 tahap penyaringan, yaitu ultrafiltrasi, mikrofiltrasi, dan ultrafiltrasi tahap akhir.
Dengan kata lain, whey isolate diperoleh dengan memurnikan kandungan whey concentrate sehingga dihasilkan cairan whey yang kaya akan protein.
2. Kandungan protein
Perbedaan metode pengolahannya membuat dua jenis protein whey ini memiliki jumlah kandungan protein yang berbeda.
Whey isolate memiliki kandungan protein yang lebih tinggi, yakni 89,29 gram. Sementara itu, whey concentrate hanya memiliki kandungan protein sebanyak 72,7 gram.
Hal ini terjadi karena whey isolate lebih banyak mengalami proses penyaringan untuk mendapatkan kandungan protein yang lebih tinggi dan lebih sedikit lemak dibandingkan whey concentrate.
3. Kandungan lemak dan laktosa
Perbedaan kedua jenis protein ini juga bisa dilihat berdasarkan kandungan lemak dan laktosa di dalamnya.
Protein whey isolate memiliki kandungan lemak yang lebih rendah, yaitu 1,79 gram, sedangkan whey concentrate memiliki kandungan lemak sebanyak 6 gram.
Selain itu, whey isolate memiliki kandungan laktosa yang jauh lebih rendah, bahkan hampir tidak mengandung laktosa, yakni hanya sekitar 3%, sedangkan whey concentrate memiliki sekitar 4 – 8% laktosa.
Oleh karena itu, whey isolate cocok dikonsumsi oleh orang yang memiliki intoleransi laktosa.
Apa beda whey dan kasein?
Perbedaan whey dan kasein dapat dilihat berdasarkan kecepatan cerna dalam tubuh. Whey lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan dengan kasein. Hal ini membuat whey protein dianggap lebih bermanfaat karena tubuh dapat menyerap jenis protein ini lebih cepat untuk membantu pembentukan otot.
Kelebihan whey dan whey isolate
Jika dilihat dari segi manfaatnya, kedua jenis protein ini tentunya memiliki manfaat yang penting untuk kesehatan. Berikut ini beberapa manfaat dari kedua jenis protein ini.
1. Memenuhi kebutuhan asam amino esensial
Mengutip Cleveland Clinic, whey concentrate dan whey isolate memiliki kandungan sembilan asam amino esensial yang penting untuk mebangun otot serta memproduksi sel-sel kekebalan tubuh yang baru.
Pada dasarnya, tubuh secara alami dapat memproduksi asam amino dengan sendirinya, tapi whey memberikan asam amino yang paling dibutuhkan oleh tubuh dalam membentuk otot.
Bagi Anda yang kekurangan protein, mengonsumsi suplemen whey bisa membantu mencukupi kebutuhan asam amino.
2. Meningkatkatkan massa otot
Whey protein memiliki kandungan branched chain amino acid (BCCA), yakni kelompok asam amino yang dapat meningkatkan pembentukan protein dan mempertahankannya di dalam tubuh.
Studi dalam European Journal of Public Health mengungkapkan bahwa mengonsumsi suplemen whey protein dapat membantu untuk meningkatkan massa otot serta memperkuat otot bagi atlet.
Tidak hanya itu, suplemen ini juga dapat membantu untuk memulihkan tubuh setelah berolahraga.
Kekurangan whey dan whey isolate
Meskipun kedua jenis protein ini bermanfaat untuk tubuh, seperti halnya suplemen lainnya, whey concentrate dan whey isolate juga memiliki beberapa kekurangan.
1. Memiliki kandungan gula tambahan
Beberapa produk whey protein bubuk atau minuman protein terkadang menambahkan pemanis atau gula tambahan untuk meningkatkan rasa.
Mengonsumsi makanan atau minuman yang manis sebaiknya dihindari, terutama jika Anda sedang dalam program pembentukan otot.
Studi dalam jurnal Nutrients mengungkapkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan atau minuman manis secara berlebihan cenderung memiliki indeks massa otot yang lebih rendah.
Hal ini karena konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan peradangan dan dapat menghambat pertumbuhan otot.
Oleh karena itu, carilah suplemen whey yang tidak memasukkan gula tambahan di dalam produknya