backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Manfaat Galaktosa untuk Kesehatan dan Sumber Makanannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 09/01/2024

Manfaat Galaktosa untuk Kesehatan dan Sumber Makanannya

Gula memiliki banyak jenis. Salah satu jenis gula yang memiliki peran penting pada metabolisme tubuh adalah galaktosa. Kandungan zat gula ini ternyata banyak ditemukan dalam produk yang kita konsumsi, misalnya laktosa pada produk susu. Nah, sebenarnya apa itu galaktosa dan manfaatnya untuk tubuh? 

Apa itu galaktosa?

Pada dasarnya, gula merupakan struktur kimia pada karbohidrat yang dibagi menjadi monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida.

Galaktosa adalah jenis gula sederhana yang termasuk dalam kelompok monosakarida dengan rumus kimia C6H12O6.

Proses metabolisme jenis gula ini di dalam tubuh ini disebut juga dengan the leloir pathway.

Zat gula ini akan melalui proses metabolisme di organ hati dengan cukup cepat. Di dalam hati, galaktosa diubah menjadi glukosa untuk digunakan sebagai sumber energi tubuh.

Jenis gula tersebut bisa ditemukan pada makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan alias sumber nabati, seperti sayur, buah-buahan, dan kacang-kacangan.

Biasanya, kandungan gula sederhana ini lebih banyak ditemukan dalam kacang polong. Gula sederhana ini memegang perananan penting karena berkaitan dengan metabolisme pada tubuh manusia, terutama dalam memasok energi. 

Manfaat galaktosa

makanan galaktosa

Dengan peran penting galaktosa, tentu banyak manfaat yang akan didapatkan oleh tubuh manusia seperti berikut.

1. Sumber energi

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tubuh akan memproses galaktosa menjadi glukosa sehingga dapat digunakan sebagai sumber energi. 

Selain glukosa, proses pemecahan galaktosa di hati akan menghasilkan jenis gula berbeda, yakni laktosa.

Menurut situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), laktosa sendiri merupakan karbohidrat utama yang terkandung dalam ASI.

Laktosa dalam kandungan ASI menyumbang sekitar 40% kebutuhan kalori dan 90% kebutuhan gula pada tubuh.

Tak heran, manfaat gula ini sangat penting karena menjadi sumber makanan utama untuk bayi di masa awal pertumbuhannya.

Pemecahan galaktosa menjadi energi

Saat dicerna oleh tubuh, galaktosa akan terlebih dahulu diubah menjadi glukosa-6-fosfat di hati. Setelah itu, pada proses glikolisis, glukosa ini akan digunakan oleh sel tubuh untuk menghasilkan energi.

2. Menjaga sistem kekebalan tubuh

Sistem kekebalan tubuh sangat erat kaitannya dengan kondisi sistem pencernaan, terutama di bagian usus. Jika sistem pencernaan Anda sehat, imunitas pun akan terjaga.

Mengutip dari situs International Dairy Federation, galaktosa dalam bentuk raffinose family of oligosaccharides (RFOs) dan galactose oligosaccharides (GOS) bisa berperan sebagai prebiotik dalam tubuh.

Prebiotik ini tidak hanya merangsang pertumbuhan bakteri baik pada usus, tapi juga menghambat infeksi dari patogen luar yang masuk ke tubuh.

Jadi, jenis gula ini juga berperan penting dalam melancarkan pencernaan dan menjaga sistem kekebalan tubuh.

3. Menurunkan risiko penyakit kronis

Selain menjadi zat gizi dari makanan sumber energi, galaktosa punya peranan penting dalam fungsi otak dan saraf. 

Jenis gula ini berperan layaknya amonia yang membantu dalam pembentukan asam amino untuk menghilangkan senyawa neurotoksik. 

Senyawa neurotoksik ini bisa merusak fungsi otak yang berkaitan dengan kerja sistem saraf. Gangguan ini meningkatkan risiko penyakit demensia dan Alzheimer.

Makanan yang mengandung galaktosa

galaktosa

Ada berbagai jenis makanan yang mengandung galaktosa, seperti:

Selain ditemukan dalam makanan sehari-hari yang Anda konsumsi, zat gula ini juga tersedia dalam bentuk suplemen yang diberikan oleh dokter untuk mengatasi penyakit tertentu. 

Penyakit yang berkaitan dengan galaktosa

Jenis gangguan yang berkaitan dengan kemampuan tubuh mencerna galaktosa adalah galaktosemiaJenis galaktosemia yang paling umum dan terkenal adalah galaktosemia klasik.

Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak mampu mencerna galaktosa sehingga menyebabkan penumpukan gula dalam tubuh. Galaktosemia klasik berpotensi menyebabkan kematian pada bayi yang baru lahir.

Pasalnya, galaktosemia membuat tubuh bayi tidak dapat mempergunakan jenis gula ini untuk mendukung perkembangan fungsi organ. Hal tersebut bisa menyebabkan kerusakan beberapa organ vital pada bayi.

Mengutip Medline Plus, bayi dengan galaktosemia dapat menunjukkan gejala seperti kejang, lesu, hingga muntah jika mengonsumsi susu formula atau ASI yang mengandung laktosa.

Kondisi ini dapat diatasi dengan menghindari konsumsi makanan mengandung galaktosa. Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya seiring beranjak dewasa.

Nah, itulah ulasan mengenai galaktosa, mulai dari manfaat, sumber makanan serta risiko penyakit yang mungkin muncul dari mengonsumsi makanan mengandung galaktosa. Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu konsultasikan dengan dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 09/01/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan