backup og meta

5 Manfaat Makan Belalang, Ada juga Risiko Kesehatannya

5 Manfaat Makan Belalang, Ada juga Risiko Kesehatannya

Belalang atau disebut juga walang (Caelifera) merupakan serangga yang mudah ditemukan di persawahan atau perkebunan Indonesia. Di banyak wilayah, serangga ini dikonsumsi sebagai sumber protein. Lantas, apa saja manfaat belalang dan apakah ada potensi risikonya?

Apakah belalang bisa dimakan?

Ya, belalang bisa dimakan. Masyarakat di beberapa daerah, seperti Yogyakarta, Solo, dan daerah lain yang memiliki banyak perkebunan, sering mengolah belalang menjadi makanan harian.

Jenis belalang yang bisa dan umum dikonsumsi yaitu belalang kayu (Locusta migratoria) dan belalang hijau (Oxya chinensis).

Belalang tersebut dijadikan belalang goreng, lalu ditambah dengan rempah lainnya. Belalang bisa juga ditumis, dikukus, atau dipanggang.

Sebelum mengonsumsi belalang, masyarakat biasanya melepaskan bagian sayap dan kakinya karena tajam dan keras.

Belalang kaya akan protein, serat, dan zat gizi lain seperti vitamin dan mineral, sehingga dianggap sebagai alternatif protein yang lebih berkelanjutan dibandingkan daging.

Apa manfaat makan belalang goreng bagi manusia?

gambar belalang goreng

Belalang memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang berkaitan dengan sifat antioksidan, antihipertensi, antiinflamasi, antimikroba, dan imunomodulator.

Manfaat ini berhubungan dengan senyawa bioaktif yang terkandung dalam tubuh belalang. Berikut penjelasan dari masing-masing manfaat.

1. Sumber antioksidan

Manfaat makan belalang yang pertama yaitu terdapat kandungan, seperti protein, peptida, dan beberapa senyawa lain yang bersifat antioksidan.

Kandungan ini membantu melindungi tubuh dari stres oksidatif dan kerusakan sel akibat radikal bebas

Radikal bebas dapat mempercepat proses penuaan dini, menyebabkan kerutan, dan masalah kulit lainnya.

Antioksidan dalam belalang dapat membantu memperlambat proses ini dengan melindungi sel-sel kulit dari kerusakan.

2. Menurunkan tekanan darah tinggi

Salah satu penelitian dalam jurnal Insects mengatakan bahwa belalang bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah tinggi.

Hal ini karena belalang kaya akan protein yang dapat dihidrolisis menjadi peptida bioaktif yang memiliki efek antihipertensi.

Peptida ini dapat menghambat enzim pengonversi angiotensin (ACE), yang berperan dalam mengurangi produksi angiotensin II, yang melebarkan pembuluh darah dan membuatnya lebih rileks.

Akibatnya, tekanan darah menurun sehingga mengurangi gejala hipertensi.

3. Mengurangi peradangan

Kandungan protein dan peptida dalam walang goreng memiliki sifat anti-inflamasi yang penting untuk kesehatan.

Senyawa bioaktif ini dapat membantu mengurangi peradangan dengan menghambat produksi zat pro-inflamasi, seperti sitokin dan prostaglandin.

Dengan menekan sitokin dan prostaglandin, konsumsi belalang dapat mencegah kondisi peradangan kronis, seperti artritis, penyakit kardiovaskular, dan gangguan metabolik.

Manfaat ini berarti juga mempercepat proses pemulihan dari cedera atau infeksi. Pasalnya, peradangan yang berlebihan sering kali memperlambat penyembuhan.

4. Bersifat antimikroba

Sifat antimikroba dalam belalang bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen yang bisa menyebabkan infeksi.

Protein dan peptida yang ditemukan dalam belalang menunjukkan sifat antibakteri terhadap berbagai patogen seperti E. coli, Salmonella, dan Staphylococcus aureus.

Aktivitas antimikroba ini juga bisa membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus dengan mengurangi populasi bakteri jahat atau patogen.

Ini dapat mencegah infeksi gastrointestinal dan mengurangi risiko gangguan pencernaan, seperti diare dan peradangan usus.

5. Memperkuat imun tubuh

Masih berdasarkan penelitian yang sama dalam jurnal Insects, manfaat belalang bagi manusia lainnya yaitu memperkuat imun tubuh karena sifat imunomodulator yang dimilikinya.

Efek ini dapat membantu mencegah infeksi dan penyakit serta meningkatkan pemulihan tubuh dari cedera atau penyakit.

Protein dalam belalang diketahui merangsang aktivitas sel-sel imun, seperti makrofag dan limfosit, yang berperan dalam melawan infeksi.

Sifat imunomodulator ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh secara keseluruhan.

Potensi risiko mengonsumsi belalang

Meskipun memiliki banyak manfaat kesehatan, terdapat beberapa potensi risiko yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi walang goreng.

Risiko-risiko ini terkait dengan lingkungan hidup belalang dan kontaminasi bahan kimia dari tanaman yang mungkin terjadi.

  • Paparan pestisida. Belalang adalah hama dalam pertanian yang dapat terpapar pestisida dari lingkungan. Pestisida ini bisa terserap ke dalam tubuh belalang dan berpotensi berbahaya jika dikonsumsi manusia dalam jumlah besar.
  • Kontaminasi logam berat. Logam berat seperti timbal, merkuri, dan kadmium dapat terkumpul di tubuh belalang jika mereka hidup di lingkungan yang terkontaminasi. Logam berat ini tidak mudah dikeluarkan dari tubuh dan dapat terakumulasi dalam jaringan manusia setelah konsumsi.
  • Keracunan mikotoksin. Mikotoksin adalah senyawa beracun yang diproduksi oleh jamur dan serangga seperti belalang yang hidup di lingkungan lembap atau penuh jamur.
  • Alergen. Serangga seperti belalang mengandung protein yang dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang. 

Nah, itu tadi informasi tentang manfaat belalang dan risikonya. Apabila setelah mengonsumsinya Anda merasakan gejala, seperti mual, muntah, dan demam, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan.

Ringkasan

  • Belalang (Caelifera) adalah serangga yang umum ditemukan di Indonesia dan sering dikonsumsi sebagai sumber protein tinggi.
  • Manfaat mengonsumsi belalang yaitu sebagai sumber antioksidan, menurunkan tekanan darah, mengurangi peradangan, bersifat antimikroba, dan memperkuat imun tubuh.
  • Namun, terdapat potensi risiko dalam belalang, seperti paparan pestisida, kontaminasi logam berat, keracunan mikotoksin, dan alergen.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Aguilar-Toalá, J. E., Cruz-Monterrosa, R. G., & Liceaga, A. M. (2022). Beyond Human Nutrition of Edible Insects: Health Benefits and Safety Aspects. Insects, 13(11), 1007. https://doi.org/10.3390/insects13111007

Ochiai, M., Inada, M., & Horiguchi, S. (2020). Nutritional and safety evaluation of locust (Caelifera) powder as a novel food material. Journal of food science, 85(2), 279–288. https://doi.org/10.1111/1750-3841.15024

Meet the six-legged superfoods: grasshoppers top insect antioxidant-rich list. (n.d.). Retrieved 20 September 2024, from https://www.frontiersin.org/news/2019/07/15/nutrition-edible-insects-antioxidants-superfoods 

Chuwa, C., Ngendello, T., Saidia, P., & Mlay, D. P. (2023). Edible grasshoppers (Ruspolia differens) as alternative source of protein from insects to combat malnutrition. African Journal of Food, Agriculture, Nutrition and Development, 23(6), 23576-23589.

Mmbone, S., Gohole, L., & Fredrick Wanjala, F. M. (2023). Current Knowledge and Perception of Edible Grasshopper/Locusts’ Consumption in Western Kenya. Psyche: A Journal of Entomology, 2023(1), 7034224.

Versi Terbaru

27/09/2024

Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

10 Jenis Gigitan Serangga yang Sebabkan Masalah Kulit

Begini Cara Aman Mengeluarkan Serangga yang Masuk ke Telinga


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 27/09/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan