backup og meta

Tak Disangka, Ternyata Ini 5 Manfaat Minyak Kedelai untuk Kesehatan

Tak Disangka, Ternyata Ini 5 Manfaat Minyak Kedelai untuk Kesehatan

Dari sekian banyaknya minyak untuk memasak, minyak kedelai termasuk minyak yang dinilai paling menyehatkan. Menyaingi canola yang lebih dikenal, minyak kedelai rupanya mengandung beragam zat gizi dengan segudang manfaat.

Kandungan gizi minyak kedelai

manfaat minyak kedelai

Minyak kedelai adalah minyak nabati yang dibuat dengan mengekstrak kacang kedelai utuh. Kacang kedelai yang telah dipisahkan dari sekamnya akan dihaluskan, lalu dipisahkan dari kandungan minyaknya.

Minyak setengah jadi kemudian melewati proses penyulingan dan pemurnian untuk menghilangkan zat yang bisa memengaruhi rasa, warna, dan aroma produk akhir. Hasil akhirnya yakni minyak kedelai yang bening dengan warna kekuningan.

Di bawah ini kandungan gizi dari satu sendok makan (kira-kira 13,6 gram) minyak kedelai.

Manfaat minyak kedelai bagi kesehatan

Di bawah ini berbagai manfaat minyak kedelai dibandingkan varian minyak nabati lainnya.

1. Mencegah kerusakan nutrisi pada minyak dan masakan

Ada berbagai jenis minyak yang bisa dipakai untuk memasak dan setiap minyak memiliki suhu maksimal berbeda-beda dalam pemakaiannya. 

Pada dasarnya, minyak akan rusak jika sudah mencapai smoke point. Smoke point adalah suhu pemanasan yang dapat menyebabkan pemanasan tersebut menimbulkan asap dan menyebabkan minyak mengalami oksidasi, kemudian merusak kualitas minyak. 

Asap yang muncul dari pemanasan minyak menandakan telah terjadi penurunan zat gizi di dalam minyak maupun makanan yang dimasak di dalam minyak.

Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih minyak goreng adalah nutrisi yang tidak berubah selama proses memasak.

Titik asap (smoke point) minyak kedelai yaitu 230 derajat Celsius, bahkan lebih tinggi dari minyak jagung yang hanya 200 derajat Celsius.

Artinya, jika Anda ingin memasak dengan suhu tinggi, minyak kedelai merupakan pilihan yang lebih aman dan menyehatkan.

2. Mencegah penyakit kronis

Sebagian besar manfaat minyak kedelai berasal dari kandungan asam lemak omega-3 dan Omega-6. Asam lemak ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. 

Makanan kaya omega-3 seperti minyak kedelai berpotensi dapat mencegah penyakit kronis seperti aterosklerosis, kanker, dan diabetes.

Di dalam tubuh, omega-3 bekerja dengan meredakan peradangan yang merupakan cikal bakal berbagai penyakit.

Omega-6 bermanfaat untuk menurunkan kolesterol LDL berbahaya dan meningkatkan HDL.

Kandungan lemak sehat ini juga membantu menjaga gula darah tetap terkendali, dengan cara meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin.

3. Menjaga kesehatan jantung

Lemak tak melulu berkaitan dengan penyakit, asalkan Anda memilih jenis lemak yang menyehatkan.

Minyak kedelai kaya akan lemak, tetapi sebagian besarnya merupakan asam lemak tak jenuh yang bantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Menurut beberapa studi, risiko penyakit jantung bisa menurun sebesar 10% jika Anda mengganti lemak jenuh dari makanan sehari-hari dengan lemak tak jenuh. Pasalnya, lemak tak jenuh dapat menurunkan kolesterol jahat dan meredakan peradangan.

Selain lemak tak jenuh, kandungan fitosterol, antioksidan dan isoflavon yang terkandung di dalam minyak kedelai juga membantu menjaga kesehatan jantung.

4. Menurunkan risiko penyakit kanker 

Isoflavon di dalam kedelai merupakan senyawa alami dengan beberapa sifat yang sama dengan hormon estrogen (hormon yang berperan penting dalam perkembangan seksual dan reproduksi normal pada wanita). 

Kombinasi isoflavon, serat, protein, serta tingginya kandungan antioksidan dalam minyak kedelai dapat menetralkan radikal bebas untuk mencegah kanker, termasuk kanker payudara pada wanita dan endometrium.

5. Membantu menurunkan tekanan darah 

Tak hanya untuk kanker, isoflavon dalam minyak kedelai adalah kelas senyawa fitoestrogen yang juga bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi resiko penyakit jantung. 

Isoflavon dapat meningkatkan produksi oksida nitrat yang dapat memperluas pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.

Senyawa multifungsi yang banyak ditemukan dalam kacang kedelai ini juga berguna untuk menghambat produksi enzim ACE (angiotensin converting enzyme) yang memicu kenaikan tekanan darah.

Pilih minyak kedelai dengan kandungan 100% kedelai alami

Kedelai termasuk kacang bisa diolah menjadi minyak masakan. Kedelai yang diproses secara alami tanpa melalui rekayasa genetika atau tidak mengandung GMO (Genetically Modified Organism) tentunya lebih baik dikonsumsi. 

Efek buruk mengonsumsi produk olahan kedelai mengandung GMO berpotensi menyebabkan kanker, alergi dan lainnya karena mengandung karsigonen (penyebab kanker) yang tinggi. 

Oleh sebab itu, Anda dapat memilih minyak kedelai yang terbuat dari 100% kedelai murni pilihan yang tersertifikasi bebas dari GMO dan juga halal. 

Minyak kedelai dilengkapi dengan titik asap yang tinggi, kaya omega, dan tinggi lemak tak jenuh yang bermanfaat untuk jaga kolesterol serta kesehatan Jantung,

Mulai sekarang, Anda tidak khawatir lagi dalam mengolah dan mengonsumsi berbagai makanan sehat.

Keputusan untuk jalani hidup sehat dapat dimulai dengan beralih ke minyak goreng yang lebih sehat, yaitu minyak kedelai dan rasakan banyaknya manfaat nutrisi minyak kedelai.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Soybeans and soy foods|Better Health Channel. diakses pada 13 Januari 2022

https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/soybeans#soybeans-and-phytoestrogens 

Will eating soy increase my risk of breast cancer?| Mayo Clinic. diakses pada 13 Januari 2022 https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/expert-answers/soy-breast-cancer-risk/faq-20120377 

Understanding cooking oil smoke points | About Olive Oil. Diakses pada 24 Januari 2022 https://www.aboutoliveoil.org/understanding-cooking-oil-smoke-points 

No need to avoid healthy omega-6 fats| Harvard Health Publishing. (2019). Diakses pada 24 Januari 2022 https://www.health.harvard.edu/newsletter_article/no-need-to-avoid-healthy-omega-6-fats

Oil, soybean, salad or cooking. (2019). Retrieved 11 May 2021, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/171411/nutrients

Soy Series, Part 3: Soybean Oil. (2020). Retrieved 11 May 2021, from https://foodinsight.org/soy-series-part-3-soybean-oil/

Soybean Oil Benefits: A Guide for Health Professionals. (2020). Retrieved 11 May 2021, from https://ussec.org/wp-content/uploads/2020/07/2019-U.S.-Soybean-Oil-Benefits-A-guide-for-health-professionals-1.pdf

Omega-3 Fatty Acids. (2019). Retrieved 11 May 2021, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/17290-omega-3-fatty-acids

Mozaffarian, D., Micha, R., & Wallace, S. (2010). Effects on coronary heart disease of increasing polyunsaturated fat in place of saturated fat: a systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. PLoS medicine, 7(3), e1000252. https://doi.org/10.1371/journal.pmed.1000252

Patzelt, A., Lademann, J., Richter, H., Darvin, M. E., Schanzer, S., Thiede, G., Sterry, W., Vergou, T., & Hauser, M. (2012). In vivo investigations on the penetration of various oils and their influence on the skin barrier. Skin research and technology : official journal of International Society for Bioengineering and the Skin (ISBS) [and] International Society for Digital Imaging of Skin (ISDIS) [and] International Society for Skin Imaging (ISSI), 18(3), 364–369. https://doi.org/10.1111/j.1600-0846.2011.00578.x

El Wakf, A. M., Hassan, H. A., & Gharib, N. S. (2014). Osteoprotective effect of soybean and sesame oils in ovariectomized rats via estrogen-like mechanism. Cytotechnology, 66(2), 335–343. https://doi.org/10.1007/s10616-013-9580-4

Deol, P., Kozlova, E., Valdez, M., Ho, C., Yang, E., Richardson, H., et. al. (2020). Dysregulation of Hypothalamic Gene Expression and the Oxytocinergic System by Soybean Oil Diets in Male Mice. Endocrinology, 161(2). https://doi.org/10.1210/endocr/bqz044

Versi Terbaru

28/06/2023

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Luthfiya Rizki


Artikel Terkait

Benarkah Krill Oil Lebih Baik dan Bernutrisi Dibandingkan Minyak Ikan?

Bagaimana, Sih, Cara Menggunakan Minyak Esensial?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 28/06/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan