backup og meta

9 Perbedaan Gula Aren dan Gula Merah, dari Pembuatan hingga Manfaatnya

9 Perbedaan Gula Aren dan Gula Merah, dari Pembuatan hingga Manfaatnya

Terdapat berbagai jenis gula yang dapat digunakan untuk memasak, beberapa di antaranya yaitu gula merah dan gula aren. Kedua jenis gula ini sering dianggap sama karena bentuk dan rasanya yang mirip, padahal keduanya berbeda. Apa saja perbedaan gula aren dan gula merah?

Berbagai perbedaan gula aren dan gula merah

Gula aren dan gula merah merupakan gula yang populer digunakan sebagai bahan membuat kue, kopi, camilan, dan berbagai masakan lainnya. Bentuk, warna, dan rasanya memang hampir mirip, tapi kedua jenis gula ini memiliki berbagai perbedaan.

Berikut ini berbagai perbedaan gula aren dan gula merah yang perlu diketahui.

1. Bahan baku pembuatan

Meski serupa, bahan baku pembuatan gula aren dan gula merah sangatlah berbeda. 

Gula aren merupakan gula yang dibuat dari nira (cairan yang keluar dari pohon) aren atau enau (Arenga pinnata). Selain nira, pohon aren menghasilkan buah kolang-kaling dan batangnya menghasilkan ijuk untuk dijadikan sapu.

Sementara itu, gula merah terbuat dari nira berbagai jenis pohon, seperti kelapa, palem, nipah, lontar, atau sagu. Namun, gula merah umumnya dibuat dari nira kelapa (Cocos nucifera).

Gula merah juga sering disebut dengan gula jawa karena pengrajinnya paling banyak berada di Pulau Jawa. 

2. Kandungan indeks glikemik

manfaat gula merah
Gambar gula merah

Perbedaan gula aren dan gula merah selanjutnya terletak pada nilai indeks glikemik (IG).

Gula aren memiliki nilai IG 40 yang termasuk dalam kategori rendah. Sementara itu, gula merah memiliki nilai IG yang berbeda-beda tergantung bahan baku pembuatannya.

Gula merah yang berasal dari kelapa memiliki indeks glikemik sebesar 55. Meski berbeda angkanya, kedua gula ini memiliki kadar IG yang lebih rendah daripada gula pasir sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi.

Apa itu indeks glikemik?

Indeks glikemik (IG) adalah ukuran seberapa cepat karbohidrat dalam makanan mempengaruhi kenaikan gula darah dalam tubuh setelah dikonsumsi. Makanan dengan GI tinggi (di atas 70) akan meningkatkan gula darah lebih cepat daripada makanan dengan GI rendah (di bawah 55).

3. Proses pembuatan

Tahapan pembuatan awal dari kedua jenis gula ini sama, yaitu melibatkan pengambilan nira, penyulingan, penggilingan, dan pemanasan. Yang menjadi perbedaan gula jawa dan gula aren yaitu proses akhirnya. 

Gula jawa biasanya dikeringkan pada cetakan bulat khusus atau menggunakan batok kelapa. Setelah dicetak, gula kemudian dikeringkan agar memudahkan pengemasan.

Sementara itu, gula aren juga ada yang diproses sama seperti gula jawa, ada juga yang membuatnya menjadi tekstur cair.

4. Tekstur

Perbedaan utama antara tekstur gula aren dan gula merah terletak pada kepadatan atau konsistensinya.

Gula aren memiliki tekstur yang lebih lunak, lembut, tetapi padat. Gula ini akan lebih mudah cair apabila dipanaskan. Sementara itu, gula merah cenderung memiliki tekstur yang lebih keras dan padat dibandingkan gula aren.

Itulah sebabnya banyak orang yang memecahkan atau mencairkan gula sebelum dilarutkan pada masakan.

5. Warna

gula aren diabetes
Warna gula aren

Perbedaan gula aren dan gula merah juga terletak pada warnanya. Memang sekilas kedua gula ini cukup mirip, tetapi jika dilihat lebih dekat kedua gula memiliki warna yang berbeda.

Gula aren biasanya memiliki warna yang berkisar dari cokelat muda hingga cokelat tua. Sementara itu, gula jawa memiliki warna yang lebih gelap daripada gula aren.

Perbedaan warna ini seringkali mencerminkan perbedaan dalam komposisi kimia dan rasa antara keduanya. 

6. Rasa

Hal yang membedakan lain antara gula jawa dan gula aren yaitu pada rasanya.

Perbedaan rasa gula aren dan gula merah yaitu gula aren memiliki rasa yang lebih legit, gurih, smokey, sedikit rasa karamel, ringan, dengan sedikit aroma kelapa.

Sementara itu, gula merah memiliki rasa manis yang kuat dengan rasa karamel yang lembut. Jika gula merah dibuat dari nira kelapa biasanya rasa kelapa lebih dominan pada gula ini sehingga membuatnya lebih kaya rasa.

7. Cara penggunaan

Gula aren biasanya memiliki aroma dan rasa yang lebih tajam daripada gula jawa. Karena itulah gula aren sering kali dijadikan pemanis dengan rasa gula yang dominan.

Beberapa makanan yang menggunakan gula aren yaitu cendol, es kopi susu, dan klepon.

Gula merah umumnya digunakan pada campuran masakan yang membutuhkan rasa manis. Masakan yang menggunakan gula merah yaitu gudeg, semur, bumbu kacang, atau bumbu ayam bakar.

8. Kandungan zat gizinya

Dari segi kandungan, gula aren dan gula jawa memiliki beberapa perbedaan.

Dikutip dari Data Komposisi Pangan Indonesia, berikut ini kandungan pada gula aren:

  • lemak: 0 gram (g),
  • karbohidrat: 92 g,
  • kalsium: 75 milligram (mg),
  • fosfor: 37 mg,
  • besi: 3 mg,
  • natrium: 15 mg,
  • kalium: 390, 4 mg, dan 
  • seng: 26, 4 mg.

Sementara itu, kandungan pada gula merah, khususnya gula kelapa yaitu:

  • lemak: 10 gram (g),
  • karbohidrat: 76 g,
  • kalsium: 76 milligram (mg),
  • fosfor: 37 mg,
  • besi: 2,6 mg,
  • natrium 2 mg,
  • kalium: 0 mg, dan 
  • seng: 0 mg.

Nah, jika Anda bertanya lebih sehat gula aren atau gula jawa? Jawabannya adalah gula aren karena tidak memiliki kandungan lemak serta zat gizinya lebih banyak daripada gula jawa.

9. Manfaat

Karena kandungan gula aren dan gula jawa hampir sama, kedua jenis pemanis ini juga memiliki manfaat yang sama. Perbedaannya terletak pada kandungan natrium, kalium, dan seng yang tidak dimiliki oleh gula jawa.

Hal ini membuat gula aren memiliki manfaat yang lebih unggul. Natrium memiliki manfaat untuk menjaga cairan tubuh, kalium bermanfaat untuk mengendalikan tekanan darah, sedangkan seng berperan dalam sistem kekebalan tubuh.

Nah, setelah mengetahui perbedaan gula aren dan gula merah, Anda tak perlu bingung lagi untuk menentukan jenis gula yang Anda pilih. Semoga bermanfaat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Ruslan, S. M., Baharuddin, B., & Taskirawati, I. (2018). Potensi dan pemanfaatan tanaman aren (Arenga pinnata) dengan pola agroforestri di Desa Palakka Kecamatan Barru Kabupaten Barru. Perennial, 14(1), 24-27.

Roosmayanti, F., Rismiwindira, K., & Masithoh, R. E. (2021). Detection of coconut (Cocos nucivera) sugar adulteration in palm (Arenga pinnata Merrill) sugar by Fourier Transform Infrared (FT-IR) Spectroscopy. Food Research, 5(2), 31-36.

Gomez, M. (2023). Is Coconut Sugar Good for Type 2 Diabetes? Retrieved 3 November 2023, from https://beyondtype2.org/coconut-sugar-diabetes/ 

Sarkar T, Mukherjee M, Roy S, Chakraborty R. Palm sap sugar an unconventional source of sugar exploration for bioactive compounds and its role on functional food development. Heliyon. 2023 Mar 23;9(4):e14788. doi: 10.1016/j.heliyon.2023.e14788. PMID: 37035349; PMCID: PMC10073893.

Agostini-Costa TDS. Bioactive compounds and health benefits of some palm species traditionally used in Africa and the Americas – A review. Journal of Ethnopharmacology. 2018 Oct 5;224:202-229. doi: 10.1016/j.jep.2018.05.035. Epub 2018 May 26. PMID: 29842962. 

Kurniawan, T., Jayanudin, J., Kustiningsih, I., & Adha Firdaus, M. (2018). Palm Sap sources, characteristics, and utilization in Indonesia. Journal of Food and Nutrition Research, 6(9), 590–596. https://doi.org/10.12691/jfnr-6-9-8 

Gula Aren. (N.d.). Retrieved 3 November 2023, from https://panganku.org/id-ID/view 

Gula Kelapa. (N.d.). Retrieved 3 November 2023, from https://panganku.org/id-ID/view 

Sarma, C., Mummaleti, G., Sivanandham, V., Kalakandan, S., Rawson, A., & Anandharaj, A. (2022). Anthology of palm sap: The global status, nutritional composition, health benefits & value added products. Trends in Food Science & Technology, 119, 530-549.

Versi Terbaru

09/11/2023

Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Gula Batu vs Gula Pasir, Mana yang Lebih Sehat?

10 Buah Rendah Gula, Baik untuk Jaga Berat Badan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 09/11/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan