Jamur kerap dimasak sebagai bahan tambahan sup atau digoreng. Ternyata, ada salah satu jenis jamur yang bisa dijadikan sebagai bahan obat herbal, yaitu jamur Lingzhi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Jamur kerap dimasak sebagai bahan tambahan sup atau digoreng. Ternyata, ada salah satu jenis jamur yang bisa dijadikan sebagai bahan obat herbal, yaitu jamur Lingzhi.
Jamur Lingzhi (Ganoderma lucidum) adalah jamur dengan ukuran lebar, berwarna gelap, dan bertekstur mirip kayu.
Kata lucidum berasal dari bahasa latin lucidus, yang berarti berkilau. Ini sesuai dengan permukaan jamur yang mengilap.
Jamur yang juga dikenal sebagai jamur Reishi ini tumbuh di tempat yang hangat dan lembap dan biasanya ditemukan di hutan lebat.
Meski begitu, jamur ini bisa dibudidayakan di kayu keras atau serpihan kayu.
Di antara jamur-jamur lain yang dibudidayakan, jamur ini cukup unik karena lebih dicari manfaatnya sebagai obat herbal, bukan sebagai bahan makanan bernutrisi.
Berikut kandungan yang bisa ditemukan di jamur Lingzhi.
Berikut potensi khasiat jamur Lingzhi untuk kesehatan Anda.
Manfaat penting yang bisa Anda dapatkan dari jamur Lingzhi adalah menjaga kekebalan tubuh.
Jamur Reishi ungu mampu mengurangi peradangan dan mengendalikan respon imun. Kedua hal ini penting agar kekebalan tubuh tetap kuat.
Manfaat ini berasal dari kandungan polisakarida, triterpenoid, alkaloid, dan protein.
Meski begitu, berbagai studi ini masih dilakukan pada sel di laboratorium atau hewan.
Tak hanya itu, ada pula penelitian yang mencoba memperoleh ekstrak jamur hingga mendapatkan polisakaridanya saja.
Jadi, perlu penelitian lebih lanjut untuk meneliti keampuhan herbal untuk imun yang satu ini.
Sebagai antikanker, jamur Lingzhi bekerja dengan beberapa cara. Jamur ini mampu menghambat sel kanker agar tidak bertambah banyak.
Tak hanya itu, jamur ini bisa memicu kematian sel tumor dan menghambat keganasan sel kanker. Potensi manfaat ini berasal dari kandungan triterpenoid dan sterol.
Akan tetapi, khasiat ini baru diteliti pada sel kanker di dalam laboratorium, bukan pada sel kanker aktif yang ada di dalam tubuh manusia.
Jamur Reishi baik untuk kesehatan jantung karena membantu meningkatkan kadar kolesterol baik dan menurunkan kadar trigliserida.
Kandungan polisakarida dan triterpenoid pada jamur Reishi ini berpotensi menghambat pembentukan kolesterol, membantu menurunkan tekanan darah, dan bersifat antioksidan.
Manfaat obat herbal jantung di atas baik untuk mencegah penyumbatan pembuluh darah.
Penyumbatan bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, seperti stroke, gagal jantung, dan serangan jantung.
Tak hanya itu, khasiat ini mengurangi risiko jantung bekerja terlalu keras.
Studi terbitan Journal of Medicinal Food (2005) menemukan bahwa sebanyak 132 orang yang mengonsumsi ekstrak polisakarida dari jamur Lingzhi selama 8 minggu bisa mengurangi gejala neurastenia.
Neurastenia adalah gangguan saraf yang menyebabkan lemah, lesu, depresi, dan sulit tidur atau insomnia.
Studi ini belum mengetahui secara pasti cara kerja ekstrak jamur Reishi pada pasien neurastenia.
Namun, ada dugaan bahwa jamur ini bisa memengaruhi peningkatan fungsi sistem kekebalan tubuh.
Kandungan polisakarida pada jamur Lingzhi membantu menurunkan kadar gula darah puasa pada diabetes tipe 2.
Dalam hal ini, ekstrak jamur ini membantu menjaga fungsi pankreas, membawa kadar gula darah, dan menyeimbangkan kadar insulin untuk mengontrol gula darah.
Meski begitu, khasiat obat herbal diabetes ini masih diteliti pada tikus sehingga manfaatnya masih harus diuji lebih lanjut.
Jamur Reishi juga berpotensi baik untuk alergi. Dalam hal ini, jamur membantu mengendalikan respons pada pengidap alergi.
Selain itu, jamur ini juga berperan sebagai anti-inflamasi atau mengurangi peradangan. Nah, peradangan berkepanjangan merupakan salah satu penyebab yang berkaitan dengan alergi.
Meski begitu, penelitian yang dilakukan menggunakan berbagai bahan herbal lain, tidak hanya jamur Reishi.
Tidak dijelaskan apakah jamur bisa memberikan manfaat yang sama tanpa bahan herbal lain.
Jamur Lingzhi mengandung asam ganoderik yang memiliki komposisi serupa dengan hormon steroid.
Dalam tubuh, hormon steroid bersifat antiradang yang bisa mengatasi nyeri rematik.
Walau penelitian telah dilakukan pada manusia, bahan yang digunakan merupakan ramuan campuran, bukan dari jamur Reishi saja.
Jadi, butuh riset lebih lanjut untuk mengetahui efek jamur terhadap nyeri sendi.
Jamur ini membantu menghambat beberapa jenis kuman, seperti parasit penyebab malaria.
Selain itu, jamur ini bisa melawan bakteri penyebab penyakit, seperti Staphylococcus aureus, Klebsiella pneumoniae, dan Pseudomonas aeruginosa.
Tak hanya bakteri, jamur ini bisa menghambat pertumbuhan jamur berbahaya, seperti Fusarium oxysporum dan Aspergillus niger.
Perlu diingat, khasiat ini baru diuji pada laboratorium, bukan pada tubuh manusia yang terinfeksi.
Ada beberapa orang yang mengalami efek samping ringan, seperti mual dan insomnia.
Sebagian besar orang yang mengonsumsi bahan herbal ini tidak mengalami efek buruk pada liver atau ginjal.
Namun, ada dua kasus hepatitis akibat keracunan jamur.
Bahaya jamur Lingzhi ini ditemui pada dua kasus setelah mengganti suplemen jamur Reishi dalam bentuk bubuk.
Jadi, sulit untuk memahami bahaya obat herbal ini untuk liver.
Jamur Lingzhi banyak terdapat dalam versi suplemen makanan siap minum.
Dosis minumnya pun bergantung dari bentuk suplemen yang Anda pilih. Selalu perhatikan aturan pakai yang tertera pada kemasan.
Umumnya, ekstrak Reishi yang digunakan adalah bubuk jamur yang dikeringkan dan digerus.
Bentuk ini memiliki dosis kira-kira 10 kali lebih kuat daripada bentuk jamur aslinya.
Ini berarti bahwa kekuatan dosis 5 g ekstrak jamur Lingzhi hampir setara dengan kurang lebih 50 g jamur segar dan utuh.
Namun, konsultasikan dulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Ada beberapa kelompok orang yang sebaiknya tidak mengonsumsi jamur Reishi, yaitu:
Jamur Lingzhi atau Reishi adalah jamur yang memiliki banyak potensi mengatasi masalah kesehatan.
Meski begitu, khasiatnya masih perlu diuji pada manusia sehingga bukan menjadi satu-satunya obat untuk menyembuhkan penyakit.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar