backup og meta

3 Manfaat Utama Mengonsumsi Makanan Dengan pH Basa

3 Manfaat Utama Mengonsumsi Makanan Dengan pH Basa

Makanan dan minuman yang Anda konsumsi akan mempengaruhi kesehatan tubuh dengan berbagai cara. Zat gizi yang terkandung di dalamnya dapat membuat Anda sehat atau juga sakit. Kemudian, bakteri yang mungkin terdapat di dalam makanan yang Anda tidak sadari juga berpengaruh pada kesehatan Anda.

Setiap makanan dan minuman memiliki pH-nya masing-masing

Setiap makanan dan minuman memiliki kadar pH-nya masing-masing. Terdapat 3 kelompok pH yaitu pH asam, normal, dan basa. pH asam diartikan sebagai pH di bawah 7, sedangkan pH basa jika di atas 7. Tubuh kita juga memiliki pHnya sendiri, yaitu pH pada pembuluh darah antara 7,35 hingga 7,45 dan bersifat cenderung basa, sedangkan pH pada lambung lebih asam yaitu sekitar 3,5 agar dapat memecah dan mencerna makanan yang masuk ke dalam tubuh. Jika pH pada darah di dalam tubuh berubah sedikit saja nilainya, maka hal tersebut akan menyebabkan kondisi kesehatan yang sangat serius. Sel dan jaringan akan mati sehingga tidak dapat melakukan fungsinya lagi.

Namun, sangat susah untuk mengubah pH pada tubuh. Mengonsumsi makanan yang asam atau basa tidak langsung membuat kondisi berubah dengan cepat. Walaupun begitu, makanan atau minuman yang kita konsumsi berpengaruh terhadap pH urin. Contohnya, ketika Anda mengonsumsi makanan yang cenderung asam, misalnya daging sapi dalam jumlah yang cukup banyak, maka beberapa jam kemudian urin yang Anda keluarkan memiliki pH yang lebih asam dari biasanya.

Apa saja makanan yang memiliki pH basa atau alkali?

Diet alkali adalah diet yang mengonsumsi bahan sayur dan buah-buahan lebih banyak, dan menghindari makanan olahan. Hampir semua jenis buah-buahan dan sayuran bersifat basa, kecuali buah jenis sitrus atau yang mengandung rasa asam dan kecut. Lebih banyak dan sering mengonsumsi sayur dan buah-buahan dapat menjaga kesehatan tubuh, dan indikator terbaik untuk mengetahui apakah Anda sudah mengonsumsi makanan yang bersifat alkali adalah jk=ika di dalam piring Anda terdapat bagian yang berwarna hijau dari daun. Daun yang berdaun hijau tua mengandung zat klorofil dan merupakan salah satu bahan makanan bersifat basa yang sangat baik untuk tubuh.

Namun, jangan takut untuk mengonsumsi buah yang memiliki rasa asam atau kecut. Yang harus diingat adalah pH pada makanan tidak akan langsung mengubah pH pada tubuh, seperti ketika Anda mengonsumsi lemon. Walaupun lemon bersifat asam, tapi di dalam tubuh, lemon akan dicerna dan akan bersifat basa setelah melewati proses pencernaan.

Apa saja manfaat melakukan diet alkali dan mengonsumsi banyak makanan pH basa??

Berikut adalah manfaat dari mengonsumsi makanan dengan pH basa:

1. Meningkatkan bakteri baik di dalam usus

Tubuh mengandung 10 triliun bakteri dan paling banyak terdapat di usus. Bakteri yang tumbuh di dalam usus tergantung dengan pola makan serta gaya hidup masing-masing. Semakin sering menerapkan pola makan yang baik dan menghindari gaya hidup yang tidak sehat, maka jumlah bakteri baik lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan bakteri jahat. Bakteri baik di dalam usus berfungsi untuk membantu pencernaan, mengendalikan mood dan suasana hati seseorang melalui pencernaan, memproduksi berbagai zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Mengonsumsi makanan yang bersifat basa juga dapat meningkatkan jumlah bakteri baik dalam usus.

2. Mengurangi risiko kanker

Beberapa penelitian telah menyatakan bahwa makan makanan yang bersifat alkali dapat mencegah kejadian kanker. Hal ini disebabkan karena ketika tubuh menjadi asam (karena mengonsumsi makanan asam yang terlalu banyak dan sering) oksigen di dalam tubuh akan menurun sehingga metabolisme sel akan berhenti. Gangguan fungsi tubuh ini akan menimbulkan tumbuhnya sel kanker. Oleh karena itu, untuk menjaga pH tubuh tetap basa dibutuhkan mengonsumsi makanan yang bersifat basa.

3. Menurunkan dan menjaga berat badan

Sayur dan buah-buahan bisa membuat pH tubuh kita menjadi basa. Jaga nilai pH tersebut dengan cara mengurangi makanan olahan, gula, dan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi yang justru membuat kondisi asam dalam tubuh. Tidak hanya itu, menjaga pH tetap basa dapat membuat berat badan turun dan menjaganya tetap normal.

BACA JUGA

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Joe Leech, D. (2016). The Alkaline Diet: An Evidence-Based Review. [online] Authority Nutrition. Available at: https://authoritynutrition.com/the-alkaline-diet-myth/  [Accessed 9 Nov. 2016].

Kathryn Flynn, M. and Kathryn Flynn, M. (2016). What Are the Benefits of Alkaline in the Body?. [online] LIVESTRONG.COM. Available at: http://www.livestrong.com/article/444199-what-are-the-benefits-of-alkaline-in-the-body/  [Accessed 9 Nov. 2016].

Schwalfenberg, G. (2012). The Alkaline Diet: Is There Evidence That an Alkaline pH Diet Benefits Health?. Journal of Environmental and Public Health, 2012, pp.1-7.

Versi Terbaru

18/12/2020

Ditulis oleh Nimas Mita Etika M

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Winona Katyusha


Artikel Terkait

Kopi Gula Aren atau Gula Putih, Mana yang Lebih Sehat?

10 Manfaat Sehat Tempe, Sumber Protein Nabati yang Bergizi


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Tanggal diperbarui 18/12/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan