backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Apakah Manisan dan Asinan Termasuk Makanan Sehat?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Apakah Manisan dan Asinan Termasuk Makanan Sehat?

    Asinan atau manisan tentu sering jadi camilan keluarga. Makanan ini memang memanjakan lidah dengan rasa manis, asin, dan asamnya. Walaupun disukai banyak orang karena rasanya yang membuat ketagihan, apakah manisan dan asinan termasuk makanan yang sehat? Yuk, cari tahu jawabannya pada ulasan berikut ini.

    Apa itu manisan dan asinan?

    Manisan dan asinan merupakan makanan yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Manisan biasanya terbuat dari buah-buahan yang direndam lama dalam air gula. Sementara asinan diolah dari berbagai jenis sayur dan buah yang direndam dalam larutan cuka dan garam.

    Penambahan gula maupun cuka dan garam pada makanan tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan cita rasa, tapi juga untuk mengawetkannya agar tahan lama.

    Larutan gula atau cuka dan garam membuat kadar air dalam buah dan sayuran jadi berkurang. Rendahnya kadar air dalam buah inilah yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba sehingga makanan tidak cepat basi.

    Lantas, apakah manisan dan asinan itu makanan sehat?

    asinan buah
    Sumber: BP Giude

    Manisan termasuk dalam golongan makanan yang tinggi gula yang harus dibatasi konsumsinya agar tubuh tetap sehat. Meski gula dibutuhkan tubuh sebagai energi untuk melakukan aktivitas, jenis makanan ini dapat menimbulkan masalah kesehatan di kemudian hari.

    Dilansir dari Mayo Clinic, ada beberapa alasan kenapa makanan tinggi gula tidak baik untuk kesehatan, di antaranya:

    • Manisan lebih rendah kandungan nutrisinya ketimbang buah segar
    • Jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan (obesitas)
    • Kandungan gula yang tinggi memungkinkan bakteri di gigi berkembang pesat sehingga meningkatkan risiko kerusakan gigi.

    Selain itu, manisan cenderung memiliki indeks glikemik yang tinggi. Itu artinya, makanan ini akan sangat cepat diubah menjadi glukosa sehingga kadar gula darah dalam tubuh akan melonjak dengan cepat.

    Efeknya, insulin yaitu hormon yang bertugas mengubah glukosa menjadi energi akan bekerja lebih keras. Kondisi ini jika terus berlanjut dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes.

    Dibanding manfaatnya, manisan lebih banyak memberikan dampak buruk bagi kesehatan sehingga tidak termasuk makanan yang sehat. Nah, jika manisan bukan termasuk makanan sehat, bagaimana dengan asinan?

    Asinan yang direndam dalam larutan garam atau cuka memang menyediakan mineral, seperti natrium dan kalium. Mineral ini berguna untuk menjaga keseimbangan elektrolit sekaligus kesehatan saraf dan otot.

    Sehat atau tidak bergantung seberapa banyak makanan ini konsumsi. Terlalu sering mengonsumsi makanan asam dan asin tentu tidak baik untuk tekanan darah, kesehatan gigi, dan pencernaan. Jika Anda memiliki GERD (naiknya asam lambung ke kerongkongan), makanan ini bisa jadi memicu munculnya gejala.

    Tips sehat mengonsumsi manisan dan asinan

    manisan buah

    Agar tetap sehat, konsumsi makanan seperti manisan atau asinan tidak boleh berlebihan. Jika ingin menikmati manisan pertimbangkan seberapa banyak makanan bergula yang Anda makan pada hari itu.

    Selain itu, perhatikan juga waktu makan manisan, misalnya tidak dikonsumsi menjelang tidur atau setelah makan makanan lain yang tinggi kalori. Sementara asinan, sebaiknya tidak dikonsumsi saat kondisi pencernaan sedang tidak sehat. Rasanya yang asam bisa memperburuk masalah pencernaan Anda.

    Meski manisan terbuat dari buah, akan lebih baik Anda memperbanyak konsumsi buah segar. Begitu pula dengan asinan buah dan sayur. Selain lebih enak dan tidak terlalu manis, asam, atau asin, kandungan nutrisinya juga masih lengkap. Tentu manfaatnya akan jauh lebih banyak Anda dapatkan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan