backup og meta

Begini Kriteria Makanan dan Minuman yang Sehat

Begini Kriteria Makanan dan Minuman yang Sehat

Sekarang banyak kita temui makanan yang menggunakan label sehat. Namun, sebenarnya seperti apa kriteria makanan sehat? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini. 

Apakah kriteria dari makanan yang sehat?

Banyak produk makanan menawarkan manfaat kesehatan karena kandungan gizinya. Padahal, kriteria makanan sehat tidak hanya mementingkan kandungan zat gizi

Berikut ini adalah beberapa ciri makanan sehat yang perlu Anda ketahui.

1. Jenisnya beragam

camilan sehat untuk diabetes

Salah satu ciri makanan yang sehat adalah memiliki jenis yang beragam.

Indonesia mengenal prinsip empat sehat lima sempurna sebagai acuan untuk memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian. 

Nasi memenuhi kebutuhan karbohidrat, sayuran dan buah-buahan memasok asupan vitamin dan mineral, ikan dan telur menyediakan protein sehat. 

Makanan yang beraneka ragam dapat mendukung fungsi bakteri baik di usus, meningkatkan berat badan secara sehat, dan mencegah dari penyakit kronis.

2. Padat gizi

Hanya karena makanan tinggi kalori, tidak berarti itu buruk untuk tubuh. Demikian pula, hanya karena makanan rendah kalori tidak menjadikannya pilihan yang sehat.

Makanan sehat harus mencakup kandungan gizi penting yang dibutuhkan tubuh. Ini bertujuan untuk memastikan kecukupan nutrisi

Sekalipun tinggi kalori, makanan yang mengandung lemak tetap diperlukan oleh tubuh. Lemak punya fungsi esensial untuk pertumbuhan sel, pengatur kerja hormon, dan sumber energi.

Produk makanan yang terlalu rendah kalori, misalnya snack bar untuk diet, seringnya juga rendah gizi. Buah dan sayur adalah makanan rendah kalori yang sehat karena sarat vitamin, mineral, dan serat.

3. Rendah lemak

Lemak tidak sepenuhnya buruk untuk kesehatan, tetapi salah satu kriteria makanan sehat adalah memiliki kandungan lemak yang rendah. 

Kandungan ini meliputi jumlah lemak tak jenuh tunggal dan ganda, lemak jenuh, dan lemak trans

Lemak memiliki fungsi untuk memberikan energi yang tinggi. Sekitar 1 gram lemak bisa memberikan kalori 9 kkal. 

Namun, makanan yang tinggi lemak dapat memicu kadar kolesterol dalam darah melonjak, terutama  low density-lipoprotein (LDL) yang bisa menyebabkan pembentukan plak di pembuluh darah.

4. Bukan makanan olahan

Salah satu kriteria lain dari makanan sehat adalah bukan makanan olahan atau makanan ultraproses. 

Makanan olahan adalah makanan yang sudah melewati beberapa proses tertentu, seperti pengeringan, pemanasan, pembekuan, hingga pengemasan atau pengalengan,

Sebenarnya, makanan olahan tidak semuanya buruk. Sebagai contoh, buah-buahan dikeringkan agar bisa bertahan lama dan mempertahankan kandungan gizinya. 

Namun, ada banyak jenis makanan olahan yang mengandung bahan tambahan seperti pemanis buatan, minyak terhidrogenasi (lemak trans), dan sebagainya. 

Beberapa penelitian termasuk yang terbit dalam Nutrition & Diabetes (2020) menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi makanan olahan dengan peningkatan risiko depresi, penyakit jantung, dan obesitas.

5. Higienis

bahaya memanaskan makanan

Ciri makanan sehat berikutnya adalah higienis atau bersih, tidak terkontaminasi kuman, kotoran, logam berat, dan zat kimia berbahaya.

Makanan sehat harus melalui proses penyiapan, pengolahan, dan penyimpanan yang mengutamakan kebersihan dan keutuhan kandungan gizi. 

Prinsip keamanan pangan ini bertujuan untuk mengurangi risiko penyakit dan keracunan makanan akibat kontaminasi mikroba berbahaya pada makan.

Ciri minuman yang sehat

Selain makanan, ada sejumlah kriteria air minum sehat yang perlu Anda ketahui.

1. Tidak terkontaminasi mikroba berbahaya

Air minum yang layak konsumsi haruslah terbebas dari kontaminasi mikroba berbahaya, seperti bakteri Salmonella atau E. Coli.

Biasanya kontaminasi mikroba terjadi saat sumber air minum terpapar kotoran hewan atau manusia .

Anda dapat memilih produk minuman yang memiliki label teruji aman dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

2. Tidak mengandung zat berbahaya

Setiap air minum, seperti air putih, susu, jus buah dan sayur, teh, atau kopi, pada dasarnya mengandung mineral

Namun, syarat air minum yang sehat untuk dikonsumsi adalah tidak mengandung logam atau bahan kimia berbahaya. 

USGS Publications Warehouse menyebut beberapa kandungan zat berbahaya dalam minuman yang perlu diwaspadai antara seperti: nitrit, nitrat, iodida, barium, amonia, arsenik, boron, dan kadmium.

Bahaya air minum tercemar

Air minum dengan kandungan zat berbahaya bisa memicu gangguan sistem pencernaan, kerusakan ginjal, gangguan mental, dan kanker. 

3. Kandungan sehat

Kandungan dalam minuman haruslah bermanfaat bagi tubuh baik air putih maupun jenis minuman lainnya.

John Hopkins University mengklasifikasikan beberapa kriteria minuman yang sehat berdasarkan jenisnya seperti berikut. 

  • Setidaknya 50% minuman (selain jus dan susu) harus mengandung kalori 40 kkal per porsi.
  • Jus 100% harus tanpa pemanis tambahan.
  • Jus sayuran harus mengandung 230 mg natrium per sajian.
  • Air putih tidak boleh berwarna, berbau, dan berasa.

4. pH seimbang

Nilai pH minuman menunjukkan tingkat kebasaan dan keasaman suatu cairan.

Tingkat pH ini bisa berbeda-beda tergantung jenis minumannya, tapi air putih biasanya memiliki pH 6,5 – 8,5.

Tingkat pH yang terlalu tinggi atau rendah pada air minum dapat menandakan adanya kontaminasi.

Nilai pH yang terlalu asam dapat menyebabkan korosi pada saluran air. Sementara itu, pH yang terlalu basa dapat memicu kondisi alkalosis (kadar basa tubuh terlalu tinggi).  

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Appleton, K. M., Hemingway, A., Rajska, J., & Hartwell, H. (2018). Repeated exposure and conditioning strategies for increasing vegetable liking and intake: systematic review and meta-analyses of the published literature. The American journal of clinical nutrition108(4), 842–856. https://doi.org/10.1093/ajcn/nqy143

De Leon, A., Burnett, D. J., Rust, B. M., Casperson, S. L., Horn, W. F., & Keim, N. L. (2020). Liking and Acceptability of Whole Grains Increases with a 6-Week Exposure but Preferences for Foods Varying in Taste and Fat Content Are Not Altered: A Randomized Controlled Trial. Current developments in nutrition4(3), nzaa023. https://doi.org/10.1093/cdn/nzaa023

Fanelli Kuczmarski, M., Brewer, B. C., Rawal, R., Pohlig, R. T., Zonderman, A. B., & Evans, M. K. (2019). Aspects of Dietary Diversity Differ in Their Association with Atherosclerotic Cardiovascular Risk in a Racially Diverse US Adult Population. Nutrients11(5), 1034. https://doi.org/10.3390/nu11051034

Machado, P. P., Steele, E. M., Levy, R. B., da Costa Louzada, M. L., Rangan, A., Woods, J., Gill, T., Scrinis, G., & Monteiro, C. A. (2020). Ultra-processed food consumption and obesity in the Australian adult population. Nutrition & diabetes10(1), 39. https://doi.org/10.1038/s41387-020-00141-0

Miyamoto, K., Kawase, F., Imai, T., Sezaki, A., & Shimokata, H. (2019). Dietary diversity and healthy life expectancy-an international comparative study. European journal of clinical nutrition73(3), 395–400. https://doi.org/10.1038/s41430-018-0270-3

Montero-Salazar, H., Donat-Vargas, C., Moreno-Franco, B., Sandoval-Insausti, H., Civeira, F., Laclaustra, M., & Guallar-Castillón, P. (2020). High consumption of ultra-processed food may double the risk of subclinical coronary atherosclerosis: the Aragon Workers’ Health Study (AWHS). BMC medicine18(1), 235. https://doi.org/10.1186/s12916-020-01678-8

Moraeus, L., Lindroos, A. K., Warensjö Lemming, E., & Mattisson, I. (2020). Diet diversity score and healthy eating index in relation to diet quality and socio-demographic factors: results from a cross-sectional national dietary survey of Swedish adolescents. Public health nutrition23(10), 1754–1765. https://doi.org/10.1017/S1368980019004671

Nachvak, S. M., Abdollahzad, H., Mostafai, R., Moradi, S., Pasdar, Y., Rezaei, M., & Esksndari, S. (2017). Dietary Diversity Score and Its Related Factors among Employees of Kermanshah University of Medical Sciences. Clinical nutrition research6(4), 247–255. https://doi.org/10.7762/cnr.2017.6.4.247

Zheng, L., Sun, J., Yu, X., & Zhang, D. (2020). Ultra-Processed Food Is Positively Associated With Depressive Symptoms Among United States Adults. Frontiers in nutrition7, 600449. https://doi.org/10.3389/fnut.2020.600449

Drinking Water Regulations. (2022). United Stated Environmental Protection Agency. Retrieved November 18, 2022 from https://www.epa.gov/dwreginfo/drinking-water-regulations

Healthy Beverage Policies. (n.d.). Public Health Law Center. Retrieved November 18, 2022 from https://assets.jhsph.edu/clf/mod_clfResource/doc/MN.healthcare.Healthy%20Beverage%20Policies—Key%20Definitions%20and%20Sample%20Standards1.pdf

Use of the Term “Healthy” in the Labeling of Human Food Products: Guidance for Industry. (2016). Food and Drug Administration. Retrieved November 18, 2022 from https://www.fda.gov/files/food/published/Guidance-for-Industry–Use-of-the-Term-“Healthy”-in-the-Labeling-of-Human-Food-Products-PDF.pdf

Water-Quality Characteristics of Selected Aquifers. (n.d.) USGS. Retrieved October 31, 2022 from https://pubs.usgs.gov/wri/wri014194/pdf/section-3.pdf

Why is Food Hygiene Important?. (2019). Hygiene Food Safety. Retrieved October 31, 2022 from https://hygienefoodsafety.org/why-is-food-hygiene-important/

Versi Terbaru

02/12/2022

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Ini 9 Pilihan Sayuran yang Tinggi Vitamin C

13 Makanan yang Bisa Meningkatkan Imunitas Tubuh


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 02/12/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan