backup og meta

Manfaat Tinta Cumi untuk Menjaga Kesehatan Tubuh

Manfaat Tinta Cumi untuk Menjaga Kesehatan Tubuh

Penggemar seafood mungkin tidak asing lagi dengan hidangan cumi-cumi yang lezat. Beberapa olahan cumi menggunakan tintanya untuk menambah cita rasa. Selain rasa yang lezat, rupanya tinta cumi memiliki manfaat untuk kesehatan.

Kandungan gizi tinta cumi

Cumi-cumi, gurita, dan sotong mengeluarkan tinta sebagai bentuk pertahanan diri terhadap serangan predator. 

Cumi-cumi umumnya memiliki warna tinta biru-hitam, sedangkan gurita dan sotong memiliki tinta warna hitam pekat dan hitam kecokelatan.

Berikut kandungan gizi yang ditemukan pada tinta cumi.

  • Protein.
  • Lemak.
  • Karbohidrat.
  • Asam amino.
  • Asam lemak DHA.
  • Mineral.

Warna biru kehitaman pada tinta cumi disebabkan oleh melanin, yaitu pigmen alami yang berasal dari senyawa turunan asam amino. 

Melanin dihasilkan dari kelenjar dalam sel kantung yang dikeluarkan bersama dengan protein, lemak, mineral, senyawa kimia penting lain, seperti tirosin dan dopamin.

Tinta cumi juga mengandung glutamat sehingga memberikan rasa gurih khas seperti umami.

Manfaat tinta cumi

Berdasarkan kandungan di atas, berikut manfaat tinta cumi yang mungkin Anda dapatkan.

1. Bersifat antibakteri

Tinta cumi berpotensi melawan kuman yang berbahaya. 

Ada beberapa penelitian menemukan bahwa tinta cumi bisa melawan bakteri pemicu plak gigi, yaitu Lactobacillus acidophilus, Streptococcus mutans, Actinomyces viscosus dan, Candida albicans dan keracunan makanan.

Selain itu, tinta cumi memiliki potensi untuk melawan bakteri penyebab keracunan makanan, yaitu Escherichia coli.

Potensi manfaat ini berasal dari senyawa ekstrak heksana. Meski begitu, manfaat tinta cumi ini perlu diteliti karena baru diuji di laboratorium, bukan kondisi sesungguhnya.

Ringkasan

Kandungan ekstrak heksana pada tinta cumi bersifat antibakteri sehingga berpotensi melawan plak gigi hingga keracunan makanan.

2. Mengurangi risiko kanker

Tinta cumi mengandung melanin dan peptidoglikan yang dapat berperan sebagai agen antikanker.

Melanin bersifat antioksidan yang bisa melawan radikal bebas penyebab kanker. 

Kandungan polisakaridanya membantu menekan pertumbuhan sel kanker pada payudara, paru-paru, hingga prostat. Kandungan ini juga membantu mengurangi kerusakan tubuh akibat obat kemoterapi. 

Meski menjanjikan, studi yang dilakukan masih sebatas uji laboratorium dan uji hewan. Oleh karena itu, belum diketahui efek langsung mengonsumsi tinta cumi bagi pasien kanker.

3. Menjaga kesehatan sel otak dan saraf

Tinta cumi mengandung asam amino bebas dalam jumlah yang cukup tinggi, seperti taurin. Kandungan ini penting untuk menjaga kesehatan otak dan saraf. 

Taurin membantu mengurangi peradangan dan radikal bebas pada cedera otak.

Senyawa ini pun membantu komunikasi sel-sel otak yang bekerja untuk mengelola memori jangka panjang.

Taurin juga membantu mengendalikan senyawa di otak bernama gamma-aminobutyric acid (GABA). Gangguan pada GABA biasanya dijumpai pada skizofrenia, autisme, dan sindrom Tourette.

4. Menurunkan tekanan darah

manfaat tinta cumi untuk hipertensi

Manfaat tinta cumi juga berpotensi menurunkan tekanan darah. Tinta cumi mengandung senyawa peptida yang bisa memperlebar pembuluh darah. 

Hal ini membuat aliran darah lebih lancar sehingga jantung pun tak perlu bekerja terlalu kuat. Efek inilah yang membuat tekanan darah menurun. 

Perlu diingat, manfaat ini masih diuji dalam penelitian lebih lanjut.

5. Mengatasi tukak lambung

Kandungan polisakarida pada tinta cumi membantu mengurangi kadar cairan di lambung.

Penelitian tentang khasiat ini diterbitkan dalam jurnal Beni-Suef University Journal of Basic and Applied Sciences (2022).

Cairan lambung yang terlalu banyak bisa mengiritasi dinding lambung sehingga menimbulkan luka.

Polisakarida juga meningkatkan jumlah lendir pelindung dinding lambung agar tak mudah iritasi. Tak berhenti di situ, senyawa ini bahkan mengurangi peradangan yang timbul saat tukak lambung.

Meski begitu, studi ini baru dilakukan pada tikus, bukan manusia.

6. Meningkatkan kekebalan tubuh

Manfaat tinta cumi berpotensi menjaga kekebalan tubuh. Kandungan melaninnya membantu pertumbuhan dan perkembangan sel-sel imun. 

Hal ini membuat tubuh Anda bisa melawan kuman atau zat asing lebih baik. Jadi, tubuh pun lebih kuat dan tidak mudah sakit.

Akan tetapi, hanya ada satu penelitian yang melihat potensi manfaat ini. Terlebih, studi ini baru diuji pada tikus sehingga masih perlu dibuktikan lebih lanjut.

Tinta cumi memiliki sejumlah potensi manfaat bagi kesehatan. 

Meski begitu, sebagian besar studi masih dilakukan di laboratorium dan diuji pada hewan. Jadi, keampuhannya perlu diteliti lebih lanjut. 

Anda pun tidak bisa mengonsumsinya sebagai satu-satunya obat untuk menyembuhkan penyakit tertentu.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Derby, C. D. (2014). Cephalopod Ink: Production, Chemistry, Functions and Applications. Marine Drugs, 12(5), 2700-2730. https://doi.org/10.3390/md12052700

Citation D R Utami et al 2021 IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci. 869 012033. https://doi.org/10.1088/1755-1315/869/1/012033

Girija, A. S., Suba, K. P., Hariprasad, G., & Raghuraman, R. (2014). A novel study on the antibacterial effect of the crude squid ink extracts from the Indian squid against four bacterial pathogens isolated from carious dentine. International Journal of Current Microbiology and Applied Sciences, 3(4), 904-911. https://www.cabdirect.org/globalhealth/abstract/20143173067

Tang, Q., Zuo, T., Lu, S., Wu, J., Wang, J., & Zheng, R. et al. (2014). Dietary squid ink polysaccharides ameliorated the intestinal microflora dysfunction in mice undergoing chemotherapy. Food Funct., 5(10), 2529-2535. https://doi.org/10.1039/c4fo00408f

Liu HZ, Xiao W, Gu YP, Tao YX, Zhang DY, Du H, Shang JH. Polysaccharide from Sepia esculenta ink and cisplatin inhibit synergistically proliferation and metastasis of triple-negative breast cancer MDA-MB-231 cells. Iran J Basic Med Sci. 2016 Dec;19(12):1292-1298. https://doi.org/10.22038/ijbms.2016.7913. PMID: 28096961; PMCID: PMC5220234.

Huang F, Yang Z, Yu D, Wang J, Li R, Ding G. Sepia ink oligopeptide induces apoptosis in prostate cancer cell lines via caspase-3 activation and elevation of Bax/Bcl-2 ratio. Mar Drugs. 2012 Oct;10(10):2153-2165. https://doi.org/10.3390/md10102153. Epub 2012 Sep 27. PMID: 23170075; PMCID: PMC3497014.

Zhang Z, Sun L, Zhou G, Xie P, Ye J. Sepia ink oligopeptide induces apoptosis and growth inhibition in human lung cancer cells. Oncotarget. 2017 Apr 4;8(14):23202-23212. https://doi.org/10.18632/oncotarget.15539. PMID: 28423568; PMCID: PMC5410297.

Deidda, G., Bozarth, I. F., & Cancedda, L. (2014). Modulation of GABAergic transmission in development and neurodevelopmental disorders: investigating physiology and pathology to gain therapeutic perspectives. Frontiers in Cellular Neuroscience. https://doi.org/10.3389/fncel.2014.00119

Jakaria, M., Azam, S., Haque, M. E., Jo, H., Uddin, M. S., Kim, S., & Choi, K. (2019). Taurine and its analogs in neurological disorders: Focus on therapeutic potential and molecular mechanisms. Redox Biology, 24. https://doi.org/10.1016/j.redox.2019.101223

Curran, C. P., & Marczinski, C. A. (2017). Taurine, Caffeine, and Energy Drinks: Reviewing the Risks to the Adolescent Brain. Birth defects research, 109(20), 1640. https://doi.org/10.1002/bdr2.1177

Kim, S., Kim, S., & Song, K. (2003). Partial Purification and Characterization of an Angiotensin-converting Enzyme Inhibitor from Squid Ink. Agricultural Chemistry and Biotechnology. Retrieved from https://agris.fao.org/agris-search/search.do?recordID=KR2004006151

Sadek, S. A. (2022). Sepia officinalis ink mitigates gastric ulcer via modulation of antioxidant/anti-inflammatory pathways. Beni-Suef University Journal of Basic and Applied Sciences, 11(1), 1-12. https://doi.org/10.1186/s43088-022-00242-y

Lei M, Wang J, Wang Y, Pang L, Wang Y, Xu W, Xue C. Study of the radio-protective effect of cuttlefish ink on hemopoietic injury. Asia Pac J Clin Nutr. 2007;16 Suppl 1:239-43. PMID: 17392111. https://apjcn.nhri.org.tw/server/APJCN/16%20Suppl%201/239.pdf

Versi Terbaru

29/11/2022

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Alergi Seafood, Alergi yang Banyak Menimpa Orang Dewasa

Apakah Boleh Makan Seafood Saat Diet?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 29/11/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan