Daging ayam dapat diolah menjadi berbagai jenis masakan lezat, salah satunya ayam geprek. Namun, tahukah Anda bahwa kalori ayam geprek termasuk tinggi? Simak penjelasan lengkapnya dalam ulasan berikut ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Daging ayam dapat diolah menjadi berbagai jenis masakan lezat, salah satunya ayam geprek. Namun, tahukah Anda bahwa kalori ayam geprek termasuk tinggi? Simak penjelasan lengkapnya dalam ulasan berikut ini.
Dalam 100 gram ayam geprek terdapat kalori sekitar 263 kkal. Sepotong ayam geprek (150 gram) mengandung kalori sekitar 394 kkal.
Ini merupakan jenis ayam geprek original dari pengolahan daging ayam yang dilapisi tepung krispi dan digoreng, kemudian ditambahkan sambal untuk digeprek.
Jumlah kalori tersebut dapat berbeda-beda, tergantung bagian daging ayam yang digunakan, tambahan isian, hingga jenis sambalnya.
Berikut ini berbagai kalori variasi ayam geprek dalam 100 gram sajian dengan tambahan topping atau olahan berbeda.
Sayangnya, saat makan ayam geprek, Anda tergiur untuk menambah porsi nasi maupun potongan ayam.
Bahkan, Anda mungkin tidak menyadari telah menghabiskan satu porsi besar (300 gram) yang memiliki kalori sekitar 789 kkal. Total kalori ini telah melebihi asupan yang dianjurkan dalam satu porsi makan (700 kkal).
Ketika diet, Anda boleh saja makan ayam geprek, tapi batasi konsumsinya.
Lantas, berapa banyak kalori ayam geprek yang aman dikonsumsi saat diet? Tidak ada batasan khusus berapa porsi ayam geprek yang boleh Anda konsumsi selama diet untuk menurunkan berat badan.
Namun, Anda mungkin perlu mempertimbangkan porsi yang tepat karena ayam geprek mengandung lemak yang cukup tinggi, misalnya hanya sepotong sehari.
Pasalnya, jumlah kalori tinggi pada sepotong ayam geprek ini didapat dari 62% lemak, 11% karbohidrat, dan 27% protein.
Menurut situs Cleveland Clinic, asupan lemak yang disarankan selama diet yaitu sekitar 30% dari total kalori harian atau sekitar 50 – 70 gram (500 – 650 kkal) lemak per hari.
Sementara itu, sepotong ayam geprek sudah memenuhi setengah kebutuhan lemak harian Anda. Jumlah ini pun belum termasuk asupan lemak dari bahan makanan lainnya dalam menu diet Anda.
Untuk itu, sebaiknya Anda membatasi makan ayam geprek setiap hari dan selalu penuhi kebutuhan nutrisi lainnya dengan mengikuti pedoman gizi seimbang.
Meskipun sedang menurunkan berat badan, Anda tetap bisa makan ayam geprek dengan cara sehat agar tidak menambah asupan kalori terlalu banyak.
Berikut ini beberapa tips mengolah dan mengonsumsi ayam geprek selama diet.
Ayam geprek krispi biasanya memiliki lapisan tepung. Tepung ini merupakan salah satu sumber karbohidrat yang menyumbang kalori sekitar 45 kkal dalam sepotong ayam geprek.
Untuk menguranginya, Anda bisa membuat ayam geprek tanpa lapisan tepung. Pilihlah sumber karbohidrat yang mengenyangkan tapi tetap menyehatkan seperti nasi merah.
Selain mengurangi asupan karbohidrat, Anda bisa memilih bagian ayam yang mengandung rendah lemak seperti bagian dada.
Pasalnya, dada ayam hanya mengandung sekitar 3 gram lemak, sedangkan paha ayam memiliki 8 gram lemak. Dengan memilih bagian yang rendah lemak, asupan kalori dari ayam geprek pun akan lebih sedikit.
Ayam geprek yang disajikan dengan nasi hangat biasanya terasa sangat lezat dan membuat Anda ingin menambah porsi.
Agar tidak makan dalam jumlah berlebih, Anda bisa menambahkan lebih banyak sayuran. Serat dalam sayur dapat membantu Anda kenyang lebih cepat.
Asupan serat juga membuat rasa kenyang bertahan lebih lama, sehingga nafsu makan Anda akan lebih terkendali.
Selain untuk memastikan fungsi organ bekerja dengan baik, minum air putih dapat membantu mengendalikan nafsu makan Anda.
Cobalah minum 1 – 2 gelas air putih sebelum makan agar jumlah kalori yang masuk ke tubuh bisa lebih sedikit karena Anda sudah merasa kenyang duluan.
Setelah mengetahui kalorinya, kini Anda bisa mempertimbangkan porsi yang pas untuk mengonsumsi makanan ini selama diet.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar