backup og meta

Mengenal Kopi Jamur dan Manfaat Kesehatan yang Ditawarkan

Mengenal Kopi Jamur dan Manfaat Kesehatan yang Ditawarkan

Kopi jamur kini semakin populer di kalangan pencinta kopi dan kesehatan. Selain menawarkan cita rasa yang unik, minuman ini memiliki banyak potensi manfaat untuk kekebalan tubuh, lambung, hingga jantung. Cari tahu lebih lengkapnya di sini!

Apa itu kopi jamur?

Kopi jamur adalah minuman yang mengombinasikan kopi dengan ekstrak jamur tertentu, seperti jamur reishi, chaga, lion’s mane, dan cordyceps

Beberapa jamur ini dikenal memiliki sifat adaptogenik. Artinya, jenis jamur tersebut bisa membantu tubuh mengatasi stres dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. 

Proses pembuatan minuman berkafein ini dimulai dengan memilih biji kopi berkualitas tinggi. Kemudian, biji kopi tersebut difermentasi dengan jamur pilihan.

Proses fermentasi ini tidak hanya memperkaya rasa kopi, tetapi juga mengurangi kadar asam dan meningkatkan jumlah antioksidan dalam kopi.

Manfaat kopi jamur

Banyak orang mulai beralih mengonsumsi kopi fermentasi ini karena menawarkan manfaat kesehatan berikut.

1. Meningkatkan daya tahan tubuh

Salah satu manfaat dari jenis kopi satu ini adalah bisa meningkatkan fungsi sistem imun. Ini berdasarkan penjelasan studi yang dimuat dalam jurnal BMC.

Penelitian tersebut menunjukkan kandungan beta-glukan dan sifat antioksidan pada kopi jamur dapat menambah sistem kekebalan tubuh. 

Beta-glukan dalam jamur fermentasi kopi, yaitu chaga dan reishi, merangsang aktivitas sel-sel imun seperti makrofag dan sel pembunuh alami. Makrofag adalah ‘tentara’ tubuh yang melawan infeksi dan penyakit. 

Sementara itu, antioksidan dalam jamur chaga melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Sifat ini membantu mengurangi peradangan berlebih dalam tubuh, yang bisa mengganggu fungsi sistem kekebalan. 

2. Membantu mengurangi risiko penyakit kanker

Jamur yang digunakan untuk fermentasi kopi juga membantu mengurangi risiko penyakit kanker berkat kandungan polisakaridanya. 

Polisakarida meningkatkan aktivitas sel-sel imun seperti makrofag dan sel pembunuh alami yang dapat mendeteksi dan menghancurkan sel-sel kanker.

Selain itu, jamur chaga dan reishi kaya akan antioksidan dan memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat. Antioksidan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan radikal bebas yang bisa memicu kanker.

Di sisi lain, sifat anti-inflamasi mengurangi peradangan kronis yang dapat mendukung pertumbuhan kanker.

3. Mencegah tukak lambung

Manfaat lain dari hasil fermentasi jamur untuk minuman berkafein ini adalah membantu mencegah tukak lambung. Pasalnya, jamur reishi dan chaga, memiliki sifat anti-inflamasi. 

Sifat anti-inflamasi ini membantu mengurangi peradangan di lambung, yang merupakan salah satu penyebab utama tukak lambung.

Sementara itu, kopi ini bisa melindungi lambung dengan memperkuat dan memperbaiki lapisan lendir. Perlindungan ini mencegah asam lambung yang berlebihan merusak dinding dan menyebabkan tukak.

4. Mengandung senyawa antialergen

Jamur yang digunakan dalam fermentasi kopi, seperti jamur reishi, mengandung senyawa khusus yang disebut triterpenoid.

Senyawa ini memiliki sifat antialergen yang bisa membantu mengurangi reaksi alergi. 

Triterpenoid bekerja dengan cara menghambat pelepasan histamin. Histamin adalah zat yang dapat memicu gejala alergi seperti gatal, bersin, dan mata berair.

Selain itu, senyawa ini membantu mengurangi peradangan yang seringkali menyertai reaksi alergi.

5. Mengurangi risiko penyakit jantung

Jamur seperti reishi dan chaga, yang sering digunakan dalam kopi jamur, mengandung senyawa aktif yang bisa membantu menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah.

Kolesterol tinggi dan tekanan darah yang tidak terkendali adalah dua faktor utama yang bisa menyebabkan penyakit jantung.

Selain itu, minuman berkafein ini kaya akan antioksidan yang bisa melindungi jantung. Antioksidan ini membantu melawan radikal bebas yang bisa merusak sel-sel tubuh, termasuk sel-sel di jantung.

Mereka juga membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang seringkali menjadi penyebab awal penyakit jantung. 

Efek samping kopi jamur

Cara mengurangi efek samping masker kopi

Ada beberapa efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping ini umumnya ringan dan jarang terjadi, tetapi penting untuk mengetahuinya sebelum mengonsumsi kopi jamur.

1. Reaksi alergi

Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap jenis jamur tertentu. Gejala alergi bisa termasuk ruam, gatal-gatal, atau pembengkakan pada beberapa bagian tubuh. 

2. Masalah pencernaan

Bagi sebagian orang, perubahan diet mendadak, termasuk menambahkan kopi jamur, dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung, mual, atau diare.

Ini biasanya terjadi karena tubuh sedang menyesuaikan diri dengan makanan baru.

3. Efek samping kafein

Meskipun kadar kafein dalam minuman kopi ini mungkin lebih rendah dibandingkan kopi biasa, tetap ada risiko efek samping kafein.

Beberapa efek samping yang bisa terjadi jika dikonsumsi secara berlebihan antara lain: 

  • insomnia, 
  • jantung berdebar, dan 
  • kecemasan. 

Bagi individu yang sensitif terhadap kafein, penting untuk memantau asupan minuman ini agar tidak berlebihan. 

Kopi jamur adalah inovasi pengolahan pangan yang menyehatkan. Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, minuman ini dapat menjadi pilihan yang bagi Anda yang mencari alternatif kopi yang lebih sehat.

Namun, penting untuk tetap mengonsumsi kopi satu ini dengan bijak dan memperhatikan reaksi tubuh Anda.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Benson, K. F., Stamets, P., Davis, R., Nally, R., Taylor, A., Slater, S., & Jensen, G. S. (2019). The mycelium of the Trametes versicolor (Turkey tail) mushroom and its fermented substrate each show potent and complementary immune activating properties in vitro. BMC complementary and alternative medicine, 19(1), 342. https://doi.org/10.1186/s12906-019-2681-7 

Wong, J. H., Ng, T. B., Chan, H. H. L., Liu, Q., Man, G. C. W., Zhang, C. Z., Guan, S., Ng, C. C. W., Fang, E. F., Wang, H., Liu, F., Ye, X., Rolka, K., Naude, R., Zhao, S., Sha, O., Li, C., & Xia, L. (2020). Mushroom extracts and compounds with suppressive action on breast cancer: evidence from studies using cultured cancer cells, tumor-bearing animals, and clinical trials. Applied microbiology and biotechnology, 104(11), 4675–4703. https://doi.org/10.1007/s00253-020-10476-4 

Xin, X., Qu, J., Veeraraghavan, V. P., Mohan, S. K., & Gu, K. (2019). Assessment of the Gastroprotective Effect of the Chaga Medicinal Mushroom, Inonotus obliquus (Agaricomycetes), Against the Gastric Mucosal Ulceration Induced by Ethanol in Experimental Rats. International journal of medicinal mushrooms, 21(8), 805–816. https://doi.org/10.1615/IntJMedMushrooms.2019031154 

Nguyen, T. M. N., Le, H. S., Le, B. V., Kim, Y. H., & Hwang, I. (2020). Anti-allergic effect of inotodiol, a lanostane triterpenoid from Chaga mushroom, via selective inhibition of mast cell function. International immunopharmacology, 81, 106244. https://doi.org/10.1016/j.intimp.2020.106244 

Rahman, M. A., Abdullah, N., & Aminudin, N. (2018). Evaluation of the Antioxidative and Hypo-cholesterolemic Effects of Lingzhi or Reishi Medicinal Mushroom, Ganoderma lucidum (Agaricomycetes), in Ameliorating Cardiovascular Disease. International journal of medicinal mushrooms, 20(10), 961–969. https://doi.org/10.1615/IntJMedMushrooms.2018028370

Versi Terbaru

25/06/2024

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

7 Manfaat Kaldu Jamur, Alternatif MSG yang Menyehatkan

Apakah Makan Jamur Saat Hamil Aman untuk Ibu dan Janin?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 25/06/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan