Konsumsi kalori lebih mungkin diperlukan saat banyak melakukan kegiatan yang melibatkan aktivitas fisik dan kemampuan berpikir dalam sehari.
Makan di waktu yang tepat adalah metode mengatur pola makan yang tepat, terutama untuk Anda aktif beraktivitas fisik.
Meskipun demikian, Anda perlu mengenali rasa lapar dan memastikannya hal tersebut bukanlah sekadar “lapar mata” atau keinginan untuk ngemil.
Pasalnya, banyak yang mengonsumsi makanan bukan karena merasa lapar, melainkan akibat ketagihan makanan manis atau asin ataupun karena kebiasaan ngemil.
Kebiasaan kurang sehat ini bisa menyebabkan konsumsi kalori berlebih dari yang dibutuhkan. Bisa dikatakan keinginan untuk makan tersebut adalah “rasa lapar palsu“.
Nah, makan di waktu yang tepat dapat mengubah kebiasaan ngemil yang berlebihan. Selain itu, Anda juga bisa menyesuaikan kalori yang dikeluarkan untuk beraktivitas.
Saat rasa lapar palsu muncul, sebaiknya Anda tidak langsung memutuskan untuk mengonsumsi makanan, cobalah menunggu sekitar 10–15 menit.
Jika tidak ada tanda penurunan konsentrasi dan suara perut keroncongan, lalu rasa lapar hilang begitu saja, artinya Anda tidak benar-benar merasa lapar.
Manfaat makan sebelum lapar
Di sisi lain, terdapat beberapa alasan mengapa mengonsumsi makanan sebelum tubuh memberikan sinyal lapar itu lebih baik.
Pada kenyataannya, rasa lapar sering kali mempengaruhi keputusan kita dalam memilih makanan.
Saat merasa sangat lapar, kita cenderung memilih makanan dengan rasa yang kuat. Hal inilah yang bisa memicu ketagihan dan makan dengan porsi berlebih.
Sebaliknya, makan sebelum lapar membuat Anda lebih mudah memilih makanan yang lebih sehat.
Selain itu, makan sebelum merasa lapar akan membuat Anda makan lebih perlahan karena kadar hormon ghrelin belum terlalu tinggi.
Nafsu makan tidak meningkat cepat sehingga Anda terburu-buru menyantap makanan.
Mengisi perut sebelum lapar juga baik untuk memperbaiki jadwal makan.
Kesibukan dan banyaknya aktivitas sering kali membuat kita melewatkan waktu makan. Meski tidak merasa lapar, kebiasaan ini tetap buruk bagi kesehatan.
Hal ini dapat diperbaiki dengan makan sebelum lapar tapi tetap sesuai jadwal, tepatnya di pagi, siang dan sore hari.
Jadi, mana yang lebih baik?
Baik makan sebelum lapar maupun saat lapar mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Untuk memilih mana yang terbaik, Anda perlu menyesuaikannya dengan kebutuhan Anda sendiri.
Makan di kala lapar kemungkinan akan sulit bagi beberapa orang, termasuk yang mengalami sindrom metabolik seperti diabetes atau mengalami obesitas.
Pasalnya, gangguan tersebut membuat tubuh lebih “kebal” terhadap hormon rasa kenyang atau leptin.
Selain itu, kualitas nutrisi harus diperhatikan. Mengutamakan k onsumsi makanan berserat dan tinggi protein bisa mempertahankan rasa kenyang dalam waktu yang cukup.
Jadi, makan di saat lapar baik bagi Anda yang banyak melakukan aktivitas fisik, tapi penting memastikan keinginan tersebut bukanlah rasa lapar palsu.
Sementara itu, makan sebelum lapar, terutama sesuai dengan jadwal makan, bisa mengatasi kebiasaan buruk melewatkan jam makan bagi Anda yang sibuk beraktivitas.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar