Selama beberapa tahun belakangan, produk kopi instan jenis white coffee semakin naik daun. Anda sendiri mungkin sudah sering mengonsumsinya. Jenis kopi ini sering disebut-sebut aman bagi lambung. Benarkah lebih sehat daripada jenis kopi lain?
Apa itu white coffee?
Nama white coffee diambil dari warna kopinya yang pucat dan tidak pekat seperti kopi hitam. Namun tak seperti dugaan, white coffee dihasilkan dari biji kopi biasa yang warnanya bukan putih. Hanya saja, proses pengolahan dari biji menjadi kopi berbeda.
Di Malaysia, kopi ini dibuat dari biji kopi yang digiling bersama dengan minyak kelapa sawit, margarin, atau minyak zaitun. Setelah itu, kopi disajikan dengan air panas dan susu kental manis.
Untuk mendinginkan kopi, biasanya barista akan “menarik” kopi ini sehingga rasanya menyatu dan muncul buih-buih alami. Cara menarik white coffee sama dengan pembuatan teh tarik atau kopi Aceh.
Namun, jenis kopi putih yang banyak beredar di pasaran saat ini sudah disajikan dalam bentuk bubuk instan. Anda tinggal menyeduhnya dengan air panas dan kopi Anda pun siap diminum tanpa harus “ditarik” atau ditambahkan susu.
Benarkah white coffee lebih aman bagi lambung?
Banyak orang percaya bahwa minum kopi jenis ini aman buat orang yang memiliki penyakit pada sistem pencernaan atau memiliki organ lambung yang sensitif terhadap kopi.
White coffee disebut-sebut aman untuk lambung karena mempunyai kandungan kafein lebih sedikit dibandingkan kopi jenis lain. Kafein yaitu zat stimulan yang bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti mual, diare, dan penyakit irritable bowel syndrome (IBS).
Saat proses penggilingan, biji kopi akan diolah sedemikian rupa dengan suhu rendah. Karenanya, kandungan kafein dalam kopi yang sudah digiling akan tersisa sedikit. Rasanya pun jadi tidak begitu asam dan jauh lebih lembut daripada jenis kopi lain.
Meskipun demikian, Anda tetap harus berhati-hati karena tubuh setiap orang berbeda-beda. Anda mungkin peka terhadap kafein atau bahkan punya intoleransi kafein sehingga dosis kecil saja sudah bisa menimbulkan reaksi tubuh tertentu.
Selain masalah pencernaan, beberapa efek samping kafein yaitu gelisah, insomnia, jantung berdegup lebih kencang, sakit kepala, dan telinga berdenging.